Seorang polisi wanita mendampingi siswa saat giat vaksinasi oleh Polda Kalbar di Sekolah Dasar Bruder Dahlia, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (12/3/2022). | ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Nasional

Jelang Ramadhan, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin

Cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan terutama pada provinsi yang masih penambahan kasus Covid.

JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan pentingnya upaya vaksinasi Covid-19 untuk memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat. Jelang Ramadhan, ia pun mengimbau masyarakat untuk memperkuat imunitas dengan melakukan vaksinasi lengkap dan vaksinasi penguat atau booster.

“Tidak lama lagi kita akan memasuki periode puasa dan Lebaran. Untuk itu, masyarakat juga dimohon untuk segera melengkapi vaksin dan melakukan booster sebagai fondasi pertahanan kekebalan komunitas,” ujar Wiku saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3).

Wiku mengatakan, terbentuknya kekebalan komunitas merupakan salah satu kunci keberlangsungan aktivitas dan produktivitas, terutama terkait ekonomi di masa pandemi. Namun, laju vaksinasi nasional mengalami penurunan dan belum menunjukkan kenaikan pada Maret ini.

Wiku mengatakan, cakupan vaksinasi ini harus terus ditingkatkan terutama pada provinsi yang masih mengalami penambahan kasus pekanan yang cukup tinggi dan laju vaksinasi yang masih rendah.

Provinsi tersebut, yakni Banten, NTT, Kalimantan Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Sulawesi Utara, Papua Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sulawesi Barat.  

Menurut Wiku, cakupan vaksinasi dosis lengkap di provinsi tersebut kurang dari 70 persen sedangkan cakupan vaksinasi booster belum mencapai 30 persen. Karena itu, Satgas meminta pemerintah daerah agar kembali meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap dan booster di masing-masing wilayahnya. 

Untuk meningkatkan vaksinasi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar isu tentang vaksin kedaluwarsa diluruskan dan disosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Hal ini karena ada laporan bahwa salah satu kendala pemberian vaksinasi ke masyarakat karena adanya disinformasi tentang isu vaksinasi kedaluwarsa.

"Perlu diintensifkan untuk vaksinasinya, terutama hal yang paling pokok daerah-daerah yang levelnya masih rendah vaksinasinya," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, aktivitas Ramadhan dapat normal jika cakupan vaksinasi dua dosis dan booster ditingkatkan, terutama pada kelompok rentan. Salah satu daerah yang mendorong vaksinasi booster, yakni DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan, kalau kita bisa disiplin vaksinasi dosis kedua untuk masyarakat dan juga lansia, mudah-mudahan nanti kondisi kita di bulan puasa menjadi lebih baik dan ini merupakan salah satu kondisi agar kita bisa mengkaji kembali apa yang akan kita putuskan nanti di masa Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," kata Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (14/3) sore.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pencapaian vaksinasi booster di DKI memang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Namun, minat vaksinasi booster di DKI masih rendah. 

Hadir dalam kesempatan yang sama, Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan hal ini bakal diberlakukan jika vaksinasi booster terus ditingkatkan. Sebab, cakupan vaksinasi booster masih tertinggal dibandingkan Arab Saudi dan Malaysia.

"Menjelang Ramadhan dan nanti Lebaran kita berharap akan lebih bebas dalam bulan Ramadhan, tapi untuk itu kami titip supaya kita semua melakukan vaksinasi lengkap dan booster," tegas Luhut.

Dia meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin booster. Seluruh jenis vaksin sudah dinyatakan efektif melawan varian baru korona. "Kita berharap ibadah umat Islam dalam Lebaran nanti dapat berjalan maksimal dengan tetap menerapkan prokes sehingga tidak terjadi lonjakan kasus," ujar dia.

"Masih ada dua minggu sebelum bulan puasa untuk mepercepat vasinasi ini," sambung dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Indonesia Lewati Puncak Omikron

Pemerintah mempersiapkan skenario transisi menuju endemi Covid-19.

SELENGKAPNYA

Jelang Ramadhan, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin

Cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan terutama pada provinsi yang masih penambahan kasus Covid.

SELENGKAPNYA

Kemenkes: Varian Deltrakron Belum Terdeteksi di Indonesia

Kemenkes tetap memantau perkembangan kasus Covid-19 dari varian deltakron di negara-negara lain.

SELENGKAPNYA