Warga mengeringkan surat nikah yang terendam banjir menggunakan kompor gas di kawasan Total Persada, Kota Tangerang, Banten, Kamis (6/2/2020). Banjir yang melanda kawasan tersebut akibat jebolnya tanggul Kali Ledug. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj. | ANTARA FOTO

Medika

Risiko Kesehatan dari Kompor Gas

Memasak dengan gas meningkatkan risiko asma pada anak-anak.

Saat ini mayoritas masyarakat Indonesia telah menggunakan kompor gas, terutama di wilayah perkotaan. Selain mudah digunakan, kompor gas juga membuat proses memasak jadi lebih cepat.

Namun, tahukah Anda kompor gas ternyata memiliki efek yang berbahaya untuk kesehatan? Dilansir dari laman Scientific American, Senin (29/5/2023), kompor gas membakar gas alam, yang menghasilkan sejumlah produk sampingan yang tidak terlihat. 

Perhatian terbesar bagi kesehatan manusia adalah nitrogen dioksida. "Gas ini dihasilkan saat gas alam dibakar pada suhu tinggi dengan adanya nitrogen di atmosfer," ujar asisten profesor di departemen kesehatan lingkungan dan pekerjaan di Drexel University, Philadephia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Josiah Kephart.

Ia mengatakan, pihaknya sudah lama mengetahui bahwa nitrogen dioksida memiliki banyak efek berbahaya bagi kesehatan. Penelitian sejak beberapa dekade yang lalu telah menunjukkan efek berbahaya dari nitrogen dioksida dalam kompor gas.

photo
Pekerja menyelesaikan produksi kompor gas di pabrik peralatan elektronik rumah tangga PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) di Cileungsi, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019). Menurut manajemen PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) pihaknya telah memproduksi sekitar 3 juta unit peralatan elektronik rumah tangga yang diangkut dalam 1.000 peti kemas selama 18 tahun terakhir guna memenuhi kebutuhan konsumen properti nasional maupun internasional yang semakin meningkat. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama. - (Risky Andrianto/ANTARA FOTO)

“Pengetahuan kami tentang dampak kesehatan dari nitrogen dioksida di luar ruangan telah berkembang secara dramatis dalam 10 tahun terakhir dan kami telah menemukan bahwa risiko kesehatannya jauh lebih besar daripada yang mungkin kami duga sebelumnya,” kata Kephart. 

Dampak menghirup nitrogen dioksida di dalam ruangan tidak berbeda dengan di luar ruangan. "Ini memiliki efek yang sama pada tubuh Anda," katanya.

Dalam meta-analisis studi tahun 1992 tentang topik ini, para ilmuwan di Environmental Protection Agency (EPA) dan Duke University menemukan bahwa paparan nitrogen dioksida yang sebanding dengan kompor gas, meningkatkan kemungkinan anak-anak mengembangkan penyakit pernapasan sekitar 20 persen. 

Sejak itu, banyak penelitian lain telah mendokumentasikan efek paparan kompor gas terhadap kesehatan pernapasan. 

Sebuah meta-analisis pada 2013 dari 41 studi menemukan, memasak dengan gas meningkatkan risiko asma pada anak-anak. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan Desember lalu menemukan bahwa 12,7 persen kasus asma pada anak di AS dapat dikaitkan dengan penggunaan kompor gas.

photo
Sejumlah orang memasak menggunakan kompor gas metana saat peluncuran Dapur Umum Gas Metana di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Winongo, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (23/12/2022). Pemkot Madiun membangun dapur umum yang menyediakan 30 unit kompor gas metana dari hasil pengolahan sampah disediakan secara gratis bagi warga sekitar dan pelaku UMKM. - (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

American Gas Association (AGA), sebuah kelompok industri gas alam, mengeluarkan pernyataan yang menentang studi Desember 2022 yang mengaitkan memasak dengan gas dengan asma. Pernyataan tersebut mengeklaim bahwa penulis penelitian tidak melakukan pengukuran penggunaan alat di kehidupan nyata dan mengabaikan beberapa literatur ilmiah tentang topik ini. 

AGA mengutip studi terpisah yang tidak menemukan bukti adanya hubungan antara memasak dengan gas dan diagnosis gejala asma. "Sebagian besar studi tentang efek kesehatan dari gas memasak telah diamati karena jelas tidak etis untuk secara sengaja mengekspos anak-anak terhadap risiko lingkungan," kata Ulrike Gehring, profesor madya di Institute for Risk Assessment Sciences di Universitas Utrecht di Belanda dan rekan penulis meta-analisis 2013. 

Namun, beberapa penelitian sebelumnya telah mengukur konsentrasi nitrogen dioksida di berbagai pengaturan dalam ruangan dan telah menunjukkan bahwa penderita asma memiliki gejala yang lebih parah ketika mereka terpapar gas dengan kadar yang lebih tinggi. 

Meskipun penelitian observasional tidak dapat membuktikan bahwa memasak dengan gas menyebabkan asma, Gehring mengatakan, akuntansi faktor risiko lain seperti asma orang tua dan asap tembakau bekas meningkatkan kepercayaan diri kita bahwa hal itu terjadi.

Selain efek akut seperti gejala asma, paparan nitrogen dioksida jangka panjang juga dikaitkan dengan penyakit paru kronis dan peningkatan kematian secara umum.

 
Paparan nitrogen dioksida yang sebanding dengan kompor gas, meningkatkan kemungkinan anak-anak mengembangkan penyakit pernapasan sekitar 20 persen.
 
 
 

Bangun Budaya Membaca Sejak Dini Melalui Aplikasi

Kebiasaan membaca sejak dini merupakan bagian penting dalam tahapan perkembangan kognitif anak.

SELENGKAPNYA

Masuk Islam Usai Mencekik Nabi

Pendeta Yahudi ini memeluk Islam beberapa saat usai dirinya mencekik leher Nabi SAW.

SELENGKAPNYA

Ketika Nabi Menikahi Wanita Ahli Kitab

Seorang istri Nabi dikatakan berasal dari kalangan Ahli Kitab.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya