Orang-orang berjalan di jalan yang dikelilingi gedung-gedung yang hancur akibat bombardir Israel di Jalur Gaza, Selasa, 29 Juli 2025. | AP Photo/Jehad Alshrafi

Internasional

Israel Terus Lancarkan Rencana Penghancuran Gaza

Puluhan warga Gaza kembali dibantai Israel.

GAZA – Israel agaknya berencana menghancurkan semua gedung di Jalur Gaza. Pada Kamis malam, serangan-serangan brutal kembali dilakukan di sejumlah wilayah di Jalur Gaza, menyebabkan banyak kematian.

Koresponden Aljazirah melaporkan malam yang sangat meresahkan di seluruh Jalur Gaza, dengan fokus khusus di Kota Gaza, terutama bagian Barat. Di lokasi itu, kombinasi serangan drone dan jet tempur terjadi pada tingkat yang sangat rendah di seluruh kota. Sepertinya mereka menargetkan sesuatu di area tersebut.

Banyak orang terkonsentrasi ddi lokasi pengungsian, sehingga serangan tersebut menyebabkan kekacauan dan kepanikan di antara penduduk pengungsi. Banyak orang mulai mengemasi barang-barang mereka jika terjadi serangan, dan mencari perlindungan di tempat lain.

Serangan terjadi dari Kota Gaza sampai ke Deir el-Balah dan kota Khan Younis, di mana tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina diserang. Hal ini telah menjadi pola sehari-hari selama tiga bulan terakhir seolah-olah militer Israel sedang menjalankan misi untuk menghancurkan setiap bangunan, setiap rumah di Gaza.

Mereka yang berhasil mendekati kawasan tersebut, mulai dari warga setempat yang memeriksa rumah mereka hingga organisasi internasional di sekitar Jalan Salah al-Din, akan menggambarkan pemandangan tumpukan puing yang luas yang dulunya merupakan lingkungan pemukiman yang sangat padat.

photo
Warga Palestina membawa karung tepung yang diturunkan dari konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan ke Kota Gaza dari Jalur Gaza utara, Kamis, 31 Juli 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Sebanyak 15 warga Palestina, termasuk enam penerima bantuan, syahid akibat tembakan Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Jumat. Kematian-kematian ini bertepatan dengan kunjungan utusan AS Steve Witkoff ke pusat bantuan dekat Rafah di selatan.

Ketika kampanye yang menargetkan orang-orang kelaparan yang menunggu bantuan di Gaza tengah terus berlanjut, sumber Aljazirah di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa melaporkan bahwa empat warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kota Deir al-Balah  di Jalur Gaza tengah dini hari tadi.

Kompleks Medis Nasser melaporkan bahwa dua warga sipil tewas dan lebih dari 70 lainnya, yang menunggu bantuan, terluka akibat tembakan Israel di dekat poros Morag di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Di Khan Yunis, jumlah korban jiwa akibat penembakan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Al-Mawasi juga meningkat menjadi tujuh, menurut Nasser Medical Complex. Pemuda Karam Al-Jamal juga meninggal akibat kekurangan gizi dan kelaparan di Jalur Gaza, menurut sumber medis di Rumah Sakit Al-Awda.

Koresponden Aljazirah di Gaza mengutip sumber-sumber medis yang mengatakan bahwa sejumlah warga Palestina terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan daerah Jawazat, yang menampung para pengungsi di bagian barat Kota Gaza, saat fajar hari ini.

photo
Warga Palestina membawa karung tepung yang diturunkan dari konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan ke Kota Gaza dari Jalur Gaza utara, Kamis, 31 Juli 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Sumber di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 51 warga syahid akibat tembakan tentara Israel pada Kamis, termasuk 23 pencari bantuan.

Sumber medis di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza melaporkan, dua warga Palestina terluka akibat tembakan yang ditujukan kepada pencari bantuan di dekat wilayah Zikim (utara Jalur Gaza). Dokter di rumah sakit menggambarkan kondisi beberapa korban luka dalam kondisi kritis.

Di tengah ancaman kelaparan, terutama bagi anak-anak, Kompleks Medis Nasser di Jalur Gaza mengumumkan kematian seorang anak dari Khan Yunis karena kelaparan dan kekurangan gizi.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan rumah sakit mencatat empat kematian akibat kekurangan gizi, menjadikan jumlah kematian akibat kelaparan dalam dua hari terakhir menjadi 12 orang. Sumber medis di Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat melaporkan kematian Karam Al-Jamal, 27 tahun, akibat kekurangan gizi dan kelaparan di Jalur Gaza yang terkepung.

Dalam konteks terkait, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa skenario terburuk kelaparan sedang terjadi di Jalur Gaza.

photo
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena pemboman Israel di Muwasi, Khan Younis, Jalur Gaza, Senin, 28 Juli 2025. - ( AP Photo/Mariam Dagga)

Organisasi PBB tersebut menjelaskan bahwa orang-orang di Gaza telah hidup tanpa makanan selama berhari-hari, dan banyak lainnya meninggal karena tubuh mereka menderita kekurangan gizi.

Organisasi Kesehatan Dunia meminta Israel untuk memfasilitasi akses yang aman, cepat, dan tanpa hambatan bagi PBB dan badan-badan kemanusiaan untuk mengirimkan dan mendistribusikan bantuan ke Jalur Gaza.

Sementara itu, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) menyatakan bahwa gelombang kelaparan di Jalur Palestina hanya dapat dihentikan dengan peningkatan bantuan secara besar-besaran, dan menyerukan setidaknya 100 truk bantuan memasuki Gaza setiap hari.

Kementerian Kesehatan di Gaza kemarin mengumumkan dua kematian baru akibat kelaparan dan kekurangan gizi, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 159, termasuk 90 anak-anak. Sementara itu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan bahwa setiap jamnya terjadi peningkatan kematian anak-anak di Jalur Gaza.

Seruan internasional dan PBB untuk mengakhiri perang dan blokade terhadap Gaza baru-baru ini semakin meningkat menyusul peningkatan signifikan dalam jumlah martir Palestina yang kelaparan yang terbunuh dalam “perangkap maut” di titik distribusi bantuan yang dikelola oleh “Yayasan Kemanusiaan Gaza”, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.

Hal ini terjadi ketika Israel – dengan dukungan AS – melanjutkan kampanye genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 207.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 10.000 orang hilang, serta ratusan ribu orang mengungsi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Puluhan Syahid Dibunuh Israel di Gaza

Sedikitnya 70 pencari makanan di bunuh di pusat bantuan.

SELENGKAPNYA

Syuhada di Gaza Lampaui 60 Ribu Jiwa

Jeda kemanusiaan tak hentikan pembunuhan warga Palestina oleh Israel.

SELENGKAPNYA

Kelaparan di Gaza Capai Skenario Terburuk

Kematian bakal meluas bila tak ada tindakan segera.

SELENGKAPNYA