
Otomotif
Mendorong Insentif Tambahan untuk Hibrida
Pertumbuhan hibrida rakitan lokal juga berperan untuk mendorong industri baterai dalam negeri.
OLEH ERIC ISKANDARSJAH Z
Pemerintah Indonesia sudah sangat berpihak terhadap kendaraan ramah lingkungan lewat adanya insentif fiskal. Kini, masyarakat yang membeli kendaraan ramah lingkungan bisa dimudahkan lewat pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang lebih rendah.
Karpet merah dari pemerintah pusat itu pun mendorong sejumlah pemerintah daerah untuk melakukan langkah serupa dengan mendukung dari aspek nonfiskal. Di DKI Jakarta, misalnya, pengguna mobil full electric dapat makin leluasa untuk bermobilitas karena bebas dari regulasi ganjil genap.
Insentif nonfiskal itu pun berhasil menjadi magnet tersendiri bagi mobil listrik berbasis baterai. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menilai, melihat efektivitas dari insentif tersebut, hal serupa perlu juga untuk diterapkan dalam kendaraan hibrida.
"Kendaraan hybrid juga perlu didukung oleh insentif nonfiskal. Hal itu perlu dihadirkan agar masyarakat semakin terdorong untuk beralih menggunakan kendaraan minim emisi, baik dalam format hybrid maupun full listrik," kata Warih kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Minat terhadap produk hybrid sangat tinggi. Artinya, masyarakat telah well educated terkait sistem kendaraan hybrid.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto pun mengamini bahwa insentif tambahan itu perlu diterapkan untuk kendaraan bermesin ganda. "Hal ini diyakini bisa makin mendorong masyarakat untuk beralih dari mobil dengan mesin konvensional ke mobil hybrid sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa berkontribusi dalam menekan emisi," kata Henry kepada Republika.
Toyota pun membuktikan bahwa sebenarnya saat ini kendaraan hibrida telah menjadi alternatif produk yang diminati. Ini mengingat merek Jepang itu memang telah lama menawarkan opsi hibrida untuk beberapa produknya.
"Minat terhadap produk hybrid sangat tinggi. Artinya, masyarakat telah well educated terkait sistem kendaraan hybrid. Hal tersebut juga menandakan bahwa masyarakat sudah merasakan benefit dari penggunaan kendaraan hybrid," ujarnya.
Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, tambahan insentif ini sangat diperlukan agar masyarakat makin tertarik untuk menggunakan mobil hibrida sebagai sarana mobilitas. Dengan begitu, dampak dari kehadiran teknologi ini makin luas dan bisa makin kompetitif.
View this post on Instagram
"Belum semua orang bisa untuk langsung beralih menggunakan mobil full listrik karena masih ada kendala harga dan infrastruktur. Oleh karena itu, teknologi hybrid perlu didukung karena bisa mempercepat peralihan ke kendaraan yang lebih hijau," kata Anton kepada Republika.
Dia menekankan, pertumbuhan hibrida rakitan lokal juga berperan untuk mendorong industri baterai dalam negeri. Artinya, hibrida juga akan memberikan dampak terhadap penurunan harga mobil full listrik. Dengan begitu, masyarakat makin dimudahkan untuk beralih menggunakan battery electric vehicle (BEV).
"Untuk di Jakarta, mungkin insentif tambahan yang bisa diberikan adalah terkait regulasi ganjil genap. Untuk di daerah lain, insentifnya bisa berkaitan dengan pajak daerah," ucapnya.
Menurut dia, insentif juga bisa diberikan untuk industri kendaraan. Terutama, insentif yang berkaitan dengan riset dan pengembangan kendaraan hibrida. "Kita sudah bicarakan hal itu baik secara langsung kepada pemerintah maupun lewat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pasti saat ini pemerintah terus mempertimbangkan beragam peluang kebijakan dengan keseimbangan yang terbaik bagi seluruh pihak," ujar dia.
Kendaraan hybrid juga perlu diberi ruang lewat insentif tambahan yang memadai.
Pabrikan Honda juga akan mulai memasarkan kendaraan hibrida di Indonesia pada tahun depan. Business Innovation and Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, perusahaan percaya bahwa hibrida merupakan salah satu opsi yang berpihak kepada kebutuhan konsumen dan lingkungan Indonesia saat ini. Karenanya, kendaraan hibrida juga layak untuk mendapatkan insentif.
"Apalagi, beberapa negara yang sudah menerapkan insentif untuk mobil ramah lingkungan. Mobil hybrid memang termasuk yang mendapat insentif karena teknologi ini menjadi salah satu solusi kendaraan minim emisi," kata Billy kepada Republika.
Dengan adanya insentif yang lebih menarik, masyarakat jadi makin fleksibel untuk memilih kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan kondisi finansial dan infrastruktur masing-masing.
Insentif kendaraan hibrida pun dinilai tetap menarik bagi masyarakat yang memiliki kendala kapasitas kelistrikan di rumahnya. Dengan begitu, masyarakat bisa berperan menekan emisi lewat kendaraan hibrida yang dikenal fleksibel.
Pengamat otomotif Bebin Juana mengatakan, kendaraan hibrida memang kendaraan yang berperan dalam mengurangi konsumsi bahan bakar sekaligus menekan emisi. "Oleh karena itu, kendaraan hybrid juga perlu diberi ruang lewat insentif tambahan yang memadai seperti kebijakan di negara-negara lain yang juga merangkul BEV serta hybrid lewat insentif yang beragam," kata Bebin kepada Republika.
View this post on Instagram
Jika insentif tambahan itu hanya berlaku untuk BEV, kata dia, dampaknya menjadi lebih kecil. Ini mengingat volume penjualan BEV masih belum besar karena penjualannya masih terkekang oleh harga serta jumlah pasokan yang tersedia.
Sementara, produk hibrida diyakini akan terus mengantongi jumlah penjualan yang cukup tinggi. Apalagi, produk hibrida yang dihadirkan di Indonesia hadir dalam segmen yang sangat diminati di Indonesia.
Menurutnya, selain pemerintah pusat, insentif tambahan untuk hibrida perlu dipertimbangkan oleh berbagai pihak. "Beberapa insentif yang bisa diberikan di antaranya adalah pembebasan ganjil genap, pajak daerah, serta bunga kredit yang lebih kecil," ucap dia.
Dengan beragam insentif itu, lanjutnya, maka masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan elektrifikasi bisa semakin mudah untuk mengawalinya dengan menggunakan kendaraan hibrida.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pengadaan Beras Disebut Perkuat Cadangan Nasional
Posisi stok beras di Bulog saat ini kurang dari 500 ribu ton.
SELENGKAPNYA17 Parpol Sah Jadi Peserta Pemilu 2024
Partai Ummat beberkan dugaan manipulasi oleh penyelenggara Pemilu.
SELENGKAPNYAAhli Jelaskan Hasil Poligraf Sambo dan Putri
Hasil poligraf kelima terdakwa berada pada akurasi 93 persen.
SELENGKAPNYA