Nasi dingin dan mitos diabetes (ilustrasi) | Unsplash/Pille r priske

Medika

Mengungkap Mitos Nasi Dingin Lebih Baik Bagi Diabetesi

Mengonsumsi nasi dingin dapat menghambat lonjakan kenaikan kadar gula darah setelah makan.

Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi hampir seluruh rakyat Indonesia. Namun, nasi diketahui memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi sehingga kurang baik bila dikonsumsi oleh orang dengan diabetes (diabetisi) dalam jumlah yang banyak.

"Polisakarida dalam nasi akan dipecah menjadi monosakarida atau gula. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi nasi berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun demikian, bukan berarti diabetisi tidak bisa mengonsumsi nasi sama sekali," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr Melisa Diah Puspitasari, SpPD dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (14/11/2023).
 
Seiring berkembangnya teknologi, banyak peralatan rumah tangga yang mengikuti zaman dan berlomba dengan kecanggihan, seperti halnya dengan penanak nasi yang diciptakan khusus bagi diabetisi. Penanak nasi tersebut dikatakan dapat menurunkan kadar gula dari nasi sehingga aman untuk dikonsumsi oleh diabetisi.

photo
Petugas mengecek kadar glukosa atau gula darah kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Ahad (12/11/2023). Kegiatan pengecekan gula darah untuk warga secara gratis tersebut dalam rangka jelang peringatan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh setiap 14 November. - (Republika/Putra M. Akbar)

Banyak juga kabar yang beredar jika nasi yang dikonsumsi dalam keadaan dingin juga memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang dikonsumsi saat masih panas. Apakah hal ini benar?

Melisa menjelaskan, nasi sebagian besar terdiri atas karbohidrat, yang jumlahnya hampir 80 persen dari total berat keringnya. Sebagian besar karbohidrat dalam beras adalah zat pati yang merupakan bentuk karbohidrat kompleks yang paling umum dalam makanan.

Selain itu nasi juga mengandung nutrisi lain, seperti serat, protein, dan lemak, tapi dalam jumlah terbatas. Standarnya, satu porsi penyajian nasi putih bisa mengandung setidaknya 100 gram nasi.

photo
Sushi dan kandungan gizinya (ilustrasi) - (Unsplash/Marina G)

Ini membuat setiap penyajian nasi akan mengandung hingga 130 kalori yang dapat dibilang cukup tinggi untuk diabetisi. "Oleh karena itu, diabetisi disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putihnya karena dapat menaikkan kadar gula darah," ujarnya.

Menurut Melisa, nasi yang disajikan saat panas mengandung kadar karbohidrat yang tinggi karena gula yang terkandung di dalamnya mudah untuk terurai dan diserap oleh sistem pencernaan. Hal itu dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan.

"Bukan berarti kadar gula di dalam nasi yang dingin berkurang. Suhu pada nasi tidak berpengaruh pada kadar gula yang ada di dalamnya. Namun, nasi yang didinginkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi diketahui akan menghasilkan sebuah zat bernama pati resisten," Melisa menjelaskan. 
 
Zat pati resisten adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh sehingga tidak diserap oleh tubuh. Zat tersebut dapat juga difermentasi oleh usus besar yang kemudian akan digunakan sebagai makanan bagi bakteri baik di dalam usus.

Proses fermentasi ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan lemak perut yang baik bagi diabetisi. Pati resisten ini biasa ditemukan dalam karbohidrat yang dimasak, kemudian didinginkan, salah satunya yaitu nasi dingin.

Bahkan, zat pati resisten ditemukan lebih banyak pada nasi yang dihangatkan kembali setelah sebelumnya didinginkan. Selain itu, nasi dingin yang dihangatkan kembali juga akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, termasuk kadar karbohidrat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak.
 
Nasi yang baru dimasak dapat diletakkan beberapa saat di suhu ruang, lalu dimasukkan ke dalam dalam kulkas untuk menghindari pertumbuhan spora dan kuman bila dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Atau bisa juga nasi yang disimpan di kulkas dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.

Indonesia dan Diabetes - (Republika)

  ​

Meski nasi dingin tidak dapat menurunkan kadar gula darah, mengonsumsi nasi dingin dapat menghambat lonjakan kenaikan kadar gula darah setelah makan. Perlu diingat, hal yang penting dalam mengonsumsi makanan bagi diabetisi adalah porsi dari bahan makanan tersebut.

Diabetisi masih dapat mengonsumsi nasi hangat, tapi dalam jumlah yang tidak banyak. Bukan berarti pula diabetisi yang memilih memakan nasi dingin dapat mengonsumsi dalam porsi yang besar atau bahkan dua piring saji.

Bagaimanapun, pilihan dalam penentuan pola makan adalah hak setiap individu. Mengonsumsi nasi hangat maupun dingin sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, sehingga apa pun pilihan Anda bisa disesuaikan dengan cara Anda dalam mengonsumsi makanan, termasuk dalam mengonsumsi nasi.

 

 

 
Diabetisi disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putihnya karena dapat menaikan kadar gula darah
 
DR MELISA DIAH PUSPITASARI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi
 
 



 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menakar Akurasi Deteksi Diabetes Via Suara

Tim mengidentifikasi perbedaan fitur vokal antara pria dan wanita dengan diabetes tipe dua.

SELENGKAPNYA

Kaitan Erat Kesehatan Jantung dan Bahaya Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dua sampai empat kali lipat.

SELENGKAPNYA

Secangkir Teh dan Menurunnya Risiko Diabetes

Teh hijau, mengurangi risiko diabetes sebesar 28 persen dibandingkan dengan peserta yang tidak rutin meminumnya.

SELENGKAPNYA