Warga memotret lanskap perkotaan dari jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Jumat (1/9/2023). JPM Dukuh Atas yang memiliki konsep ramah pejalan kaki, ramah pesepeda dan mengintegrasikan moda transportasi LRT, MRT, KRL Jabodetabek d | Republika/Putra M. Akbar

Medika

Keajaiban Berjalan Mundur untuk Kebugaran

Sekitar 80 persen partisipan merasa nyeri punggung mereka membaik setelah melakukan jalan mundur.

Berjalan kaki dikenal dapat membawa sejumlah manfaat bagi kesehatan. Siapa sangka, manfaat kesehatan ini tak hanya bisa diperoleh dengan berjalan maju, tetapi juga berjalan mundur.


Menurut Dr Michael Mosley, berjalan mundur bisa memberikan manfaat kesehatan yang mengejutkan meski hanya dilakukan selama beberapa menit. Sebagian dari manfaat tersebut, menurut Dr Mosley, adalah meringankan nyeri pada punggung bawah dan lutut.


"Teknik berjalan mundur ini telah digunakan dalam fisioterapi selama berpuluh tahun untuk merehabilitasi cedera kaki bawah," kata Dr Mosley, seperti dilansir The Sun, Rabu (15/11/23).

photo
Warga berjalan melewati jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Jumat (1/9/2023). JPM Dukuh Atas yang memiliki konsep ramah pejalan kaki, ramah pesepeda, dan mengintegrasikan moda transportasi LRT, MRT, KRL Jabodetabek dan Kereta Bandara tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. - (Republika/Putra M. Akbar)


Pemanfaatan jalan mundur dalam pemeliharaan kesehatan sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Praktik ini diyakini berasal dari Cina. Hingga saat ini, praktik berjalan mundur untuk memelihara kesehatan juga masih cukup populer di negara tersebut.


Di Cina, berjalan kaki mundur sebanyak 100 langkah diyakini dapat membawa manfaat kesehatan yang sama seperti berjalan kaki maju sebanyak 1.000 langkah. Pendapat ini tampaknya didukung oleh sejumlah studi modern yang telah dipublikasikan pada beragam jurnal.


Dari beragam studi tersebut, diketahui bahwa berjalan kaki mundur setidaknya dapat memberikan tiga manfaat kesehatan. Berikut ini adalah ketiga manfaat kesehatan tersebut.


1. Membakar lebih banyak kalori


Sejumlah studi mengindikasikan bahwa jalan mundur membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan jalan maju. Berjalan kaki mundur diyakini dapat membakar kalori hingga 30 persen lebih banyak.


Sebuah studi dalam International Journal of Sports Medicine juga menemukan bahwa berjalan mundur atau retro walking dapat membantu proses penurunan berat badan. Setelah menerapkan kebiasaan berjalan mundur, para partisipan dalam studi menyatakan bahwa mereka bisa mengurangi sekitar 2,5 persen massa lemak mereka.


Aktivitas berjalan mundur juga dapat melatih dan menggerakkan otot-otot yang jarang digunakan saat berjalan maju. Sebagai contoh, otot pada betis, tulang kering, serta paha bagian depan.

photo
Warga berjalan melewati jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas di Jakarta, Jumat (1/9/2023). JPM Dukuh Atas yang memiliki konsep ramah pejalan kaki, ramah pesepeda dan mengintegrasikan moda transportasi LRT, MRT, KRL Jabodetabek dan Kereta Bandara tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. - (Republika/Putra M. Akbar)


2. Perbaiki ingatan jangka pendek


Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti asal University of Roehampton menemukan bahwa berjalan mundur bisa membantu meningkatkan daya ingat jangka pendek. Dalam studi ini, tim peneliti meminta para partisipan untuk menonton sebuah video dan mengingatnya. Para partisipan diminta untuk menonton video tersebut sambil berjalan mundur, berjalan maju, atau berdiri tegak.


Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan yang berjalan mundur mampu mengingat lebih banyak hal dari video yang mereka tonton. Menurut Dr Mosley, berjalan mundur dapat mengaktivasi bagian tertentu di otak yang mampu mengoptimalkan daya ingat.


3. Meredakan nyeri punggung dan meningkatkan keseimbangan

photo
Warga berfoto dengan maskot Piala Dunia U17 yang dipajang di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11/2023). Sejumlah ornamen Piala dunia U17 menghiasi sejumlah kawasan di Surabaya, salah satunya di area Balai Kota, Balai Pemuda, serta spanduk umbul-umbul di sepanjang Jalan Gubernur Suryo. - (Republika/Thoudy Badai)


Prof Janet Dufek dari University of Nevada menyatakan berjalan mundur dapat menggerakkan kelompok-kelompok otot besar. Pergerakan ini bisa membantu meringankan keluhan nyeri punggung dan meningkatkan fleksibilitas.


Sebagai contoh, berjalan kaki mundur dapat meregangkan otot hamstring. Otot hamstring merupakan otot yang berada di belakang kaki. Peregangan tersebut memungkinkan kaki untuk bergerak dengan range yang lebih lebar tanpa memberikan tekanan berlebih pada punggung.


Studi berskala kecil yang melibatkan atlet sebagai partisipan juga menemukan hal serupa. Studi ini mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen partisipan merasa nyeri punggung mereka membaik setelah melakukan jalan mundur. "Jalan mundur juga memperbaiki stabilitas dan keseimbangan," ujar Prof Dufek.


Berjalan kaki mundur juga dapat memberikan manfaat serupa bagi lansia. Berjalan mundur selama 15 menit, lima hari per pekan selama empat pekan, dapat meningkatkan keseimbangan para lansia. 

 

 
Jalan mundur juga memperbaiki stabilitas dan keseimbangan. 
 
PROF JANET DUFEK, dari University of Nevada
 
SHARE    

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Zakat untuk Alat Kesehatan Preventif, Boleh?

Apakah diperbolehkan menyalurkan zakat untuk alat-alat kesehatan?

SELENGKAPNYA

Kaitan Erat Kesehatan Jantung dan Bahaya Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dua sampai empat kali lipat.

SELENGKAPNYA

Mengenal Konsep Diet untuk Kesehatan Jantung, Diet Portofolio

Diet portofolio lebih mengutamakan nabati dan lebih tidak mengonsumsi protein hewani

SELENGKAPNYA