
Internasional
Harap-Harap Cemas Kesepakatan Senjata di Gaza
Hamas-Israel menyepakati tahap pertama gencatan senjata Gaza.
GAZA – Warga Palestina yang dua tahun belakangan terus menerus dibombardir di Gaza bereaksi dengan lega dan gembira atas pengumuman perjanjian gencatan senjata yang disepakat kemarin. Mereka berharap pengumuman ini bisa jadi akhir yang permanen dari penderitaan mereka.
Ketika berita tentang perjanjian tersebut menyebar ke seluruh daerah kantong yang terkepung, penduduk Khan Younis di Gaza selatan turun ke jalan. “Alhamdulillah atas gencatan senjata ini, berakhirnya pertumpahan darah dan pembunuhan… seluruh Gaza bahagia,” kata warga Gaza, Abdul Majeed Abd Rabbo dilansir Aljazirah, kemarin.
“Ini adalah momen yang dianggap bersejarah dan ditunggu-tunggu oleh warga Palestina,” tambah warga Khaled Shaat. Kegembiraan yang kita lihat beberapa waktu lalu di jalan adalah terbebasnya mereka dari pembantaian, pembunuhan, dan genosida.”
Koresponden Aljazirah di Gaza, Hani Mahmoud, mengatakan ada perasaan lega secara kolektif di antara penduduk di wilayah kantong tersebut. “Ini adalah momen bersejarah – dan secara pribadi, ini sungguh melegakan,” katanya.
فرحة عارمة لدى أهالي غزة في ساحة مستشفى شهداء الأقصى وسط قطاع غزة بعد الإعلان عن اتفاق لوقف إطلاق النار#اتفاق_غزة pic.twitter.com/ExrmSA4a9z — ساحات - عاجل (@Sa7atPlBreaking) October 8, 2025
Setelah menderita kelaparan yang disebabkan oleh Israel selama berbulan-bulan, semua perhatian kini tertuju pada kapan bantuan penting, makanan dan pasokan medis dapat mulai didistribusikan pada tingkat yang sama dengan gencatan senjata singkat awal tahun ini.
Warga Gaza sudah turun ke jalan saat fajar pada Kamis untuk merayakan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Kesepakatan tahap pertama itu diumumkan Hamas dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dini hari tadi.
Rekaman video menunjukkan kerumunan warga Palestina berkumpul di jalan-jalan Kota Gaza, serta di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza. Puluhan orang berkumpul di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, mengungkapkan kegembiraan mereka atas pengumuman perjanjian gencatan senjata.
Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan juga menyaksikan perayaan jalanan, menurut klip video. Selama dua tahun, Jalur Gaza menjadi sasaran perang genosida oleh Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 67.000 orang dan melukai 169.000 lainnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Selain pemboman dan penghancuran semua aspek kehidupan, Israel mengobarkan perang kelaparan terhadap dua juta warga Palestina di Jalur Gaza, yang mengakibatkan ratusan kematian.
Kantor media pemerintah yang dikuasai Hamas di Gaza mendesak warga untuk tetap berhati-hati dan menghindari pergerakan sampai ada pengumuman resmi Palestina yang mengonfirmasi gencatan senjata. Dalam sebuah pernyataan, kantor media memperingatkan warga Gaza tentang potensi pelanggaran Israel.
Di Gaza, Israel telah mengurangi kampanye militernya atas perintah Trump, namun belum menghentikan serangan sama sekali. Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh beberapa militan di Kota Gaza, pusat perkotaan utama Gaza, yang dikatakan sedang dalam perjalanan untuk menyerang tentara Israel.
Otoritas medis Gaza melaporkan delapan orang syahid dalam serangan Israel dalam 24 jam hingga Rabu malam, jumlah korban terendah selama berminggu-minggu. Jumlah korban jiwa setiap hari meningkat sekitar 10 kali lipat selama sebulan terakhir ketika pasukan Israel menyerang Kota Gaza.
Pihak Hamas kemarin melansir pernyataan terkait kesepakatan tahap awal itu. “Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan telah tercapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, menarik pasukan pendudukan, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan melakukan pertukaran tahanan,” bunyi pernyataan yang diterima Republika.

