Sara Al-Nouri berduka atas jenazah saudarinya yang berusia 13 tahun, Sama, satu dari 10 anak yang syahid akibat serangan Israel di klinik medis di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Kamis, 10 Juli 2025. | AP Photo/Adel Kareem Hana

Internasional

Kemarahan Dunia Warnai Dua Tahun Genosida Israel di Gaza

Data kehancuran di Gaza dilansir.

GAZA – Ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh Eropa, menuntut diakhirinya agresi dua tahun Israel di Gaza. Genosida tersebut telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina dan membuat wilayah tersebut berada di ambang kelaparan.

Protes terbesar terjadi di Belanda, di mana sekitar 250.000 orang memenuhi Museum Square Amsterdam pada Ahad sebelum berbaris melalui pusat kota. Mengenakan bendera Palestina dan berpakaian merah, para pengunjuk rasa menuntut pemerintah mereka mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Israel dan menghentikan ekspor senjata ke wilayah pendudukan.

"Pertumpahan darah harus dihentikan – dan sayangnya kita harus berdiri di sini karena kita memiliki pemerintahan yang sangat lemah sehingga tidak berani menarik garis merah. Itu sebabnya kami ada di sini, dengan harapan hal ini dapat membantu," kata pengunjuk rasa Marieke van Zijl, seperti yang dilaporkan kantor berita The Associated Press.

Protes ini terjadi kurang dari sebulan sebelum pemilu nasional, menambah tekanan pada para pemimpin Belanda yang telah lama mendukung Israel. Menteri Luar Negeri David van Weel mengatakan pada hari Jumat bahwa “tidak mungkin” pemerintah akan menyetujui ekspor suku cadang jet F-35 ke Israel di tengah meningkatnya kemarahan masyarakat.

photo
Demonstran pro-Palestina di depan Koloseum saat melakukan aksi di Roma, Italia, Kamis, 2 Oktober 2025, sebagai solidaritas dengan Global Sumud Flotilla setelah kapal-kapal dibajak angkatan laut Israel. - (AP Photo/Gregorio Borgia)

Amnesty International, salah satu penyelenggara protes, mendesak pemerintah Eropa untuk bertindak tegas. “Semua cara ekonomi dan diplomatik harus digunakan untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel,” kata juru bicara Marjon Rozema.

Meskipun Belanda merupakan negara dengan jumlah pemilih terbesar di Eropa Barat, Turkiye menjadi tuan rumah salah satu demonstrasi solidaritas yang paling mencolok.

Di Istanbul, banyak orang berbaris dari masjid Hagia Sophia ke tepi Tanduk Emas, di mana perahu-perahu berhiaskan bendera Turki dan Palestina menunggu mereka.

Para pengunjuk rasa, banyak yang bergabung setelah salat Dzuhur di masjid, menyerukan persatuan umat Islam dalam menghadapi serangan Israel.

Di Ankara, pengunjuk rasa mengibarkan bendera dan membentangkan spanduk yang mengecam tindakan Israel. “Penindasan ini, yang dimulai pada tahun 1948, telah berlanjut selama dua tahun, berubah menjadi genosida,” kata Recep Karabal dari Palestine Support Platform di kota Kirikkale di utara.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (republikaonline)


Kehancuran di Gaza

Laporan terkini dari Kantor Media Pemerintah di Gaza menunjukkan betapa mengerikannya kehancuran yang disebabkan agresi Israel di Jalur Gaza setelah dua tahun dilancarkan. Hampir tak ada lagi layanan dan bangunan yang tersisa di wilayah tersebut.

Kantor itu mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa tingkat kehancuran di wilayah kantong Palestina telah mencapai sekitar 90 persen, dua tahun setelah pendudukan Israel memulai perang genosida terhadap Jalur Gaza.  Kantor tersebut menggambarkan kehancuran tersebut sebagai “genosida berkelanjutan yang menargetkan manusia dan batu-batu.”

