Anak-anak melihat ikan yang dibudidayakan di Kampung Literasi, Klender, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2023). Kampung Literasi Klender RT 015 RW 04 tersebut menghadirkan balai yang menyediakan buku-buku yang dapat dibaca oleh warga sekitar untuk meningkatkan | Republika/Putra M. Akbar

Gaya Hidup

Lika-Liku Kenalkan Pola Makan Sehat pada Anak

Belilah kacang kalengan rendah sodium seperti kacang hitam.

Orang tua kerap memutar otak saat menyajikan makanan sehat untuk anak mereka. Selain karena banyak godaan makanan kurang sehat, kebiasaan di rumah juga bisa menjadi penyebab anak malas memilih makanan sehat.

Namun, tidak ada kata menyerah untuk kebaikan anak ataupun keluarga. Berikut beberapa ide yang bisa dicoba agar anak disipilin mengonsumsi makanan sehat, seperti dilansir dari laman Eating Well, Senin (2/10/2023).

 

1. Gunakan panduan

Usahakan untuk membuat setengah dari piring mereka berupa buah-buahan dan sayur-sayuran. Kemudian seperempat biji-bijian, seperti roti atau pasta gandum utuh, dan seperempat protein, seperti telur, daging, keju, atau kacang-kacangan. Di Indonesia, ada panduan ISI Piringku, yang terdiri atas karbohidrat, protein, buah, dan sayur. 

 

2. Tawarkan variasi

Ingatlah bahwa tugas sebagai orang tua adalah menawarkan makanan yang bervariasi, dan anak bertugas memakannya.

 

3. Libatkan anak dalam memasak

Studi pada 2018 di Appetite menemukan bahwa ketika anak-anak dilibatkan dalam menyiapkan makanan, mereka cenderung makan lebih banyak. Hal ini mencakup makanan sehat dan tidak sehat.

 

4. Sajikan makanan ala keluarga

Dengan cara ini, anak-anak dapat memilih apa dan berapa banyak yang ingin mereka makan dari makanan di meja, menurut rekomendasi Emma Fogt, MBA, MS, RDN, pemilik The Biome Kitchen. “Selalu sediakan satu makanan di atas meja yang disukai oleh anak dengan batasan. Anak itu mungkin makan banyak roti, tapi Anda juga akan menyediakan makanan lain di meja untuk mereka coba,” kata dia.

 

5. Jadilah teladan pola makan sehat 

Anak-anak memperhatikan setiap gerakan orang tua. Duduklah bersama anak-anak, nikmati camilan dan makanan sehat, jadikan waktu makan menyenangkan dan santai.

Orang tua perlu melepaskan perasaan yang membebani terkait memberi makan anak. Anak-anak yang dipaksa makan makanan tertentu saat kecil bisa saja tumbuh menjadi tidak menyukai atau menghindari makanan tersebut saat dewasa.

Jadi, orang tua perlu tetap tenang, sabar, dan konsisten. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Cari bantuan, baik itu ahli diet terdaftar, psikolog anak, dokter anak, hingga spesialis makanan jika memang diperlukan.

 

Variasi Makanan Sehat

photo
Anak-anak membaca buku di Kampung Literasi, Klender, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2023). Kampung Literasi Klender RT 015 RW 04 tersebut menghadirkan balai yang menyediakan buku-buku yang dapat dibaca oleh warga sekitar untuk meningkatkan literasi. Selain itu Kampung Literasi tersebur juga melakukan budi daya sayuran dan ikan yang dapat dikonsumsi oleh warga sekitar secara gratis. - (Republika/Putra M. Akbar)

Untuk mengenalkan asupan sehat kepada anak, boleh jadi harus menghadapi tantangan yang beragam. Namun, anak-anak membutuhkan makanan bergizi, lemak sehat untuk otak mereka, kalsium untuk tulang, semua vitamin, mineral yang ditawarkan sayuran, dan masih banyak lagi.

