
Internasional
Trump Kirim Rudal Patriot ke Ukraina
Rusia menembak jatuh pesawat tak berawak Ukraina di beberapa lokasi pada Ahad malam.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengatakan bakal mengirimkan rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Pengiriman rudal-rudal itu seiring makin kerapnya saling serang antara kedua negara yang berperang sejak invasi Rusia pada 2021 tersebut.
Trump mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut diperlukan untuk mempertahankan negara tersebut karena Presiden Rusia Vladimir Putin “berbicara dengan ramah tetapi kemudian ia mengebom semua orang pada malam hari.”
Trump tidak menyebutkan jumlah rudal Patriot yang akan dikirimnya ke Ukraina, namun ia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mendapatkan penggantian biaya dari Uni Eropa. Presiden AS semakin kecewa dengan Putin karena pemimpin Rusia tersebut menolak upaya Trump untuk menegosiasikan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.
Trump diperkirakan akan mengumumkan rencana baru untuk mempersenjatai Ukraina dengan senjata-senjata ofensif yang merupakan perubahan tajam dari sikapnya sebelumnya, Axios melaporkan pada Ahad, mengutip dua sumber yang mengetahui hal tersebut.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah meminta lebih banyak bantuan pertahanan untuk menangkis rentetan serangan rudal dan pesawat tak berawak dari Rusia.
"Kami akan mengirim mereka Patriot, yang sangat mereka butuhkan, karena Putin benar-benar mengejutkan banyak orang. Dia berbicara dengan baik dan kemudian mengebom semua orang di malam hari. Tapi ada sedikit masalah di sana. Saya tidak menyukainya," kata Trump kepada para wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews di luar Washington.
"Pada dasarnya kami akan mengirimkan berbagai peralatan militer yang sangat canggih kepada mereka. Mereka akan membayar kami 100 persen untuk itu, dan itulah yang kami inginkan," kata Trump.
Ia berencana untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte untuk mendiskusikan Ukraina dan isu-isu lainnya minggu ini.
Rusia menembak jatuh pesawat tak berawak Ukraina di beberapa lokasi pada Ahad malam, ketika pemerintah AS berniat mengumumkan rencana baru untuk mempersenjatai Kyiv dengan senjata-senjata ofensif. Senat juga akan memperkenalkan sebuah RUU yang akan memungkinkan Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap Rusia, menyusul ketidaksenangannya terhadap mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah posting Telegram pada Senin bahwa unit pertahanan udara menghancurkan 11 pesawat tak berawak Ukraina dalam semalam di atas wilayah Rusia, Krimea, dan Laut Hitam.
Pihak berwenang Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia juga melaporkan bahwa pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah pusat pelatihan di pembangkit yang dikuasai Rusia di Ukraina kemarin malam.
Pemerintah mengatakan di Telegram bahwa Ukraina menggunakan tiga pesawat tak berawak, dan tidak ada kerusakan serius yang tercatat.
Pasukan Rusia merebut kendali atas PLTN tersebut pada minggu-minggu pertama perang mereka di Ukraina pada Februari 2022. Kedua belah pihak sering saling melempar tuduhan telah menembakkan atau terlibat dalam kegiatan yang dapat menyebabkan kecelakaan nuklir.
PLTN ini merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Meskipun sudah tidak beroperasi lagi, pembangkit ini masih membutuhkan listrik untuk menjaga bahan bakar nuklirnya tetap dingin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.