
Internasional
Belgia Ikut Akui Kemerdekaan Palestina
Belgia juag mengusulkan sanksi berat terhadap Israel.
BRUSSELS – Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prévost hari mengumumkan negaranya akan ikut mengakui Negara Palestina di New York bulan ini. Mereka juga mendesak Uni Eropa menjatuhkan “sanksi keras” terhadap Israel.
“Belgia akan mengakui Negara Palestina pada pertemuan Majelis Umum PBB, dan ada sanksi tegas terhadap pemerintah Israel,” tulis Prevot dalam postingan di platform X.
Pada akhir Juli lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina dalam pertemuan Majelis Umum, yang dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 9 hingga 23 September. Lebih dari selusin negara Barat kemudian mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti jejak Prancis, terutama Australia, Inggris, dan Kanada.
Negara-negara lain yang menandatangani apa yang disebut "Deklarasi New York" adalah Andorra, Finlandia, Islandia, Irlandia, Luksemburg, Malta, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, San Marino, Slovenia, dan Spanyol.
Prevot mengatakan bahwa Belgia akan bergabung dengan para penandatangan deklarasi tersebut, membuka jalan bagi solusi dua negara.
Dia menambahkan bahwa keputusan ini diambil “mengingat tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza, dan sebagai tanggapan terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.”

Dia menegaskan bahwa Belgia juga akan menjatuhkan 12 sanksi “ketat” terhadap Israel. Diantaranya seperti melarang impor dari pemukimannya dan meninjau kebijakan pengadaan publik dengan perusahaan-perusahaan Israel.
Pengadilan tertinggi PBB tahun lalu memutuskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina – termasuk Tepi Barat dan pemukiman penduduknya – adalah ilegal dan harus dihentikan sesegera mungkin.
Sejak awal perang pemusnahan dan kelaparan Israel di Gaza, sebuah gerakan populer dan resmi telah muncul di seluruh dunia yang menentang pendudukan dan mendukung Jalur Gaza. Gerakan ini diwakili oleh beberapa pemerintah yang mengumumkan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina, dan melalui demonstrasi mahasiswa dan rakyat di banyak negara.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina menyambut baik pengumuman Belgia, mengenai niat negaranya untuk mengakui Negara Palestina pada sidang PBB. Kementerian menilai langkah ini konsisten dengan hukum internasional dan resolusi PBB, melindungi solusi dua negara, dan mendukung pencapaian perdamaian.
Kementerian meminta negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina agar segera mengumumkan pengakuan mereka, mengintensifkan upaya praktis untuk menghentikan kejahatan genosida, pengungsian, kelaparan, dan aneksasi, serta membuka jalur politik sejati untuk menyelesaikan konflik dan mengakhiri pendudukan Israel di Negara Palestina.
La Palestine sera reconnue par la Belgique lors de la session de l’ONU ! Et des sanctions fermes sont prises à l’égard du gouvernement israélien. Tout antisémitisme ou glorification du terrorisme par les partisans du Hamas sera aussi plus fortement dénoncé.
Au vu du… — Maxime PREVOT (prevotmaxime) September 2, 2025
Avigdor Lieberman, pemimpin partai oposisi Israel Yisrael Beiteinu, mengatakan keputusan Belgia untuk bergabung dengan negara-negara yang mengakui negara Palestina adalah “akibat langsung” dari “kegagalan politik” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Karena ketidakmampuan Netanyahu mengelola arena politik, sebuah negara Palestina sedang didirikan di depan mata kita,” kata Lieberman dalam sebuah postingan di X.
“Keputusan Belgia untuk ikut serta dalam pengakuan dan sanksi ini adalah akibat langsung dari kegagalan politiknya,” tambahnya.
Pada bulan Juli, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan mengakui negara Palestina pada pertemuan PBB, yang akan diadakan pada tanggal 9 hingga 23 September di New York.
Lebih dari selusin negara Barat lainnya mengatakan mereka akan melakukan hal yang sama. Para menteri Israel mengecam tindakan tersebut sebagai “hadiah atas teror” setelah serangan gencar pada tanggal 7 Oktober.
Amerika Serikat mengatakan pekan lalu bahwa mereka tidak akan mengizinkan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Influencer Zionis Menebar Dusta dari dalam Gaza
Selama bertahun-tahun, Israel telah berinvestasi pada figur-figur digital.
SELENGKAPNYA