Penjual makanan menempelkan barcode transaksi pembayaran melalui uang elektronik atau non tunai di lapak kaki lima di Kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (17/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan belum mendapatkan mandat untuk menjamin saldo uang elek | Prayogi/Republika.

Gaya Hidup

Optimalisasi Teknologi Ketika Bertransaksi Serba-Cashless

Pertimbangkan dengan matang saat ingin memanfaatkan kredit digital.

Dalam era digital yang semakin maju, tren transaksi tanpa uang tunai semakin mendominasi. Mengutip Monei, konsep transaksi cashless adalah segala jenis transaksi keuangan yang tidak menggunakan uang dalam bentuk fisik. 

Hal tersebut termasuk seperti pembayaran menggunakan kartu kredit, debit, mobile banking, dompet digital, pay later, kredit digital, cryptocurrency, dan lain-lain. Banyak hal menarik yang perlu kita ketahui dari generasi cashless ini yang ternyata bukan hanya menyasar anak muda, melainkan pengguna smartphone dari berbagai generasi.  

Kredit digital merupakan salah satu transaksi keuangan yang kini menjadi pilihan para generasi cashless ketika memerlukan dana darurat. Langkah pengajuan yang tergolong mudah serta dana yang langsung masuk ke rekening, sehingga menjadi pilihan favorit bagi pengguna smartphone. Dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh kredit digital seperti pengajuan mudah dan cepat cair, jangan lupa untuk kita harus tetap bijak dalam penggunaannya. 

photo
Seorang warga melakukan transaksi pembayaran melalui uang elektronik atau non tunai saat membeli makanan di warung kaki lima di Kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (17/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan belum mendapatkan mandat untuk menjamin saldo uang elektronik. Itu karena sejauh ini mereka belum mendapat kepastian terkait siapa yang menjamin saldo masyarakat di uang elektronik.Prayogi/Republika - (Prayogi/Republika.)

Dikutip dari Samuel Ray dalam kanal youtube Narasi1 dan sumber lainnya, berikut ini tips bijak dalam menggunakan kredit digital: 

 1. Memahami pengeluaran

Buat anggaran bulanan yang menentukan batas pengeluaran bulanan untuk berbagai kategori, seperti makanan, transportasi, hiburan, tagihan, dan lainnya. Bagi penjatahan anggaran berdasarkan skala prioritas.  

Kemudian lacak pengeluaran, bisa dengan menggunakan aplikasi keuangan atau catatan untuk memantau pengeluaran secara teratur. Beberapa aplikasi keuangan memiliki fitur yang dapat secara otomatis mencatat transaksi yang Anda lakukan melalui online seperti berbelanja di e-commerce atau membayar tagihan di e-wallet.   

2. Identifikasi kebutuhan versus keinginan

Prioritaskan kebutuhan dengan memastikan pengeluaran untuk kebutuhan dasar, seperti makanan dan tempat tinggal, diutamakan sebelum mengeluarkan uang untuk keinginan yang lebih rendah prioritasnya. 

Kita juga bisa membuat daftar keinginan. Alih-alih langsung mengeluarkan uang untuk memenuhi keinginan, gunakan fitur Wishlist pada aplikasi e-commerce, kemudian tentukan target menabung yang perlu dicapai untuk membeli barang tersebut. 

3. Gunakan teknologi untuk mengelola keuangan: 

Saat ini, kita pasti sudah memanfaatkan aplikasi keuangan. Untuk optimalisasi fungsi, kita bisa memanfaatkan aplikasi keuangan yang dapat membantu Anda melacak pengeluaran, mengatur anggaran, dan memberikan wawasan keuangan. Aplikasi keuangan juga mampu membuat Analisis pola pengeluaran Anda sehingga dapat menjadi acuan untuk pembuatan anggaran di bulan depannya. 

Manfaatkan juga fitur notifikasi atau pemberitahuan. Aktifkan pemberitahuan transaksi untuk mendapatkan informasi real-time tentang cashflow Anda seperti adanya dana yang masuk atau keluar dari rekening Anda.  

photo
Pengunjung mencoba produk UMKM yang dipamerkan saat UMKM Expo di acara KUR Festival bertajuk Super Gen Creation di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/3/2023). Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian bekerjasama dengan penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Penjamin KUR itu menghadirkan sejumlah booth industri kreatif UMKM karya anak muda. Acara berlangsung dari tanggal 17-18 Maret 2023. - (Edi Yusuf/Republika)

4. Manfaatkan kredit digital dengan bijak 

Pertimbangkan saat memanfaatkan kredit digital, pahami berapa persen bunga yang dibebankan dan biaya lainnya yang mungkin terkait. Bijak dalam menggunakan kredit dan prioritaskan untuk kebutuhan yang bersifat produktif: 

Manfaatkan limit kredit untuk upgrade diri, misalnya untuk membayar biaya pendidikan ataupun kebutuhan harian yang sifatnya produktif. Kita juga bisa memakai limit kredit untuk modal kerja atau modal usaha.

Mengelola utang sesuai penghasilan. Pastikan Anda memiliki rencana untuk melunasi utang dengan cepat. Rasio utang maksimal 30 persen dan disesuaikan dari penghasilan. Anda dapat menggunakan aplikasi keuangan untuk menghitung rasio utang jika dibandingkan dengan pengeluaran dan pemasukan rutin bulanan. 

Tak hanya meminjam, kembalikan kredit yang telah dipinjam. Tanamkan pola pikir bahwa limit yang diberikan adalah pinjaman yang harus dibayar, bukan tambahan penghasilan. 

5. Pahami keunggulan produk kredit digital yang dipilih 

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (6/10/2023), dari Julo, perusahaan finansial teknologi inovatif, dijelaskan bahwa di luar besaran limit, ketika kita akan memanfaatkan layanan kredit digital, kita juga masih harus mempertimbangkan banyak hal. Di antaranya, besaran bunga, kecepatan, dan kelengkapan fitur kredit digital. 

 

 
Rasio utang maksimal 30 persen dan disesuaikan dari penghasilan.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Agar Terhindar dari Godaan Pinjol

Masyarakat harus bisa mengelola pengeluaran.

SELENGKAPNYA

Terjerat Pinjol demi Hedon

Sekitar 60 persen pengguna pinjol berusia antara 19 hingga 24 tahun.

SELENGKAPNYA

Bareskrim Polri Bekuk Hacker Kartu Kredit

Mereka meretas membelian barang-barang elektronik secara online di Jepang.

SELENGKAPNYA