Palestine Chronicle melansir, menurut laporan tersebut, perang yang kini memasuki hari ke-730 itu telah menyebabkan lebih dari 2,4 juta warga Palestina mengalami genosida, kelaparan, dan pengungsian paksa. 

Tentara Israel telah menguasai lebih dari 80 persen wilayah Jalur Gaza melalui serangan darat dan pemboman terus menerus, termasuk 136 serangan udara di wilayah Al-Mawasi, yang oleh Israel sendiri ditetapkan sebagai “zona kemanusiaan yang aman.”

photo
Pasukan Israel beroperasi di dalam Jalur Gaza, Ahad, 5 Oktober 2025. - ( AP Photo/Ariel Schalit)

Sejak awal perang, Israel telah menjatuhkan lebih dari 200.000 ton bahan peledak di Gaza, menewaskan dan melukai ratusan ribu orang serta menghancurkan infrastruktur di wilayah kantong tersebut.


Korban Jiwa

Jumlah total korban syahid dan hilang mencapai 76.639 orang, termasuk 67.139 orang syahid yang tiba di rumah sakit dan 9.500 orang hilang, banyak yang masih terkubur di bawah reruntuhan. Di antara korban jiwa terdapat lebih dari 20.000 anak-anak, 12.500 wanita, dan 22.426 ayah.

Laporan tersebut juga mendokumentasikan pembunuhan 1.670 personel medis, 140 anggota pertahanan sipil, 254 jurnalis, 787 petugas polisi dan pekerja bantuan, serta 894 anggota komunitas olahraga.

Secara total, 39.022 keluarga telah menjadi korban pembantaian, sementara 2.700 keluarga telah musnah seluruhnya—dihapus dari catatan sipil—dan lebih dari 6.000 keluarga hanya menyisakan satu orang yang selamat.

Tentara Israel menghancurkan seluruh blok pemukiman di kamp Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza, akhir Agustus 2025. - (Dok Republika)  ​

Kantor tersebut melaporkan bahwa 460 warga Palestina, termasuk 154 anak-anak, meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi, 23 orang meninggal karena bantuan yang gagal, dan 17 orang, kebanyakan anak-anak, karena paparan dingin di kamp-kamp pengungsian. Lebih dari 12.000 keguguran tercatat karena kelaparan dan kurangnya layanan kesehatan.

 

Cedera dan penangkapan

Jumlah korban luka mencapai 169.583 orang, termasuk lebih dari 4.800 orang yang diamputasi, 1.200 kasus kelumpuhan, dan 1.200 kasus kebutaan. Sekitar 19.000 memerlukan rehabilitasi jangka panjang.

Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa 6.700 warga sipil telah ditahan sejak dimulainya perang, termasuk 362 personel medis, 48 ​​jurnalis, dan 26 pekerja pertahanan sipil.

Saat ini terdapat 21.193 janda akibat perang dan 56.348 anak yatim piatu, sementara lebih dari 2 juta orang telah tertular berbagai penyakit akibat pengungsian paksa, termasuk 71.000 kasus hepatitis.

photo
Anak Palestina menunggu makanan yang disumbangkan di dapur umum di Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Senin, 14 Juli 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

 

Kesehatan dan pendidikan

Sebanyak 38 rumah sakit telah dibom atau tidak dapat dioperasikan, bersama dengan 96 pusat kesehatan, 197 ambulans, dan 61 kendaraan pertahanan sipil.  Sektor kesehatan diperkirakan mengalami kerugian langsung sebesar lima miliar dolar AS.

Sektor pendidikan hampir musnah: 95 persen sekolah di Gaza mengalami kerusakan, dan 90 persen bangunan kini memerlukan rekonstruksi penuh.  Sedikitnya 165 lembaga pendidikan hancur total dan 392 rusak sebagian. Lebih dari 13.500 pelajar, 830 guru, dan 193 akademisi tewas, sementara 785.000 pelajar masih kehilangan pendidikan.

Laporan tersebut mencatat penghancuran 835 masjid dan kerusakan sebagian pada 180 masjid lainnya, serta sasaran tiga gereja dan 40 kuburan.  Tentara Israel telah membangun tujuh kuburan massal di dalam rumah sakit dan menggali 529 jenazah di dalamnya.

