Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta pada periode pengamatan 4 Mei 2022 pukul 00.00-12.00 WIB telah terjadi 11 guguran lava dengan jarak luncur m | ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Opini

Sekte Sesat Bhairawa Tantra dan Islamisasi di Lereng Merapi

Ada juga ritual seks bebas dan minum minuman keras yang dilakukan ditempat peribadatan berupa lapangan

OLEH M ISA ANSHORY

Banyak cerita beredar seputar bentuk- bentuk ritual kuno di wilayah lereng Merapi. Salah satunya adalah ajaran Bhairawa Tantra, yang merupakan bentuk sinkretisme dari agama tertentu.

Awalnya keyakinan ini hanya berkembang di elitE politis Keraton saja dan berfungsi untuk menjaga kewibawaan penguasa. Cara pandang utama dari aliran ini adalah dengan memperturutkan hawa nafsu, sehingga kecenderungan jiwa akan lebih mudah diarahkan untuk menjauhi nafsu-nafsu tersebut.

Menurut ajaran ini, orang hendaknya jangan menahan nafsu, bahkan sebaiknya manusia itu memperturutkan hawa nafsu. Sebab, bila manusia terpuaskan nafsunya, maka jiwanya akan menjadi merdeka. (Dr. Prijohutomo. Sedjarah Kebudajaan Indonesia I: Bangsa Hindu. (Jakarta-Groningen: J.B. Wolter, 1953:89).

Bhairawa Tantra muncul kurang lebih pada abad ke-6 M di Benggala sebelah timur. Dari sini, lalu tersebar ke utara melalui Tibet, Mongolia, masuk ke Cina dan Jepang. Cabang yang lain tersebar ke arah timur memasuki daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Selain di Jawa, sekte ini juga menyebar di Sumatra serta berangsur-angsur bersatu dengan tenung dan kepercayaan pada kanibalisme. Seorang raja terkenal dari kerajaan Melayu kuno, diceritakan menerima pelantikannya di tengah-tengah lapangan bangkai, sambil duduk di atas timbunan bangkai, tertawa minum darah, dan menghadap korban manusia yang menebarkan bau busuk.

Akan tetapi, semua ini bagi Adityawarman sangat semerbak baunya. Pengikut sekte Bhairawa Tantra berusaha mencapai kebebasan dan pencerahan (moksa) dengan cara yang sesingkat-singkatnya. Ciri-ciri mereka adalah anti asketisme dan anti berpikir.

 

 

Selain di Jawa, sekte ini juga menyebar di Sumatra serta berangsur-angsur bersatu dengan tenung dan kepercayaan pada kanibalisme.

 

M ISA ANSHORY
 

 


Menurut mereka, pencerahan bisa diraih melalui sebuah kejenuhan total terhadap kenikmatan duniawi. Tujuan secara penuh memanjakan kenikmatan hidup dengan tanpa mengenal kekangan moral ini puncaknya adalah untuk melenyapkan segala hasrat terhadap semua kenikmatan itu. Dengan memenuhi segala hasratnya, seorang pengikut sekte ini akhirnya tidak merasakan apa pun selain rasa jijik terhadap kenikmatan tersebut.

Bentuk ritual sekte ini meliputi apa yang dikenal dengan sebutan ma-lima atau pancamakara. Ritual ma-lima terdiri dari matsiya (ikan), mamsa (daging), madya (minuman keras), mudra (ekstase melalui tarian yang terkadang bersifat erotis atau melibatkan makhluk halus hingga kerasukan), dan maithuna (seks bebas). (Lihat, HM Rasjidi, Islam dan Kebatinan. (Jakarta: Jajasan Islam Studi Club Indonesia, 1967, juga R. Soekmono. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Cetakan V. (Yogyakarta: Kanisius, 1988).

Dalam bentuk yang paling esoterik, pemujaan yang bersifat Tantrik memang memerlukan persembahan berupa manusia. Ritualnya meliputi persembahan berupa meminum darah manusia dan memakan dagingnya. (Lihat, Paul Michel Munoz. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia. Terjemahan. (Yogyakarta: Mitra Abadi, 2006:253, 448).

Ada juga ritual seks bebas dan minum minuman keras yang dilakukan di tempat peribadatan berupa lapangan (padang) bernama Lemah Citra atau Setra. Ritual tersebut dilakukan untuk mendapatkan cakti. Oleh karena itu aliran ini juga sering disebut sebagai saktiisme.

photo
Candi Lumbung - (Wikipedia)


Pada era selanjutnya dapat dijumpai sisa-sisanya dalam apa yang disebut dengan istilah kasekten. (Koentjoroningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Cetakan XXI. (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2010:347).