Pihak Hamas menyatakan bahwa kesepakatan itu dicapai setelah Hamas berkonsultasi secara “bertanggung jawab dan serius” dengan faksi-faksi perlawanan Palestina terkait dengan usulan Presiden Trump di Sharm El-Sheikh.
“Kami menyerukan kepada Presiden Trump, negara-negara penjamin perjanjian, serta seluruh pihak Arab, Islam, dan internasional, untuk memastikan bahwa pemerintah pendudukan melaksanakan semua kewajiban yang telah disepakati, serta tidak membiarkannya menghindar atau menunda pelaksanaan apa yang telah disetujui.”
Pihak Hamas kemudian menyampaikan salam hormat kepada rakyat di Jalur Gaza, di Yerusalem, Tepi Barat, dan di seluruh Palestina maupun di pengasingan, yang telah menunjukkan keberanian, kehormatan, dan keteguhan luar biasa dalam menghadapi rencana fasis penjajah. “Pengorbanan dan keteguhan mereka telah menggagalkan upaya Israel untuk menundukkan dan mengusir rakyat kami.”
“Kami menegaskan bahwa pengorbanan rakyat kami tidak akan sia-sia, dan kami akan tetap setia pada janji kami — tidak akan pernah melepaskan hak-hak nasional rakyat kami hingga tercapai kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri.”
Kesepakatan itu akan diserahkan ke kabinet Israel hari ini, kata seorang pejabat senior Gedung Putih.Begitu mereka memilih ya, Israel harus mundur ke batas yang telah ditentukan, yang akan memakan waktu kurang dari 24 jam.

Tahap pertama dari kesepakatan kemarin mencakup gencatan senjata, yang tanggal pelaksanaannya belum ditentukan. Hal ini juga mencakup pembebasan tahanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza paling lambat Senin depan, sambil menunggu penandatanganan resmi perjanjian untuk mengakhiri perang berdarah selama dua tahun tersebut.
Para mediator belum mengumumkan tanggal resmi penandatanganan perjanjian tersebut, namun diperkirakan akan ditandatangani di Mesir pada Kamis sore, menurut sumber Palestina yang dikutip oleh Agence France-Presse.
Reuters mengutip sumber Israel yang mengonfirmasi bahwa dua pertemuan kabinet keamanan Israel dan pemerintah akan diadakan untuk menyetujui perjanjian tersebut pada pukul 17.00 waktu setempat.
Presiden AS mengumumkan bahwa perjanjian antara Israel dan Hamas pada tahap pertama rencananya "berarti bahwa semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati, langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, abadi, dan abadi."
Menurut seorang pemimpin Hamas yang dikutip Agence France-Presse, gerakan tersebut akan membebaskan 20 tahanan Israel yang masih hidup sekaligus sebagai imbalan atas pembebasan lebih dari 2.000 tahanan Palestina oleh Israel: 250 menjalani hukuman seumur hidup dan 1.700 ditangkap sejak perang dimulai dua tahun lalu.

Sumber Palestina yang mengetahui perundingan tersebut juga mengumumkan bahwa pertukaran tersebut harus dilakukan dalam waktu 72 jam setelah implementasi perjanjian tersebut, dan menyatakan bahwa “kesepakatan dicapai dengan persetujuan faksi-faksi Palestina.”
Sumber yang sama mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa perjanjian tersebut juga menetapkan bahwa minimal 400 truk bantuan akan memasuki Jalur Gaza setiap hari “selama lima hari pertama setelah gencatan senjata,” dan jumlah ini akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
“Perjanjian tersebut juga menetapkan pemulangan para pengungsi dari Jalur Gaza selatan ke Kota Gaza (Jalur Gaza tengah) dan Jalur Gaza utara segera setelah penerapannya,” menurut sumber yang sama.
Mengenai penarikan militer Israel dari Jalur Gaza, ABC News melaporkan, mengutip seorang pejabat Gedung Putih, bahwa penarikan ke garis pemisah Jalur Gaza akan memakan waktu kurang dari 24 jam setelah Tel Aviv menyetujui perjanjian tersebut.
Mengenai tahanan Israel yang tewas, seorang pejabat yang berpengetahuan mengatakan kepada The New York Times bahwa sisa-sisa sekitar 28 tahanan akan dikembalikan secara bertahap karena pencarian beberapa dari mereka akan memakan waktu lebih lama.

