Warga Palestina berjuang mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di sepanjang koridor Morag dekat Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin, 4 Agustus 2025. | AP Photo/Mariam Dagga

Internasional

Truk Terbalik Bunuh 20 Pencari Makanan di Gaza

Lima warga Gaza meninggal kelaparan dalam 24 jam terakhir.

GAZA – Setidaknya 20 warga Palestina syahid dan banyak yang terluka setelah sebuah truk yang membawa bantuan kemanusiaan terbalik dan menabrak kerumunan orang di Gaza tengah, menurut Kantor Media Pemerintah. Kejadian ini yang terkini menggarisbawahi kelaparan parah yang disebabkan blokade Israel di Gaza.

Insiden itu terjadi pada Rabu ketika sejumlah besar warga Palestina berkumpul di Gaza tengah untuk mencari makanan dan kebutuhan pokok, di tengah krisis kemanusiaan yang semakin mengerikan.

Pejabat lokal yang dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA mengatakan kendaraan tersebut terbalik setelah pasukan Israel mengarahkannya ke “jalan yang tidak aman”.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan 20 orang syahid dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut, sementara ratusan warga sipil sedang menunggu bantuan, kantor berita AFP melaporkan.

“Meskipun jumlah truk bantuan yang tersedia baru-baru ini terbatas, pendudukan dengan sengaja menghalangi jalur aman dan distribusi bantuan ini,” kata Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan.

photo
Warga Palestina membawa jenazah warga yang syahid saat berjuang mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di sepanjang koridor Morag dekat Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin, 4 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

"Hal ini memaksa pengemudi untuk melewati rute yang penuh sesak dengan warga sipil yang kelaparan yang telah menunggu selama berminggu-minggu untuk mendapatkan kebutuhan paling dasar. Hal ini sering mengakibatkan kerumunan orang yang putus asa mengerumuni truk dan secara paksa menyita isinya."

Insiden ini terjadi ketika organisasi kemanusiaan memperingatkan akan adanya kelaparan dan penyakit yang menyebar di wilayah kantong tersebut, sementara kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi terus meningkat.

Setidaknya tiga orang meninggal karena kekurangan gizi pada hari Rabu, sumber medis mengatakan kepada Aljairah. Sebuah sumber di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara membenarkan bahwa Hiba Yasser Abu Naji, seorang anak, meninggal karena kekurangan gizi. Seorang bayi juga meninggal karena kekurangan gizi, menurut sumber tersebut. Seorang dewasa asal Jabalia juga dilaporkan meninggal akibat kekurangan gizi.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lima orang telah meninggal “karena kelaparan dan kekurangan gizi” dalam 24 jam terakhir. Penghitungan terakhir menjadikan jumlah total kematian terkait kelaparan menjadi 193, termasuk 96 anak-anak.

Pada Rabu, jumlah korban jiwa di Gaza terus meningkat di tengah serangan di wilayah tersebut. Sumber-sumber medis mengatakan bahwa 23 orang tewas dalam serangan sejak fajar. Di antara korban tewas adalah enam pencari bantuan yang tewas di Gaza selatan.

photo
Warga Palestina berjuang mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di sepanjang koridor Morag dekat Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin, 4 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

Pada Selasa, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 83 warga Palestina di Jalur Gaza di tengah semakin parahnya krisis kelaparan yang disebabkan oleh Israel sepanjang Selasa. Sementara rumah sakit di wilayah yang terkepung telah mencatat delapan kematian lagi akibat kelaparan dan kekurangan gizi.

Di antara mereka yang syahid pada hari Selasa adalah 58 pencari bantuan, yang ditembak oleh pasukan Israel ketika mereka mendekati lokasi distribusi bantuan yang dioperasikan oleh GHF yang didukung Amerika Serikat dan Israel.

Koresponden Aljazirah, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, bahwa skenario yang sama terjadi di Gaza setiap hari sejak lokasi distribusi GHF mulai beroperasi pada bulan Mei. “Warga Palestina mendekati lokasi distribusi ini, menunggu makanan, namun pasukan Israel melepaskan tembakan,” kata Khoudary.

Dia mengutip sumber di Rumah Sakit al-Shifa yang mengatakan bahwa jumlah orang terluka yang dipindahkan dari titik distribusi di dekat penyeberangan Zikim di Gaza utara “sangat besar”.

