
Kabar Utama
Ramadhan Bulannya Alquran
Sebaiknya kaum Muslimin meningkatkan tilawah Alquran mengingat istimewanya bulan Ramadhan.
Oleh ROSSI HANDAYANI
Ramadhan disebut juga sebagai bulannya Alquran. Bulan istimewa ini menjadi momentum diturunkannya wahyu Allah SWT untuk pertama kali kepada Nabi SAW. Kaum Muslimin pun diimbau untuk mengisi hari-hari untuk membaca kitab suci.
Pendiri Komunitas One Day One Juz (ODOJ) Ricky Adrinaldi mengatakan, ODOJ menganjurkan 130 ribu odojer-nya dan kaum Muslimin untuk bertilawah Alquran sebanyak-banyaknya.
Menurut Ricky, sebaiknya kaum Muslimin meningkatkan tilawah Alquran mengingat istimewanya waktu Ramadhan. "Selama Ramadhan bisa mengkhatamkan Alquran dua, tiga, bahkan sampai lima kali. Pahala tilawahnya luar biasa. Satu huruf 10 kebaikan. Di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apalagi bisa mengkhatamkan lebih dari sekali," kata Ricky kepada Republika.
Di luar Ramadhan, Ricky mengatakan, Imam Syafi'i mengkhatamkan Alquran sekali sehari setiap malam. Imam Syafi'i pun fokus tilawah Alquran selama bulan puasa sehingga bisa dua kali khatam setiap hari yang dibagi menjadi satu kali siang dan satu kali malam. Demi menjaga fokusnya tersebut, Imam Syafi'i sampai menunda kajian-kajian fikihnya sampai setelah Ramadhan.
Bila perlu masukkan dalam daily organizer kita. Tentukan waktunya. Prioritaskan pagi-pagi dahulukan baca Alquran agar waktu kita seharian jadi lapang.RICKY ADRINALDI Pendiri ODOJ
Ricky berharap waktu Ramadhan yang diisi dengan tilawah menjadi pembawa syafaat Alquran bagi seseorang di yaumil akhir. Tilawah Alquran juga bisa memudahkan urusan-urusan seseorang sehingga kebiasaan baik ini berjalan istiqamah hingga setelah Ramadhan.
Agar tidak malas, dia mengimbau agar membaca Alquran diagendakan rutin. Terutama, ujar dia, setiap pagi hari. "Biar ngga malas baca Alquran. Jadikan agenda rutin yang harus dilakukan. Bila perlu masukkan dalam daily organizer kita. Tentukan waktunya. Prioritaskan pagi-pagi dahulukan baca Alquran agar waktu kita seharian jadi lapang," kata Ricky pada Rabu (22/3/2023).
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Zubaidi mengatakan, keutamaan membaca Alquran pada Ramadhan memang tidak bisa dimungkiri lagi. Pertama, Ramadhan adalah syahrul ibadah atau bulan untuk beribadah. Menurut dia, siapa pun yang beribadah di bulan Ramadhan pahalanya akan dilipatgandakan.

Menurut Kiai Zubaidi, salah satu hadis mengatakan pahala amalan-amalan sunah diberikan pahala oleh Allah sebagaimana orang melakukan suatu amalan wajib dan amalan wajib dilipatgandakan menjadi 70 kali lipat jika dibandingkan diamalkan selain bulan Ramadhan.
"Membaca Alquran adalah ibadah sunah sehingga pahalanya pun akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan memang orang yang membaca Alquran ini kapan pun juga baik pada bulan Ramadhan maupun tidak, satu huruf akan dinilai 10 kebaikan," kata dia.
Kiai Zubaidi mencontohkan, orang yang membaca 'alif lam mim', maka satu alif dinilai sendiri, begitu juga dengan huruf lam dan mim. Untuk itu, orang yang membaca 'alif lam mim', tiga huruf artinya dia mendapat 10 dikali tiga menjadi 30 kebaikan kapan pun dibaca. Jika dibacakan pada bulan suci, pahalanya akan dilipatgandakan lagi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Malaikat Jibril selalu mendatangi baginda Rasulullah untuk menuntun baginda Rasul dalam menghafalkan Alquran sehingga hafalan-hafalan Rasul pada Ramadhan semakin banyakKH AHMAD ZUBAIDI Ketua Komisi Dakwah MUI
"Yang kita ketahui pada Ramadhan Malaikat Jibril selalu mendatangi baginda Rasulullah untuk menuntun baginda Rasul dalam menghafalkan Alquran sehingga hafalan-hafalan Rasul pada Ramadhan semakin banyak," ujarnya.
Kiai Zubaidi mengatakan, tentunya membaca Alquran pada Bulan Ramadhan begitu bermanfaat terutama dari pahala yang sangat dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Selain dari pahala di mana orang yang membaca Alquran, para pembacanya akan mendapatkan syafaat dari bacaan yang dibaca. Alquran pun dapat menenangkan hati.
Demi mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan bacaannya bermanfaat bagi diri sendiri, dan orang lain, seorang mukmin seharusnya membacanya dengan cara yang tartil. Bacaan yang enak didengar, yakni tidak terlalu terburu-buru dengan makharijul huruf dan tajwid yang benar.
"Mengikuti makhorijul hurufnya, tajwid, akan terdengar indah walaupun dia bukan qari, tapi jangan sampai mengejar khatam lalu membaca Alquran cepat sekali sehingga diri sendiri tidak bisa meresapi, apa lagi orang lain," kata dia.

Di samping itu, Kiai Zubaidi mengatakan, apabila seorang Muslim ingin memahami isi Alquran, mengkajinya akan lebih bagus. Bukan hanya membaca, melainkan juga memahami isinya. Cara yang sederhana dengan membaca terjemahannya. Akan tetapi dengan terjemahan saja tidak cukup karena terjemahan mengandung pemahaman yang perlu dielaborasi lebih jauh lagi. Untuk itu, perlu tafsir Alquran.
"Hendaknya mari kita tingkatkan pemahaman terhadap Alquran dan momentum Ramadhan ini di samping membaca Alquran juga kita digunakan untuk memahami isi dan kandungan Alquran," kata Kiai Zubaidi.
Cegah Politisasi Puasa
Puasa itu membela yang lemah karena dilemahkan dan membantu yang miskin.
SELENGKAPNYAMisteri Hubungan Jawa dengan Imperium Utsmani
Sistem kepangkatan di dalam pasukan Pangeran Diponegoro juga dibuat sesuai dengan Turki Utsmani.
SELENGKAPNYAKala Gembong Musyrikin Yakin Nabi tak Pernah Dusta
Umayyah bin Khalaf percaya bahwa Nabi SAW tak pernah berdusta, tapi enggan beriman.
SELENGKAPNYA