
Kabar Tanah Suci
Pemasangan Tenda Jamaah Indonesia di Arafah Capai 80 Persen
Lantai tenda di Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa.
Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI
MAKKAH -- Progres pemasangan tenda bagi jamaah calon haji Indonesia untuk wukuf di Padang Arafah pada puncak haji 8-9 Dzulhijah mencapai sekitar 80 persen. Sebagian tenda sudah terpasang instalasi listrik dan pendingin ruangan (AC).
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid menegaskan, pihaknya memantau langsung persiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh syarikah dan muasasah sejak dini.
"Kami memantau perkembangan penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh syarikah atau muasasah. Pemantauan dilakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada kemajuan yang baik dari persiapan yang dilakukan muasasah," kata Subhan Cholid di sela meninjau fasilitas jamaah calon haji (JCH) Arafah-Mina di Arafah, Sabtu (27/5/2023).

Subhan memantau kesiapan tenda di Arafah bersama Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Makkah Abduh, dan perwakilan dari syarikah. Untuk terus memberikan kenyamanan, Subhan melanjutkan, lantai tenda di Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa pada musim haji tahun ini. Dengan demikian, permukaan lantai diharapkan menjadi lebih rata dan nyaman.
"Tadi kami minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi karena jamaah sering memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Alquran. Saklar listrik kami cek jumlahnya juga cukup banyak," katanya.
Subhan menyebutkan, luas tenda di Arafah cukup beragam, mulai 250 m2, 300 m2, 375 m2, sampai yang terbesar 600 m2. Dia menjelaskan, jumlah jamaah di setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata setiap jamaah mendapat ruang seluas 1,5 m2 - 1,6 m2.
"Selain tenda, kami juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi. Namun, kami minta agar syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktab," kata Subhan.
Subhan pun mengaku pihaknya berupaya untuk menambah jumlah toilet di Arafah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi antrean panjang di toilet. Menurut dia, keberadaan toilet tambahan bisa menambah kenyamanan jamaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan karena kawasan Arafah cukup luas.
"Gus Menteri (Menteri Agama) sangat peduli terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jamaah. Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang (29/6) akan kami cek lagi untuk melihat perkembangannya," kata dia.
Tadi kami cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako sudah dipasang keramik.SUBHAN CHALID
Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jamaah haji Indonesia setidaknya paling cepat tiga malam, berbeda di Arafah jamaah hanya menginap semalam.
"Tadi kami cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako sudah dipasang keramik. Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang sangat terbatas. Tapi, kondisinya harus bagus agar jamaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel," kata dia.
Subhan menegaskan, pemantauan penyiapan fasilitas di Mina akan dilakukan secara berkala, dengan harapan semua sudah siap pada 6 Dzulhijah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji (wukuf).
Petugas tiba di Makkah
Petugas PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah tiba di Makkah. Subhan mengatakan, para petugas akan langsung menempati pos masing-masing dan bersiap menyambut kedatangan jamaah.
Petugas Daker Makkah diberangkatkan dalam tiga gelombang. Sebanyak 272 petugas telah mendarat pada 27 Maret 2023, sekitar pukul 18.00 waktu Arab Saudi (WAS). Sebelumnya, 154 petugas kesehatan mendarat lebih awal, pukul 16.05 WAS. Sementara 210 petugas lainnya dijadwalkan mendarat pada Ahad (28/5/2023) pukul 17.30 WAS.
"Alhamdulillah, 426 petugas Daker Makkah, termasuk tim kesehatan, sudah ada di Makkah. Sore nanti akan datang lagi 210 petugas," ujar Subhan dalam keterangan yang didapat Republika.id, Ahad (28/5/2023).

Subhan ikut menjemput kedatangan para petugas di terminal haji King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah. Tidak hanya itu, hadir juga Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Kadaker Makkah Khalilurrahman. "Para petugas langsung menempati pos layannya, baik di Daker maupun Sektor, untuk bersiap menyambut dan melayani jamaah," kata dia.
Jamaah haji Indonesia sudah mulai tiba di Arab Saudi sejak 24 Mei 2023, yang mana gelombang pertama ini mendarat di Madinah. Mereka akan tinggal selama lebih kurang sembilan hari untuk menjalani Arbain (shalat berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu).
Sampai Ahad, sudah 59 kloter dengan 22.665 jamaah haji berada di Madinah Al-Munawarah. Secara bertahap, mereka akan diberangkatkan dari Madinah ke Makkah, mulai 2 Juni 2023.
Selain dari Madinah, kota Makkah juga akan kedatangan jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua. Mereka akan mulai mendarat di Terminal Haji KAAIA Jeddah dari 8-22 Juni 2023.
"Jadi, mulai 8 Juni, Daker Makkah akan menerima kedatangan jamaah haji Indonesia dari Madinah dan Jeddah. PPIH telah menyiapkan 108 hotel dan insya Allah semuanya sudah siap untuk menyambut kedatangan jamaah," kata Subhan.
Hotel jamaah tersebar pada lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Raudhah, Jarwal, Misfalah dan Syisyah. Jarak terdekat dari hotel ke Masjidil Haram sekitar 850 meter di Jarwal, sedang jarak terjauhnya sekitar 4.339 meter di Syisyah.
Di Makkah, kata Subhan, jamaah akan mendapat tiga kali makan per hari dengan menu makanan disiapkan bercita rasa nusantara. Sebagian bumbu masakan didatangkan dari Indonesia, termasuk para juru masaknya.
PPIH Arab Saudi juga akan menyiapkan bus Shalawat untuk mengantar jamaah ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. "Bus Shalawat akan beroperasi sejak kedatangan pertama jamaah di Makkah dan beroperasi 24 jam setiap harinya," kata dia.
Sektor Bir Ali Siapkan Lima Pos untuk Layani Miqat Jamaah
Keberangkatan perdana jamaah dari Madinah menuju Makkah dijadwalkan pada 1 Juni mendatang.
SELENGKAPNYABanyak Jamaah Tersesat Saat Pulang dari Masjid Nabawi
Jamaah juga diimbau selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.
SELENGKAPNYAMasuk Raudhah untuk Jamaah Indonesia dengan Tasreh, Nusuk tak Lagi Berlaku
Dengan pemberlakuan tasreh, jamaah tidak bisa membuat jadwal mandiri melalui aplikasi Nusuk
SELENGKAPNYA