 

Kehancuran infrastruktur dan kelaparan

Sekitar 268.000 unit rumah hancur total, 148.000 rusak berat, dan 153.000 rusak sebagian—menyebabkan 288.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. Hampir dua juta warga sipil terpaksa mengungsi, sementara 293 tempat penampungan dan pusat pengungsian menjadi sasaran.

photo
Naima Abu Ful berfoto bersama anaknya yang berusia 2 tahun yang kekurangan gizi, Yazan, di rumah mereka di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza pada Rabu, 23 Juli 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Penyeberangan ke Gaza telah ditutup selama 220 hari berturut-turut, dan lebih dari 120.000 truk bantuan dan bahan bakar diblokir untuk masuk. Setidaknya 47 pusat distribusi makanan dan 61 fasilitas bantuan menjadi sasaran, dan 540 pekerja bantuan tewas. Lebih dari 2.600 orang yang mati syahid dan 19.000 orang terluka tercatat di “pusat bantuan AS/Israel.”

Kantor tersebut memperkirakan 650.000 anak menghadapi risiko kematian akibat kekurangan gizi, dan 40.000 bayi di bawah satu tahun terancam kelaparan akibat kekurangan susu formula.

Kehancuran infrastruktur Gaza hampir total. 725 sumur air hancur; Jaringan listrik sepanjang 5.080 kilometer dan jaringan air bersih serta saluran pembuangan limbah masing-masing sepanjang 700.000 meter; dan tiga juta meter jalan rusak.

Total, 247 gedung pemerintahan, 292 fasilitas olah raga, dan 208 situs peninggalan sejarah hancur. Sektor infrastruktur dan utilitas telah mengalami kerugian melebihi 1,4 miliar dolar di bidang listrik dan 2,8 miliar dolar di bidang transportasi dan komunikasi.

 

Pertanian dan Perikanan

Penjajah Israel telah menghancurkan 94 persen lahan pertanian di Gaza—dari total 178.000 dunam—dan 1.223 sumur pertanian.  Lebih dari 665 peternakan hewan dan unggas musnah, dan 85 persen rumah kaca hancur. Stok ikan telah dimusnahkan sepenuhnya.

Kantor Media Pemerintah memperkirakan total kerugian langsung awal sebesar 70 miliar dolar AS pada 15 sektor penting, termasuk: 28 miliar dolar AS di sektor perumahan; 6 miliar dolar AS di bidang jasa dan kota; 5 miliar dolar AS di bidang kesehatan; 4 miliar dolar AS di bidang pendidikan; 4 miliar dolar AS di bidang industri dan perdagangan; 2,8 miliar dolar AS di bidang transportasi dan komunikasi; 2 miliar dolar AS barang rumah tangga; 1,4 miliar dolar AS di bidang listrik; dan 1 miliar dolar AS di lembaga keagamaan.

Mengakhiri pernyataannya, Kantor Media Pemerintah menekankan bahwa statistik ini “mencerminkan skala bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang dihadapi penduduk Gaza. Mereka menyerukan komunitas internasional untuk “memikul tanggung jawab hukum dan moral dan segera bertindak untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Abaikan Permintaan Trump, Israel Semakin Membabi-Buta di Gaza

Warga Gaza taguh janji Trump setop serangan Israel.

SELENGKAPNYA

Pertanyaan-Pertanyaan 20 Poin Trump untuk Gaza

Warga Gaza menkhawatirkan poin gencatan senjata yang ditawarkan Trump hanya manipulasi.

SELENGKAPNYA

Jumlah Syuhada di Gaza Lampaui 66 Ribu Jiwa

Tank-tank penjajah terus merangsek memasuki Kota Gaza.

SELENGKAPNYA

Pengakuan Palestina Belum Hentikan Kekejaman Israel di Gaza

Seratus lebih dibantai Israel di Kota Gaza beberapa hari belakangan.

SELENGKAPNYA