Manfaat tertawa untuk kesehatan (ilustrasi) | Unsplash/Stormy All

Medika

Tertawa Belum Tentu Aman, Kadang Justru Mematikan

Tertawa dapat memengaruhi jumlah udara yang masuk ke jantung, paru-paru, dan otak.

Tertawa tentu merupakan aktivitas alamiah ketika seseorang mengekspresikan perasaan mereka. Namun tertawa yang berlebihan ternyata juga dapat membuat orang pingsan dalam kasus yang sangat jarang terjadi. 

Dikutip dari Live Science, Rabu (15/11/2023), meski kecil kemungkinannya, secara teknis hal tersebut bisa saja terjadi. Bahkan, telah ada kasus kematian terkait tawa yang terdokumentasi di masa lalu, menurut ahli.

Ada beberapa cara tertawa bisa memicu efek negatif pada tubuh. Salah satu jalur yang paling rentan adalah melalui jantung.

photo
Manfaat tertawa untuk kesehatan (ilustrasi) - (Unsplash/Jamie Brown )

Dalam kasus yang jarang terjadi, tawa yang sangat keras dapat menyebabkan sesuatu yang disebut "syncope yang dipicu oleh tawa". Hal itu memicu peningkatan respons dari sistem saraf otonom, jaringan saraf yang mengatur proses fisiologis yang tidak disengaja dan menyebabkan penurunan sementara jumlah darah mengalir ke otak sehingga mengakibatkan hilangnya kesadaran.

“Saat Anda tertawa, Anda menggerakkan dada Anda ke atas dan ke bawah, dan hal ini mengubah tekanan di rongga dada dan hal ini dapat memengaruhi apa yang disebut saraf vagus yang membawa sinyal antara otak dan sebagian besar organ dalam,” kata Todd Cohen, kepala kardiologi dan direktur inovasi perangkat medis di New York Institute of Technology.

Menurut dia, hal ini dapat menyebabkan pusing, atau bahkan pingsan dalam kasus yang sangat jarang terjadi, terutama jika tertawa sangat dilebih-lebihkan. Kasus sinkop akibat tawa yang pertama kali didokumentasikan terjadi pada 1997 ketika seorang pasien berusia 62 tahun yang menderita hipertensi dan masalah terkait jantung lainnya pingsan beberapa kali saat tertawa terbahak-bahak di acara televisi "Seinfeld", sehingga kondisi ini dijuluki “Seinfeld syncope”.

Pasien tidak meninggal akibat kondisi tersebut dan sinkop jenis ini biasanya hanya menyebabkan seseorang pingsan kurang dari beberapa menit sebelum sadar. Namun, secara teknis, sinkop yang disebabkan oleh tawa dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak.

photo
Bahaya tertawa berlebihan (ilustrasi) - (Unsplash/Surface)

Risiko yang lebih besar dari pingsan ini adalah bahwa hal tersebut dapat terjadi dalam situasi berbahaya, tambahnya. “Ada kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini dan terjatuh dan kepalanya terbentur, atau terjatuh dari tangga, atau jatuh dari terminal kereta bawah tanah ke dalam kereta dan meninggal,” kata Cohen seraya menekankan bahwa hal tersebut sangat kecil kemungkinannya.

Dalam kasus lain, tertawa dapat memengaruhi jumlah udara yang masuk ke jantung, paru-paru, dan otak. Misalnya, emosi yang tinggi, seperti rasa geli yang dalam, dapat meningkatkan laju pernapasan dan memicu gejala asma, yang selanjutnya dapat diperburuk oleh pernapasan tidak biasa yang terkait dengan tawa.

Dalam penelitian di 2009, para peneliti menyurvei 105 pasien asma dan menemukan bahwa lebih dari 40 persen mengalami asma akibat tawa. Dalam kasus yang parah, serangan asma bisa berakibat fatal jika seseorang tidak memiliki akses terhadap inhaler-nya.

Secara teori, tertawa juga dapat memicu kejang tiba-tiba pada pita suara, suatu kondisi yang dikenal sebagai laringospasme atau sesak napas jika seseorang tidak mendapatkan cukup oksigen di sela-sela tertawa. Namun, kemungkinannya menyebabkan kematian terbilang kecil, menurut Dr Megan Kamath, ahli jantung di UCLA Health dan asisten profesor kedokteran klinis di David Geffen School of Medicine di UCLA.

photo
Tertawa bisa juga mengakibatkan kematian (ilustrasi) - (Unsplash/Denise Agati)

“Meskipun ada laporan kasus kematian akibat tertawa karena sesak napas atau serangan jantung, hal ini tetap merupakan penyebab kematian yang tidak mungkin terjadi pada orang sehat,” katanya kepada Live Science melalui surel. 

Faktanya, tertawa tidak berbahaya atau bahkan bermanfaat, bagi kesehatan di sebagian besar situasi. Cohen menyebut tawa dan humor dapat membantu pasien untuk maju dalam kondisi mereka dan memberikan perspektif berbeda terhadap masalah medis mereka dan membuat mereka lebih sadar akan momen dan menikmati hidup.

Penelitian juga menunjukkan, tertawa dapat mengurangi kecemasan dengan secara signifikan menurunkan kadar hormon stres kortisol, sekaligus meningkatkan pelepasan dopamin, zat kimia yang membuat otak merasa lebih baik.

Selain itu, tertawa dapat membantu meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh dan mengurangi peradangan pada pasien dengan penyakit arteri koroner, meski penelitian ini belum ditinjau oleh rekan sejawat yang dipresentasikan di European Society of Cardiology di Amsterdam pada bulan Agustus. "Saya percaya tertawa adalah obat terbaik, dan sangat kecil kemungkinannya untuk membunuh seseorang, tapi secara teori hal itu mungkin terjadi,” kata Cohen. 

 

 
Faktanya, tertawa tidak berbahaya atau bahkan bermanfaat
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Osteoporosis yang Diam-diam Mematikan

Proses penurunan kepadatan dan kekuatan tulang ini umumnya terjadi tanpa gejala,

SELENGKAPNYA