Mercedes Benz C 300 AMG | Eric Iskandarsjah Z/Republika

Otomotif

Mercedes Benz C-Class Generasi Terbaru, Makin Effortless

Pengendara hampir tak menyadari kapan mesin itu mati atau menyala.

OLEH ERIC ISKANDARSJAH Z

Tahun lalu, Republika sempat menguji Mercedes-Benz W205 edisi terakhir. Kini, kesempatan untuk menguji C-Class generasi terbaru kembali datang dalam melalui produk seri W206.

Mercedes Benz C-Class generasi terbaru ini hadir sebagai produk yang benar-benar baru karena mengalami perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek. Terlebih, unit yang diuji oleh Republika adalah Mercy C 300 AMG yang hadir dengan fitur dan tenaga yang melimpah.

Produk yang ditawarkan dengan harga sekitar Rp 1 miliar ini hadir dengan eksterior yang makin sporty. Desain ini pun sangat merepresentasikan kepribadian penggunanya yang muda dan dinamis.

photo
Mercedes Benz C 300 AMG - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

Tampilan fasia Mercedes Benz C-Class ditunjang oleh grille dan headlight baru yang makin tegas dan agresif. Tampilannya terlihat makin atletis berkat adanya lekukan khas di bagian bonnet atau kap mesin.

Dari samping, tampilannya yang pipih ditunjang oleh velg dengan desain yang unik dan modern. Velg dengan dinding yang terbilang tebal ini tak hanya membuat tampilannya jadi unik. Akan tetapi, diklaim bisa berperan dalam menekan rolling resistance.

Untuk tampilan rear-end, produk ini tampil dinamis lewat taillight baru yang makin pipih serta bumper belakang yang terlihat sporty. Soal impresi berkendara, produk ini terlihat ingin menjadi mobil yang sangat memanjakan pengendaranya. Hal ini pun langsung terasa saat pertama kali menyalakan mesin. Karena, dinamo starter pada mobil ini beroperasi dengan sangat halus.

Teknologi ini akan sangat memanjakan saat fitur auto start stop engine dalam kondisi aktif. Karena, saat fitur itu aktif, pengendara hampir tak menyadari kapan mesin itu mati atau menyala.

photo
Interior Mercedes Benz C 300 AMG - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

Artinya, pengemudi hanya mengetahui bahwa fitur otomatis mematikan untuk mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar saat mobil berhenti. Tapi, saat pengemudi menginjak akselerator, mesin otomatis akan menyala tanpa ada hentakan atau suara yang mengganggu. Sehingga pengendara bisa melanjutkan perjalanan dengan nyaman.

Niat untuk memanjakan pengendara pun dibuktikan dengan penerapan sejumlah sensor sentuhan di berbagai bagian. Artinya, beberapa fitur dalam mobil ini tak lagi dioperasikan lewat tombol, tapi cukup dengan sentuhan.

Sensor sentuh itu dibenamkan di bagian pusat kontrol di dashboard, lingkar kemudi, hingga bagian seat adjustment. Dengan begitu, pengendara seakan tak diizinkan untuk mengeluarkan tenaga untuk menekan tombol karena touch panel tersebut sudah bisa membaca perintah hanya lewat sentuhan.

photo
Mercedes Benz C 300 AMG - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

Uniknya, untuk mengubah suara audio pun bisa dilakukan dengan hanya mengusap panel volume. Jika ingin mengubah volume dengan bertahap, pengendara bisa melakukan usapan secara perlahan. Tapi jika ingin mengubah volume secara signifikan, maka hal itu bisa dilakukan lewat usapan yang lebih cepat.

Hal-hal sederhana itu pun membuat mobil dengan mesin dua liter bertenaga 258 daya kuda dan torsi 400 Nm ini terasa canggih. Dengan berbagai fitur tersebut, mobil ini rasanya cukup cocok bagi pengendara yang ingin lebih effortless dalam berkendara. Ini mengingat perpaduan fitur dan power train dari mobil ini seakan memang dihadirkan untuk memanjakan pengendara yang dinamis, tapi juga menjunjung tinggi kepraktisan.

Mendorong Insentif Tambahan untuk Hibrida

Pertumbuhan hibrida rakitan lokal juga berperan untuk mendorong industri baterai dalam negeri.

SELENGKAPNYA

Angkutan Barang Dibatasi

KAI menyiapkan penambahan perjalanan mencapai 51 kereta api per hari.

SELENGKAPNYA

Bintang Tiga di Pundak Lionel Messi

Messi sentris sedemikian melekat dalam ruh permainan Argentina di bawah pelatih Lionel Scaloni tahun ini.

SELENGKAPNYA