Menjelang Sumpah Pemuda 1928, perhimpunan ini mengusung semangat keislaman dan kebangsaan Indonesia.
Hingga awal 1970-an, hoaks mengenai Kongres Pemuda Indonesia Kedua terus berkembang.
Sama dengan Sumpah Palapa Gajah Mada, Sumpah Pemuda pun bernilai idiologis, politis, dan mitologis.
Amir Sjarifuddin adalah salah seorang otak Sumpah Pemuda 1928.
Peristiwa Sumpah Pemuda jadi serius karena keberadaan idenya yang sudah sangat lama.
Tampilnya Partai Arab Indonesia (PAI) pimpinan AR Baswedan cukup mengejutkan.
Sunario termasuk salah satu tokoh perintis kemerdekaan yang sangat disegani jasa-jasanya.
Surat-surat laporan pajak dari perusahaan-perusahaan, misalnya, masih ada yang menggunakan bahasa Belanda, Tionghoa, Jerman, Inggris, atau Prancis.
Para pemuda dan mahasiswa yang menghadiri acara ini cukup membeludak.
Tersebar luasnya bahasa Melayu merupakan salah satu faktor penting menumbuhkannya.
Untuk menjadi mahasiswa STI dilakukan seleksi yang ketat, baik tulisan maupun lisan.
Nama asli Sumpah Pemuda itu adalah Putusan Kongres Pemuda Indonesia Kedua.
Putusan Kongres Pemuda Indonesia Kedua itu sudah disusun Yamin dalam Kongres Pemuda Indonesia Pertama.
Semangat generasi muda harus disalurkan dalam berbagai sektor.