Sejumlah jamaah calon haji dan umroh mengikuti pelatihan manasik di Al Mahmudah Manasik Haji Training Centre Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (20/3/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

Opini

Persiapan Kesehatan Haji

Panduan umumnya, kita memprioritaskan berjalannya rukun dan wajib haji.

TJANDRA YOGA ADITAMA, Guru Besar FKUI dan Mantan Ketua Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Haji Indonesia

Umat Islam dunia tentu berbesar hati dengan pengumuman Kementerian Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, yang menyatakan akan menerima hingga satu juta jamaah haji tahun ini. Setidaknya, ada dua syarat kesehatan yang disebutkan Saudi.

Pertama, usia di bawah 65 tahun dan telah divaksinasi Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi. Kedua, jamaah haji dari luar Saudi wajib memberikan hasil tes PCR negatif, yang diambil dalam kurun 72 jam sebelum keberangkatan ke Saudi.

Jumlah kasus Covid-19 di Saudi sudah terkendali amat rendah. Data per 7 April menunjukkan, jumlah kasus sehari 114 orang dengan rata-rata per hari dalam sepekan 101 orang. Angka ini turun jauh dari kasus harian 5.928 pada 19 Januari 2022.

 

 
Kalau melihat data Kementerian Kesehatan kita, cakupan vaksinasi lengkap 77,46 persen. Tapi ini berdasar pada target yang 208 juta, bukan total penduduk kita yang lebih dari 270 juta orang.
 
 

 

Jumlah yang meninggal pada 7 April 2022 hanya satu orang per harinya. Namun, yang akan ditemui jamaah haji bukan masyarakat Saudi saja melainkan jamaah dari berbagai negara, yang bukan tidak mungkin berbeda-beda situasi Covid-19-nya. Maka itu, perlu waspada.

Kalau kita lihat data vaksinasi, berdasarkan laman Our World in Data per 4 April 2022, cakupan vaksinasi lengkap di Arab Saudi 69,6 persen dari total penduduknya. Angka rata-rata dunia dan cakupan vaksinasi di Indonesia 58,2 persen dari total penduduk.

Kalau melihat data Kementerian Kesehatan kita, cakupan vaksinasi lengkap 77,46 persen. Tapi ini berdasar pada target yang 208 juta, bukan total penduduk kita yang lebih dari 270 juta orang.

Tiga persiapan

Kita masih menunggu berapa alokasi jamaah haji yang didapat negara kita. Namun, karena ibadah haji waktunya tinggal dua atau tiga bulan lagi, sejak sekarang persiapan kesehatan harus dilakukan. Persiapan pertama, vaksinasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

 
Ketiga, bagi calon jamaah yang sudah vaksinasi lengkap, baik sekali kalau booster. Memang booster tak menjadi syarat dari Saudi, tetapi akan memberi perlindungan lebih lengkap.
 
 

Kesatu, perlu jelas dulu apa jenis vaksin yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi. Kedua, calon jamaah harus mendapat vaksin. Kalau vaksin yang sudah diterimanya sesuai aturan Saudi, tak masalah tetapi kalau berbeda, perlu vaksinasi ulang.

Ketiga, bagi calon jamaah yang sudah vaksinasi lengkap, baik sekali kalau booster. Memang booster tak menjadi syarat dari Saudi, tetapi akan memberi perlindungan lebih lengkap.

Persiapan kedua, yang sudah dan harus dikerjakan sejak sekarang, identifikasi dan penanganan penyakit penyerta atau komorbid. Kita tahu komorbid faktor risiko penting terjadinya Covid-19. Ada tiga hal juga yang perlu dilakukan sehubungan komorbid ini.

Kesatu, identifikasi penyakit dan bagaimana situasinya. Kedua, apa perubahan pola hidup yang perlu dilakukan sejak sekarang. Ketiga, apakah ada obat yang perlu dikonsumsi sejak sekarang dan nanti ketika sudah berangkat ke Saudi.

Persiapan ketiga, meningkatkan daya tahan tubuh. Sekarang kita sedang menjalani ibadah puasa dan mesti berbuka dan sahur dengan makanan bergizi. Pola hidup sehat harus terus diterapkan, juga melakukan aktivitas fisik dan olahraga memadai.

 
Untuk petugas kesehatan haji, selain pengetahuan dan keterampilan kesehatan pada umumnya, perlu perhatian khusus soal Covid-19, setidaknya dalam tiga aspeknya pula. 
 
 

Persiapan petugas kesehatan

Untuk petugas kesehatan haji, selain pengetahuan dan keterampilan kesehatan pada umumnya, perlu perhatian khusus soal Covid-19, setidaknya dalam tiga aspeknya pula. Pertama, aspek pencegahan yang perlu disiapkan dalam tiga bentuknya.

Kesatu, mengatur dan mengarahkan jamaah agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Kedua, bagaimana prosedur mencegah penularan kalau ada jamaah sakit atau kemungkinan tertular. Ketiga mengawasi ekstraketat komorbid jamaah.

Aspek kedua, bagaimana mendeteksi atau mendiagnosis Covid-19 bagi jamaah kita. Karena ini akan dilakukan di Saudi tentu harus mengikuti prosedur di sana, baik tentang pemeriksaan PCR maupun mungkin pemeriksaan genome sequencing.

Di sisi lain, kita ketahui pada 9 Maret 2022, WHO memberikan rekomendasi penggunaan tes mandiri Covid-19 dengan rapid test antigen. Dalam hal ini, perlu dipersiapkan kemungkinan penggunaannya tes mandiri ini terhadap jamaah haji kita pada tahun ini.

 
Dari pengalaman, sering tantangannya bukan aspek medis teknis semata, melainkan bahasa misalnya atau perbedaan sosial budaya.
 
 

Aspek ketiga, penanganan pasien. Seperti diagnosis, penanganan dan pengobatan dilakukan di Saudi. Petugas kesehatan perlu berkoordinasi erat dengan sistem kesehatan di Saudi.

Dari pengalaman, sering tantangannya bukan aspek medis teknis semata, melainkan bahasa misalnya atau perbedaan sosial budaya. Yang di bahas di atas, persiapan yang bisa dilakukan sekarang. Kalau kian dekat waktunya, ada hal lain yang perlu diantisipasi.

Ini bermula dari kebiasaan masyarakat sebelum pergi haji, bagaimana di asrama haji, pesawat terbang, dan perincian apa yang perlu dilakukan di Saudi. Panduan umumnya, kita memprioritaskan berjalannya rukun dan wajib haji.

Kegiatan lain, seperti belanja dan kontak di tempat umum yang bukan bagian dari ibadah, perlu dikendalikan lebih baik agar tidak menjadi ajang penularan penyakit.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mempertahankan Daya Beli

Penurunan daya beli ini patut diwaspadai karena tak hanya menurunkan kesejahteraan penduduk, tapi juga berdampak pada perekonomian secara umum.

SELENGKAPNYA

Empati Komunal

Berempati sesama adalah bukti konkret dari penjelmaan keimanan seorang mukmin.

SELENGKAPNYA

BPOM Setop Sementara Peredaran Kinder Joy

Di beberapa negara, produk cokelat Kinder Surprise diduga tercemar salmonella.

SELENGKAPNYA