Pada Senin (4/9/2023), di Jakarta, lima Corporate Venture Capital (CVC) dari BUMN, yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures menandatangani perjanjian partisipasi Merah P | Dok Telkomsel

Inovasi

Ambisi Merah Putih Fund Berburu Unicorn Baru

MPF berkomitmen besar dalam penerapan tata kelola yang baik (GCG) di kegiatan pengelolaan dana ventura.

Ekosistem digital di Indonesia merupakan tumpuan harapan pengembangan ekonomi digital di masa depan. Meski industri usaha rintisan masih mengalami masa-masa winter, dukungan dari pemerintah untuk perkembangan usaha rintisan dalam negeri di Indonesia masih tetap kuat.

Pada Senin (4/9/2023), di Jakarta, lima corporate venture capital (CVC) dari BUMN, yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures, menandatangani perjanjian partisipasi Merah Putih Fund (MPF). Hal itu merupakan langkah strategis dan bersejarah dalam mendukung perkembangan teknologi dan industri modal ventura di Indonesia.

Melalui penandatanganan ini, lima CVC dari BUMN bersinergi menghimpun dana kelola awal untuk Merah Putih Fund yang berfokus pada para soonicorns (soon to be unicorns) sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,3 triliun.

photo
Warga mengamati aplikasi-aplikasi start-up yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021). Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini Indonesia memiliki 2.229 perusahaan rintisan (start-up) sampai 2021 ini dan diperkirakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 124 miliar dolar AS pada 2025. - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Momentum bersejarah ini juga meresmikan peranan Merah Putih Fund sebagai daya dorong, bentuk komitmen, dan upaya dalam memenuhi agenda nasional untuk mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi dalam negeri. Termasuk juga, meningkatkan posisi Indonesia dalam inovasi global.

MPF pun akan berperan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia serta mendorong para usaha rintisan berstatus soonicorns yang berpotensi menjadi unicorns untuk tumbuh dan berkontribusi bagi Indonesia. “MPF memberikan alternatif pendanaan start-up pada tahap akhir, terutama bagi start-up yang siap melakukan ekspansi sebelum mencapai valuasi miliaran dolar atau start-up growth stage dengan valuasi melebihi 100 juta dolar AS," ungkap Eddi Danusaputro, ketua PMO Merah Putih Fund sekaligus CEO dari BNI Ventures.

Selain itu, ia melanjutkan, MPF memiliki tiga kriteria utama yang wajib dipenuhi, yaitu seluruh tim pendiri adalah warga Negara Indonesia, kehadiran operasional yang signifikan di Indonesia, dan memiliki rencana exit–meskipun tidak terbatas pada–melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau bursa regional hingga membuka potensi merger dan akuisisi dengan swasta nasional. 

Pendanaan Perusahaan Rintisan RI - (republika)

  ​

Senada, CEO MDI Ventures, Donald Wihardja menyampaikan, “Kehadiran MPF menekankan pada peran strategis dalam menjembatani antara usaha rintisan dengan korporasi melalui kegiatan sinergi, khususnya dengan ekosistem bisnis terbesar di Indonesia yaitu ekosistem BUMN,” ungkap Donald.

Sebagai active investor, ia melanjutkan, MPF mendorong proses penciptaan nilai melalui pengembangan bisnis pada Investees. Hal ini menjadikan MPF tidak hanya menjadi dana kelolaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendorong percepatan digital dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif di Indonesia.

Seiring berjalannya pendanaan ini, investor strategis dan BUMN tambahan diperkirakan akan bergabung pada penutupan kedua. Kemudian akan diikuti dengan penutupan ketiga yang akan membuka pintu bagi partisipasi sektor swasta.

Fokus pada GCG

photo
Pada Senin (4/9/2023), di Jakarta, lima corporate venture capital (CVC) dari BUMN, yaitu Mandiri Capital Indonesia (MCI), MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures, menandatangani perjanjian partisipasi Merah Putih Fund (MPF). Hal ini merupakan langkah strategis dan bersejarah dalam mendukung perkembangan teknologi dan industri modal ventura di Indonesia. - (Dok Telkomsel)

Adapun MPF memiliki komitmen besar dalam penerapan tata kelola yang baik (GCG) di kegiatan pengelolaan dana ventura. CIO MCI Dennis Pratistha menjelaskan, MPF telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian BUMN, OJK, Amvesindo, BPK RI, dan Jamdatun.

Secara khusus, MPF juga menjalin kerja sama pendampingan hukum dengan Jamdatun mengenai pengelolaan aset BUMN, dalam hal ini Dana Ventura Merah Putih Fund. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan MPF, sehingga dapat membangun kepercayaan publik, investor, dan pemangku kepentingan terkait. "Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis MPF dan startup yang dikelola MPF," ujar Dennis dalam kesempatan yang sama. 

MPF merupakan inisiatif strategis dari lembaga pendanaan gabungan BUMN untuk perusahaan rintisan (start-up) yang mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN, Erick Thohir dan diresmikan Presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 17 Desember 2021 lalu. MPF berhasil mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 18 Juli 2022.

Kehadiran MPF diharapkan dapat menjadi platform untuk mendukung akselerasi usaha rintisan lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal. Termasuk juga, membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor.

 

 
MPF telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian BUMN, OJK, Amvesindo, BPK RI dan Jamdatun
 
DENNIS PRATISTHA, CIO Mandiri Capital Indonesia (MCI)
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mendampingi Usaha Rintisan Sejak Awal Perjalanan

Alumni Startup Studio Indonesia secara total telah mengantongi pendanaan sebesar Rp 977 miliar.

SELENGKAPNYA

Pendanaan Perusahaan Rintisan Terjun Bebas

Musim dingin kripto dan ketidakstabilan di pasar, tidak diragukan lagi memainkan peran.

SELENGKAPNYA