Beberapa asupan sehat yang bisa diberikan ke anak, seperti sayuran, kacang-kacangan, gandum utuh, susu, dan buah-buahan. Berikut lima makanan lain yang juga bernutrisi untuk anak, seperti dilansir dari laman Eating Well, Senin (2/10/2023)

 

1. Yoghurt

“Yogurt adalah pilihan bagus untuk sarapan, camilan, atau bahkan hidangan penutup, tetapi Anda harus memperhatikan kandungan gula tambahannya,” kata Katie Andrews MS RD, pelatih nutrisi masa kanak-kanak dan pemilik Wellness by Katie. 

Yoghurt adalah camilan sehat, mengandung probiotik dan mengenyangkan. Ini juga memenuhi kebutuhan protein dan vitamin D, nutrisi yang banyak tidak dimiliki anak-anak dalam makanan mereka. Pastikan untuk memeriksa yogurt yang dibeli mengandung vitamin D karena tidak semua merek memiliki kandungan tersebut.

 

2. Kacang

Kacang adalah makanan yang sangat bergizi, kaya akan protein dan serat, ditambah lagi harganya murah dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkannya. Belilah kacang kalengan rendah sodium seperti kacang hitam, buncis, atau kacang merah. 

Mengganti daging giling dengan kacang-kacangan dalam hidangan tertentu atau menambahkan kacang dengan pasta membantu menjaga protein tanpa lemak berkualitas tinggi sekaligus menambahkan nutrisi utama, yaitu serat, menurut Andrews. Anak-anak usia empat hingga delapan tahun membutuhkan sekitar 25 gram serat setiap hari.

 

3. Telur

photo
Pedagang menata telur ayam di salah satu kios di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin (3/7/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2023 secara bulanan mencapai 0,14 persen. Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan pada Juni 2023 terbesar di antaranya adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,06 persen, Lalu tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04 persen dan telur ayam ras dengan andil sebesar 0,02 persen. - (Republika/Prayogi)

Satu telur besar mengandung enam gram protein dan menghasilkan vitamin D, vitamin B12, dan zat besi, menurut USDA. Beberapa telur juga diperkaya dengan asam lemak omega-3, yang membantu perkembangan otak anak-anak. Jangan khawatir tentang kolesterol dari telur, sebab lemak jenuh dan lemak trans memiliki dampak lebih besar dalam meningkatkan kolesterol jahat dibandingkan telur.

Saat sarapan, hindari memberikan kue kering, makanan yang digoreng, dan daging olahan. Sebaiknya ganti dengan telur.

4. Alpukat

Alpukat penuh dengan manfaat sehat dan merupakan cara mudah untuk memasukkan lemak sehat ke dalam makanan anak. Buah ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang mengurangi peradangan dan menjaga kadar kolesterol tetap sehat. 

5. Ubi Jalar

Ubi mengandung beta karoten yang digunakan tubuh untuk membuat vitamin A, serat, dan potasium, menurut USDA. Asupan kalium yang cukup menjaga tekanan darah dan jantung tetap sehat. 

 

 
Saat sarapan, hindari memberikan makanan yang digoreng. 
 
 
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mengulik Manfat Mengajak Anak Lari

Event lari saat ini juga banyak yang telah menyasar anak-anak.

SELENGKAPNYA

Literasi Keuangan Sejak Dini Supaya Anak Kaya Ketika Dewasa

Pendidikan finansial bukan hanya untuk orang kaya.

SELENGKAPNYA

Kunci Anak Tumbuh Tinggi, Bahagia

Guatemala, yang warganya hidup dalam ketidakpastian, merupakan salah satu negara dengan penduduk terpendek di dunia.

SELENGKAPNYA

Polusi Udara Sebabkan Stunting, Kok Bisa?

Hanya sekitar 10 persen orang di seluruh dunia yang menghirup udara yang aman.

SELENGKAPNYA