
Sepak Bola
Kedermawanan Hakim Ziyech
Ziyech menyumbangkan gaji dan bonusnya tersebut kepada keluarga-keluarga miskin dan rumah sakit di Maroko.
OLEH ANGGORO PRAMUDYA
Pamor Hakim Ziyech kembali berkilau saat membawa tim nasional (timnas) Maroko mentas di Piala Dunia 2022 Qatar. Tak hanya mahir dalam mengolah bola, Ziyech juga dapat menjadi teladan yang layak ditiru.
Singa Atlas, julukan Maroko, dibawa terbang tinggi oleh Ziyech pada perhelatan sepak bola empat tahunan tersebut. Maroko menjadi tim mengejutkan yang mampu menjegal para rival favorit, termasuk Belgia, Spanyol, dan Portugal. Meski akhirnya pasukan asuhan Walid Regragui finis di posisi keempat karena kalah atas Kroasia di perebutan tempat ketiga.
View this post on Instagram
Diprediksi sudah habis masa keemasannya karena kerap menjadi cadangan Chelsea di level domestik, Ziyech justru tampil moncer bersama Singa Atlas. Berpaling dari aksi Ziyech di atas lapangan, sama seperti pemain Maroko lainnya, pesepak bola berkaki kidal ini juga menjalani keyakinan sebagai seorang Muslim yang taat.
Dilansir Doha News, Kamis (22/12), Ziyech tak menikmati sendiri bonus Piala Dunia 2022 dari Federasi Sepak Bola Maroko. Pemain berusia 29 tahun itu memiliki alasan tersendiri untuk tetap berbagi kebahagiaan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan pertolongan untuk tetap melangsungkan hidup.
"Tentu saja, saya akan menyumbangkan semua pendapatan di Piala Dunia untuk orang yang membutuhkannya," kata Ziyech menjelaskan.
Pesepak bola yang dijuluki Wizard karena keterampilan playmaking-nya di atas lapangan ini menggelontorkan dana sekira 277 ribu dolar AS dari bonus Piala Dunia 2022 untuk semua orang yang berada di kampung halamannya.
Saya tidak memilih bermain untuk Maroko demi uang, saya membuat pilihan itu dari hati saya.
Menurut Sportspayouts, secara menyeluruh uang hadiah yang didapat timnas Maroko senilai 22 juta dolar AS dari total hadiah uang 440 juta dolar AS dari FIFA pada Piala Dunia 2022.
"Saya tidak memilih bermain untuk Maroko demi uang, saya membuat pilihan itu dari hati saya," sambung pemain yang lahir di Dronten, Belanda.
Sedekah berarti pemberian sesuatu sesuai dengan kemampuan kepada fakir miskin atau mereka yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat. Ibadah tersebut pun semestinya dilakukan dengan tulus hati.
Ziyech menyumbangkan gaji dan bonusnya tersebut kepada keluarga-keluarga miskin dan rumah sakit di Maroko untuk pasien yang menderita kanker. Hal itu sudah dilakukannya sejak pertama kali debut untuk Singa Atlas 2015 silam.
View this post on Instagram
Eks pemain Ajax Amsterdam lahir dari rahim seorang ibu yang merupakan warga asli Maroko, sedangkan ayahnya berasal dari Belanda. Ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara.
Sepanjang perhelatan Piala Dunia kemarin, Maroko bisa dikatakan sebagai manifestasi sebuah akhlak dalam panggung sepak bola. Itu terlihat dari momen-momen kemenangan di pinggir lapangan dengan sujud syukur plus merayakannya bersama orang tua dan keluarga.
Bulog Mulai Jajaki Impor Kedelai
ID Food akan memulai pengadaan cadangan pangan mulai Januari 2023.
SELENGKAPNYANaik Level Mac Allister
Jika datang tawaran menarik pada waktu yang tepat maka Brighton siap berpisah dengan sang pemain.
SELENGKAPNYAJadi Ujung Tombak Garuda, Spaso Siap Penuhi Ekspektasi
Kehadiran Spaso diharapkan menjadi ujung tombak yang bisa menciptakan banyak gol untuk Indonesia.
SELENGKAPNYA