Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) menyerahkan dokumen kepada Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Ruang Biru Gedung Putih, Senin, 7 Juli 2025, di Washington. | AP Photo/Alex Brandon

Internasional

Trump Persilakan Netanyahu Caplok Gaza Sepenuhnya

Panglima IDF berselisih dengan Netanyahu soal pencaplokan Gaza.

TEL AVIV – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan bahwa dia tidak akan menghalangi rencana Israel untuk mengambil alih Gaza. Sementara retakan internal di Israel soal rencana itu kian dalam.

Ketika ditanya pada Selasa tentang laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk menduduki seluruh wilayah Palestina, Trump mengatakan dia fokus untuk memberi “makanan bagi masyarakat” di Gaza.

"Sedangkan sisanya, saya benar-benar tidak bisa mengatakannya. Itu (pencaplokan Gaza) sepenuhnya bergantung pada Israel," kata presiden AS kepada wartawan.

Washington memberi Israel bantuan militer miliaran dolar setiap tahunnya, bantuan yang meningkat secara signifikan setelah dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.

Israel telah menggunakan perintah pemindahan paksa untuk menekan warga Palestina ke dalam kantong-kantong yang semakin menyusut di Gaza, mengubah 86 persen wilayah tersebut menjadi zona militer.

photo
Orang-orang berjalan di jalan yang dikelilingi gedung-gedung yang hancur akibat bombardir Israel di Jalur Gaza, Selasa, 29 Juli 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Namun peningkatan operasi militer di sisa wilayah tersebut akan semakin membahayakan nyawa warga Palestina, yang telah menanggung pemboman setiap hari dan kelaparan yang dilakukan Israel.

Rencana Netanyahu untuk menaklukkan Gaza juga menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan sisa tawanan Israel yang ditahan di daerah kantong tersebut oleh Hamas dan kelompok Palestina lainnya.

Pejabat tinggi PBB Miroslav Jenca mengatakan pada hari Selasa bahwa pendudukan penuh di Gaza akan “berisiko menimbulkan konsekuensi bencana”.

"Hukum internasional jelas dalam hal ini. Gaza adalah dan harus tetap menjadi bagian integral dari negara Palestina di masa depan," kata Jenca kepada Dewan Keamanan PBB.

Israel menarik pasukan dan permukimannya dari wilayah Palestina pada tahun 2005, namun para ahli hukum mengatakan bahwa wilayah tersebut secara teknis masih berada di bawah pendudukan, karena militer Israel terus mengontrol wilayah udara, perairan teritorial, dan pelabuhan masuk Gaza.

photo
Titik masuk pasukan Israel ke Jalur Gaza. - (Republika/the New York Times)

Sejak dimulainya perang pada tahun 2023, para pejabat sayap kanan Israel telah menyerukan pembentukan kembali kehadiran militer Israel dan permukiman di Gaza.

Sementara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala staf pasukan penjajahan Israel (IDF) Eyal Zamir dilaporkan berselisih mengenai rencana untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza. Zamir berpendapat bahwa keputusan tersebut merupakan “jebakan” bagi IDF. 

Menurut laporan media Ibrani, kedua pria tersebut juga berselisih mengenai postingan di X oleh putra perdana menteri, Yair Netanyahu, yang tidak memegang posisi pemerintahan. Yair mengecam Zamir dan menyatakan bahwa dia berada di balik “pemberontakan dan upaya kudeta militer yang cocok untuk republik pisang di Amerika Tengah pada tahun 70an.” 

Zamir keberatan dengan tuduhan itu. "Mengapa Anda menyerang saya? Mengapa Anda berbicara menentang saya di tengah perang?" Kata Zamir kepada Netanyahu dalam pertemuan semalam, menurut media penyiaran publik Kan.

Netanyahu dilaporkan menjawab, "Jangan mengancam untuk mundur di media. Saya tidak dapat menerima bahwa setiap kali Anda mengancam bahwa jika kami tidak menerima rencana Anda, Anda harus melakukan rencana kami. Anak saya berusia 33 tahun, dia sudah dewasa." Zamir telah berulang kali bentrok dengan kabinet, dan sumber di Kantor Perdana Menteri menyatakan bahwa jika dia keberatan dengan rencana menduduki Gaza, dia dapat mengundurkan diri.

photo
Warga Palestina berjuang mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di sepanjang koridor Morag dekat Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin, 4 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

Ketua IDF juga dilaporkan mengatakan dalam pertemuan pada Selasa bahwa pendudukan penuh Gaza akan membahayakan 50 sandera yang disandera oleh kelompok teror di Gaza, setidaknya 20 di antaranya diperkirakan masih hidup, dan akan semakin menguras tenaga tentara. 

Adu argumen tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian perselisihan antara kabinet dan petinggi IDF. Hal ini dilaporkan terjadi dalam pertemuan tiga jam yang dihadiri sekelompok menteri, menjelang pemungutan suara kabinet untuk menyetujui rencana pendudukan. Netanyahu dilaporkan telah memutuskan untuk melanjutkan pendudukan, sebuah tuntutan lama dari mitra koalisi sayap kanan, ketika negosiasi dengan Hamas menemui jalan buntu dalam beberapa pekan terakhir.

IDF saat ini memegang kendali atas sekitar 75 persen Jalur Gaza, namun berdasarkan rencana baru, militer diperkirakan akan menduduki wilayah yang tersisa juga – sehingga seluruh wilayah kantong tersebut berada di bawah kendali Israel. Masih belum jelas apa arti tindakan tersebut bagi jutaan warga sipil di Jalur Gaza dan bagi kelompok kemanusiaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menggila, Netanyahu Rencanakan Pencaplokan Gaza Sepenuhnya

Militer Israel masih menolak upaya pencaplokan Gaza,

SELENGKAPNYA

Agresi Darat Israel di Gaza Meningkat

Sekitar 25 warga Palestina syahid pada Selasa pagi.

SELENGKAPNYA

Menatap Kematian untuk Sesuap Makanan di Gaza

Israel terus membunuhi para pencari bantuan di Gaza.

SELENGKAPNYA