Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ekonomi

IBC Perkuat Integrasi Kendaraan Listrik

Ini merupakan langkah IBC mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik terintegrasi.

JAKARTA -- PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambil alih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), yang diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian jual-beli saham/sales and purchase agreement (SPA) WIMA sebagai produsen motor listrik Gesits.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho menyampaikan, proses pengambilalihan saham WIMA merupakan langkah IBC dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterainya. Toto meyakini sinergi kedua perusahaan merupakan perpaduan yang tepat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by WIKA (@ptwijayakarya)

WIKON, Toto melanjutkan, telah lama berkecimpung di industri suku cadang otomotif serta menjadi produsen motor listrik Gesits. Di sisi lain, IBC merupakan holding industri baterai kendaraan listrik yang didirikan MIND ID, PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk.

Menurut Toto, kolaborasi antara WIKON dan IBC dilakukan dengan mendorong Gesits terintegrasi dengan rantai nilai baterai dan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Termasuk pemanfaatan jaringan grup BUMN yang menaungi IBC untuk pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (charging station maupun battery swapping station). 

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. "Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi emisi hingga 8,25 juta ton CO2 per tahun dan potensi pengurangan impor BBM mencapai 7,6 juta barel per tahun," ujar Toto, Kamis (15/12).

 
 
Dengan ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir diharapkan dapat menjalankan proses bisnis yang lebih efisien. 
 
 

Direktur Utama WIKON Dwi Johardian mengatakan, salah satu kekuatan yang ditawarkan oleh IBC terletak pada ekosistem industri baterai terintegrasi. Baterai merupakan komponen utama sumber energi untuk kendaraan listrik.

Baterai juga ikut berkontribusi signifikan pada komponen biaya kendaraan listrik di pasar. Dengan demikian, kolaborasi WIKON dan IBC merupakan langkah yang tepat bagi pengembangan Gesits sebagai kendaraan motor listrik roda dua karya anak bangsa pertama.

"Dengan ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir diharapkan dapat menjalankan proses bisnis yang lebih efisien sehingga dapat melahirkan produk unggulan di industri kendaraan listrik dan menunjukkan daya saing di sektor kendaraan pada umumnya," ujar Dwi.

 
 
Dengan bergabungnya IBC di WIMA dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik.
 
 

Direktur Utama WIMA M Samyarto menyambut positif sinergi antara WIKON dan IBC. Hal ini diharapkan dapat mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia sekaligus mendukung program pemerintah dalam percepatan atas komitmen dalam mencapai netralitas karbon (net zero emission) pada 2060.

Dengan keterlibatan IBC, WIMA optimistis ke depannya dapat melakukan sinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi. "Dengan bergabungnya IBC di WIMA dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik," kata Samyarto.

Mendorong Insentif Tambahan untuk Hibrida

Pertumbuhan hibrida rakitan lokal juga berperan untuk mendorong industri baterai dalam negeri.

SELENGKAPNYA

Mercedes Benz C-Class Generasi Terbaru, Makin Effortless

Pengendara hampir tak menyadari kapan mesin itu mati atau menyala.

SELENGKAPNYA

Angkutan Barang Dibatasi

KAI menyiapkan penambahan perjalanan mencapai 51 kereta api per hari.

SELENGKAPNYA