Instruktur zumba memimpin latihan secara daring di sebuah tempat kebugaran di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020). Kelas Zumba daring tersebut diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat untuk berolahraga di rumah masing-masing guna mencegah penyebaran | Zabur Karuru/ANTARA FOTO

Medika

Zumba dan Permen untuk Tekan Diabetes pada Anak

Peningkatan angka kasus diabetes pada anak telah memicu kekhawatiran banyak pihak.

Prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023. Namun, kasus diabetes anak ini dapat ditekan, dengan mengajak anak untuk ikut zumba yang biasanya hanya identik untuk orang dewasa.

Penyanyi sekaligus pegiat zumba, Denada Tambunan, menyerukan anak-anak untuk aktif berolahraga, salah satunya dengan zumba kids. “Zumba kids adalah olahraga yang dirancang untuk anak-anak agar aktif dengan gerakan aerobik,” ucap dia dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Menurut Denada, gerakan dan musik yang digunakan untuk zumba kids, tentunya harus ramah anak. Perbedaan zumba kids adalah penambahan permainan dan elemen eksplorasi budaya ke dalam struktur kelas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Denada Tambunan (@denadaindonesia)

Anak-anak dapat mengikuti kelas zumba kids yang berdurasi 30 hingga 45 menit sebanyak dua hingga tiga kali per pekan. Dengan aktif mengikuti kelas zumba kids, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gerak badan anak sehingga tubuh tetap sehat.

Sebagai orang tua, tentu tidak ingin melihat anak jatuh sakit, apalagi terkena diabetes. Walaupun tidak bisa dimungkiri bahwa makanan dan minuman manis sudah menjadi favorit bagi anak-anak. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek negatif dari makanan dan minuman manis, adalah dengan mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bermain. “Sebab, dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin dan teratur, dapat menjaga glukosa dalam darah tetap normal,” ujar Denada. 

Tidak hanya menyehatkan tubuh, zumba kids juga memiliki beragam manfaat lainnya bagi anak-anak. Di antaranya membakar kalori lemak, meningkatkan self-esteem atau rasa percaya diri anak, menghilangkan stres, meningkatkan koordinasi pada anggota tubuh, melatih ingatan dan keseimbangan dalam mengikuti gerakan, serta meningkatkan massa otot dan kepadatan tulang.

photo
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) dan prajurit Marinir mengikuti senam Zumba bersama Zin Phyo di Gudang Darurat Nasional Penanganan COVID-19 PMI, Jakarta, Sabtu (13/6/2020). Kegiataan yang diikuti oleh relawan PMI dan prajurit Marinir bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp. - (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selain melakukan aktivitas fisik seperti zumba kids, penting juga untuk mengajarkan anak mengenai pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, seperti buah dan sayur, serta rutin minum air putih.

“Memang tidak mudah mengajarkan anak untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis sama sekali, tetapi kuncinya adalah semua itu memiliki porsinya dan tidak berlebihan,” ucap Denada lagi.

Saat ini, kasus diabetes pada anak mencapai dua per 100 ribu jiwa per Januari 2023. Hal ini disebabkan oleh konsumsi gula harian masyarakat yang sudah tergolong berlebihan, termasuk pada anak-anak. Tingginya konsumsi makanan dan minuman manis di Indonesia tergambar pada hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, yang mengungkapkan bahwa 47,8 persen responden mengonsumsi makanan manis satu sampai enam kali per pekan. 

Pada anak-anak sebesar 59,6 persen anak usia tiga sampai empat tahun mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali sehari, dan 68,5 persen mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali sehari. Dokter Spesialis Anak, Leonirma Tengguna, mengatakan siapa pun boleh mengonsumsi gula, tapi tidak dalam porsi yang berlebih dan jumlah porsinya harus diatur.

Selain itu, olahraga juga dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme tubuh. “Karena saat ini anak-anak sering kali terpaku pada gadget sehingga kurang aktivitas fisik, yang mengakibatkan pada pola hidup berisiko untuk meningkatkan terjadinya diabetes pada anak-anak,” ujar dia.