Para mediator belum mengumumkan rincian perjanjian tersebut. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari menegaskan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui "semua ketentuan dan mekanisme untuk menerapkan perjanjian gencatan senjata tahap pertama di Gaza, yang mengarah pada berakhirnya perang, pembebasan tahanan Israel dan tahanan Palestina, dan masuknya bantuan. Rinciannya akan diumumkan kemudian."
Trump diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Mesir dalam beberapa hari mendatang, setelah Gedung Putih mengatakan dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke wilayah tersebut. Netanyahu mengundang Trump untuk berpidato di parlemen Israel, dan Trump mengatakan kepada Axios bahwa dia bersedia melakukannya.
Masih ada detail penting yang masih harus diklarifikasi. Hal ini termasuk waktu pelaksanaannya, pemerintahan Jalur Gaza setelah perang, dan nasib Hamas.
Tidak ada indikasi jelas siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir. Rencana 20 poin Trump mengisyaratkan peran Otoritas Palestina, namun hal ini hanya bisa dilakukan setelah otoritas tersebut melakukan reformasi besar-besaran.
Perjanjian tersebut sejauh ini mencakup tahap pertama dari rencana Trump. Namun, tahap selanjutnya, yang meliputi perlucutan senjata Hamas dan pembentukan pemerintahan teknokratis Palestina untuk memerintah Jalur Gaza di bawah pengawasan internasional, di bawah pengawasan "dewan perdamaian" internasional yang dipimpin oleh presiden AS, memerlukan negosiasi lebih lanjut.
Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa negosiasi mengenai penerapan tahap kedua dari rencana Trump akan dimulai segera setelah penerapan tahap pertama.
Di tengah kabar gencatan senjata, patut dicatat bagaimana kehancuran akibat serangan Israel ke Jalur Gaza dua tahun belakangan. Agresi brutal itu dimulai selepas para pejuang Palestina menyerang ISrael dalam upaya membebaskan Gaza dari blokade menahun Israel.

Sekitar 1.200 tentara Israel dan warga sipil tewas, dan 251 sandera disandera ke Gaza dalam serangan pada 7 Oktober 2023 tersebut. Penyelidikan dan pengakuan pejabat Israel menunjukkan bahwa setidaknya sebagian warga Israel yang tewas hari itu adalah akibat tembakan militer Israel sendiri..
Respons militer Israel telah menghancurkan daerah kantong kecil dan padat itu, menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza, dengan hampir sepertiga dari korban tewas berusia di bawah 18 tahun, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Komisi penyelidikan PBB bulan lalu menilai bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza – dan menyebut skala pembunuhan sebagai salah satu tindakan yang mendukung temuan tersebut. Israel menyebut temuan itu bias dan “memalukan”.
Militer Israel mengatakan 466 tentaranya tewas dalam pertempuran, dan 2.951 lainnya terluka, sejak operasi darat di Gaza dimulai pada 27 Oktober 2023.
Hamas dan pejuang serta warga Gaza yang merangsek ke Israel membawa 251 warga Israel kembali ke Gaza setelah serangan 7 Oktober. Israel mengatakan 48 sandera masih berada di Gaza, 20 di antaranya diyakini masih hidup.
Hanya sekitar 18 persen dari Jalur Gaza yang kini tidak tunduk pada perintah pengungsian atau berada dalam zona militer, menurut PBB. Banyak warga Palestina yang terpaksa mengungsi beberapa kali.
Sebuah lembaga pemantau kelaparan global mengatakan pada bulan Agustus bahwa kelaparan telah terjadi di Kota Gaza dan kemungkinan akan menyebar. Kantor media di Gaza melansir, setidaknya 400 orang – termasuk ratusan anak-anak – telah meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi sejak Israel memblokade Gaza dan menyebabkan kelaparan terjadi di beberapa bagian Gaza.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kemarahan Dunia Warnai Dua Tahun Genosida Israel di Gaza
Data kehancuran di Gaza dilansir.
SELENGKAPNYAAbaikan Permintaan Trump, Israel Semakin Membabi-Buta di Gaza
Warga Gaza taguh janji Trump setop serangan Israel.
SELENGKAPNYA