“Cedera datang dengan peluru di bagian tubuh mereka yang sangat sulit diobati, termasuk kepala, leher dan juga dada mereka,” kata koresponden Aljazirah. “Siklus kekerasan sama di ketiga lokasi distribusi.”

photo
Warga Palestina yang terluka saat mencoba menjangkau truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza melalui koridor Morag, di lantai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa, 5 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan lainnya telah mengkritik keras GHF karena gagal memberikan bantuan yang cukup dan situasi keamanan yang buruk di dan sekitar lokasi distribusi bantuannya.

Sejauh ini, lebih dari 1.560 warga Palestina yang mencari bantuan telah dibunuh oleh pasukan Israel ketika mencoba menerima makanan di tengah krisis kelaparan yang disebabkan oleh Israel.

Serangan ini terjadi ketika lembaga bantuan dan pejabat kesehatan memperingatkan peningkatan tajam angka kelaparan, khususnya di kalangan anak-anak dan orang lanjut usia.

Salim Asfour (75 tahun) mengatakan kepada Aljazirah bahwa dia hanya hidup dari roti dan air selama berbulan-bulan dan berat badannya turun dari 80 kg menjadi 40 kg sejak dimulainya perang.

“Anak saya perlu membantu saya berjalan ke kamar mandi,” katanya. "Bagaimana saya bisa mendapatkan bantuan makanan dari Rafah. Bagaimana saya bisa berjalan sejauh 20 km?"

photo
Warga Palestina yang terluka saat mencoba menjangkau truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza melalui koridor Morag, di lantai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa, 5 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, delapan orang lagi meninggal karena kelaparan atau kekurangan gizi dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, termasuk seorang anak. Hal ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang meninggal karena kelaparan atau kekurangan gizi sejak perang Israel dimulai menjadi 188 orang, termasuk 94 anak-anak.

Pada Senin, Israel mengizinkan 95 truk bantuan masuk ke Jalur Gaza, jauh di bawah 600 truk per hari yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Rata-rata harian kini mencapai 85 truk.

Kantor Media Pemerintah Gaza kembali memeringatkan akan semakin parahnya bencana kemanusiaan. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan bahwa sebagian besar bantuan terbatas telah dijarah karena “kekacauan keamanan yang dilakukan oleh pendudukan Israel sebagai bagian dari kebijakan sistematis yang merekayasa kekacauan dan kelaparan”.

Meskipun ada tekanan internasional yang kuat untuk melakukan gencatan senjata guna mengurangi kelaparan dan kondisi yang memprihatinkan di wilayah kantong Palestina yang terkepung, upaya untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah gagal.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (republikaonline)

Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya siap mengumumkan rencana untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza, menurut laporan media Israel.

Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa ia telah mengadakan “diskusi keamanan terbatas” yang berlangsung sekitar tiga jam, di mana panglima militer Eyal Zamir “menyajikan pilihan untuk melanjutkan kampanye di Gaza”.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, seorang ajudan Netanyahu, akan menghadiri pertemuan akhir pekan ini untuk memutuskan strategi yang akan dibawa ke kabinet. Media Israel melaporkan bahwa kabinet akan bersidang pada hari Kamis.

Channel 12 Israel, mengutip seorang pejabat dari kantor Netanyahu, mengatakan bahwa perdana menteri cenderung mengambil kendali atas seluruh wilayah, yang sebagian besar telah direduksi oleh tentara Israel menjadi puing-puing. PBB pada Selasa menyebut laporan tentang kemungkinan keputusan untuk memperluas operasi militer Israel di seluruh Jalur Gaza “sangat mengkhawatirkan” jika benar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menggila, Netanyahu Rencanakan Pencaplokan Gaza Sepenuhnya

Militer Israel masih menolak upaya pencaplokan Gaza,

SELENGKAPNYA

Agresi Darat Israel di Gaza Meningkat

Sekitar 25 warga Palestina syahid pada Selasa pagi.

SELENGKAPNYA

Menatap Kematian untuk Sesuap Makanan di Gaza

Israel terus membunuhi para pencari bantuan di Gaza.

SELENGKAPNYA