 

Permen Anti-Diabetes 

photo
Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam satu tim mengembangkan inovasi berupa permen jeli sebagai upaya preventif diabetes terutama di kalangan anak-anak. - (dok. Humas UMM)

Diabetes menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia. Namun, penanganan di masyarakat hanya sebatas membatasi asupan gula atau melakukan suntik insulin. 

Merujuk dari hal tersebut, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam satu tim mengembangkan inovasi berupa permen jeli. Inovasi ditunjukkan sebagai upaya preventif diabetes, terutama di kalangan anak-anak. 

Menariknya, ide yang dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini berhasil lolos dan didanai Kemdikbud-Ristek RI. Adapun tim tersebut terdiri atas mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ketua tim PKM, Herlina Diah Ayu Rosita mengatakan, permen jeli ini dibuat dengan bahan dasar ekstrak zerumbone pada lempuyang dengan xylitol ampas tebu.

Pemilihan bahan ini tidak lepas dari realita bahwa kandungan lempuyang memiliki khasiat yang dapat dijadikan alternatif pengontrol gula darah. Selain itu, bahan ini juga sangat mudah didapatkan dan diperjualbelikan di pasar dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, semua kalangan dapat dengan mudah menemukan dan menggunakannya.

photo
Pedagang menjual jajanan manis di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Menurut Ikatan Anak Indonesia (IDAI) mencatat terdapat 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes pada Januari 2023 atau meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010. Salah satu faktor pemicu itu adalah karena jajanan manis yang sering dikonsumsi anak. Perlunya pendampingan dan pengawasan orang tua terhadap anak untuk menjaga pola makan yang sehat dengan pembatasan konsumsi gula. - (Republika/Thoudy Badai)


Sebagaimana diketahui, saat ini masyarakat hanya diminta membatasi asupan gula untuk mengantisipasi diabetes. Selain itu, juga diminta untuk melajukan suntik insulin. Padahal, hal itu memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga mereka yang memiliki ekonomi rendah tidak dapat memenuhi kesehatan tubuhnya. 

Menurut Herlina, selama ini belum ada penelitian yang membahas ekstrak zerumbone pada lempuyang dengan xylitol ampas tebu. Beberapa di antaranya hanya membahas antihyperglycemia dengan ekstrak jahe, yang hanya mengurangi kadar gula darah yang tinggi pada tubuh.

Hingga saat ini, PKM-RE ini sudah masuk ke tahap pengesktrakan tumbuhan lempuyang wangi dan fermentasi xylitol. Ia mengaku, timnya cukup kesusahan mencari daftar referensi yang bagus dalam melakukan metode pembuatannya. "Tetapi saya yakin, dalam waktu dekat produknya sudah bisa diproduksi dan dicoba,” katanya.

Herlina dan tim berharap, inovasi permen jeli ini dapat mengubah perspektif masyarakat tentang permen yang biasanya dinilai tinggi gula. Selain itu, juga menekan angka anak-anak yang potensial terkena penyakit diabetes pada masa muda bahkan saat tua nanti. 

 
Dalam waktu dekat produknya sudah bisa diproduksi dan dicoba.
 
HERLINA DIAH AYU ROSITA, Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa, mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang. 
 
SHARE    

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Minum Air Putih untuk Cegah Diabetes

Mereka yang minum lebih dari satu liter air putih per hari memiliki penurunan risiko diabetes tipe dua

SELENGKAPNYA

Cara Menyenangkan untuk Tekan Risiko Diabetes

Lebih dari satu jam olahraga ringan hingga berat, memiliki risiko 74 persen lebih rendah terhadap diabetes tipe dua.

SELENGKAPNYA

Diabetes dan Siklus Menstruasi yang Berantakan

Minimalisasi konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana saat fase mendekati menstruasi.

SELENGKAPNYA