Praktik mistis lain yang masih eksis di lereng Merapi adalah ritual telanjang yang dilakukan di Candi Lumbung pada setiap awal bulan Suro. Ritus ini dilakukan tengah malam selepas pukul 00.00 WIB dengan bertelanjang bulat mengelilingi Candi Lumbung sambil membaca mantra-mantra khusus di bawah panduan seorang pemimpin upacara. (Majalah Liberty, 11-20/1/2008).

Ritual ini juga masih memiliki kemiripan sebagai sisa ritual Bhairawa Tantra. Di daerah sekitar Merapi, bekas-bekas setra (tempat pengorbanan manusia dan area persetubuhan masal dalam ritus bairawa) yang lain juga dapat ditemukan. Sampai sekitar tahun 2006, tempat pemujaan berupa Setra masih dapat ditemui di Bon Bimo.

Namun di tempat petilasan itu saat ini telah didirikan sebuah masjid oleh masyarakat setempat. Konon, berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, saat tempat itu hendak didirikan masjid, batu yang menjadi altar penyembelihan gadis perawan di Bon Bimo itu mengeluarkan suara tangisan di malam hari.

 

 

Saat tempat itu hendak didirikan masjid, batu yang menjadi altar penyembelihan gadis perawan di Bon Bimo itu mengeluarkan suara tangisan di malam hari.

 

M ISA ANSORY
 

 

Banyak penduduk sekitar bisa mendengarnya. Namun masyarakat setempat kini telah memilih Islam dan sebuah masjid berdiri atas kehendak warga desa di tempat itu. Tradisi ritual semacam ini tentu saja sudah ditinggalkan masyarakat sekitar lereng Merapi.

Sebagian besar mereka kini memeluk agama Islam. Bahkan, tradisi-tradisi sesudahnya, seperti penanaman kepala kerbau juga berangsur ditinggalkan oleh masyarakat. Pemahaman Islam telah mengubah persepsi mereka tentang makna ibadah dan kurban.

Ironisnya, kini dengan berlindung di balik slogan kearifan lokal ada pemerintah daerah setempat berupaya mengomersialisasikan ritual yang sebenarnya mulai ditinggalkan. Dalam cara pandang ini kebudayaan dianggap sebagai sebuah bentuk stagnasi sebuah periode sejarah.

Kebudayaan ditempatkan sebagai objek mati yang statis dalam merespons perkembangan kebudayaan manusia. Padahal cara pandang ini sebenarnya sangat aneh sebab merupakan cara pandang lama yang telah banyak ditinggalkan.

 

 

Ironisnya, kini dengan berlindung di balik slogan kearifan lokal ada pemerintah daerah setempat berupaya mengomersialisasikan ritual yang sebenarnya mulai ditinggalkan.

 

M ISA ANSHORY
 

 

Van Peursen, pakar strategi kebudayaan, menyebutkan cara pandang terhadap kebudayaan hari ini telah bergeser, di mana setiap orang merupakan kekuatan pembentuk kebudayaan. (Van Peursen, Strategi Kebudayaan. (Yogyakarta: Penerbitan Kanisius, 1976:12). Dengan kondisi budaya dan agama seperti itu, bisa dibayangkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh Wali Songo saat menyebarkan Islam di tanah Jawa.

photo
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (24/4/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 24 April 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya. - (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Mereka harus menyadarkan para pengikut Bhairawa Tantra. Melalui proses yang lama dan tidak mudah, ajaran sekte ini akhirnya ditinggalkan orang. Sisa-sisa ajaran Bhairawa Tantra memang masih bisa ditemukan pada sebagian individu. Hingga kini, Islamisasi di lereng Merapi terus berjalan meski harus berhadapan dengan Kristenisasi dan nativisasi.

Disadur dari Harian Republika Edisi 18 November 2010

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Amien Rais, Taufik Kiemas, Akbar Tanjung, dan Nasi Kebuli

Saat kebuli dihidangkan kepada para tokoh di Kwitang, mereka ragu-ragu memakannya.

SELENGKAPNYA

Usman-Harun dan Ekspresi Kemarahan Rakyat

Usman-Harun dituduh bersalah dalam kasus pengeboman gedung McDonald di Orchad Road.

SELENGKAPNYA

Nasyiatul Aisyiyah Usulkan Tribun Khusus Perempuan

Saat ini banyak kaum hawa yang tertarik menonton pertandingan sepak bola secara langsung ke stadion

SELENGKAPNYA