RaudhahJamaah Haji asal Turki memotret Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Senin (28/10). Jamaah harus bergiliran untuk bisa berdoa ditempat yang mustajab doa ini | Yogi Ardhi

Kabar Tanah Suci

Masuk Raudhah untuk Jamaah Indonesia dengan Tasreh, Nusuk tak Lagi Berlaku

Dengan pemberlakuan tasreh, jamaah tidak bisa membuat jadwal mandiri melalui aplikasi Nusuk

Oleh AGUNG SASONGKO dari MADINAH, ARAB SAUDI, UMAR MUKHTAR

MADINAH -- Jamaah haji yang sedang berada di Madinah, Arab Saudi, tak perlu khawatir kesulitan mengunjungi Raudhah. Mereka bisa masuk ke taman surga tersebut sesuai dengan jadwal yang diberikan lewat tasreh atau surat ijin dari kantor misi haji. 

Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin mengingatkan jamaah haji yang sudah mendapatkan tasreh (izin) menuju Raudhah untuk menepati jadwal. Kecuali, apabila jamaah mengalami sakit sehingga tidak mungkin mengikuti jadwal. Mereka sebaiknya melakukan penundaan untuk kemudian dibuatkan jadwal ulang.

"Saat ini proses pengurusan tasreh terus berlangsung,"ujar Zaenal di Madinah, Sabtu (27/5/2023).

photo
Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin - (Republika-Agung Sasongko)

Zaenal mengonfirmasi tidak ada batasan usia terkait tasreh masuk Raudhah. Ia menyebut pembatasan tersebut merupakan kebijakan semasa pandemi yang mungkin belum dihilangkan dalam aplikasinya."Tidak ada pembatasan," tegasnya.

Dengan pemberlakuan tasreh, Zaenal menjelaskan, jamaah tidak bisa membuat jadwal mandiri melalui aplikasi Nusuk. Menurut Zaenal, hal tersebut tidak bisa dilakukan mengingat jamaah sudah terdaftar sebelumnya melalui input visa pada aplikasi.

photo
Grafis Nusuk Raudhah - (Republika/Agung Sasongko/Ali Imron)
 
 

Diberitakan sebelumnya, pemerintah terus mengupayakan pembuatan tasreh agar jamaah Indonesia mendapat izin ke Raudhah. Kebijakan ini dijalankan mengungat tidak semua jamaah memiliki kemampuan mengakses aplikasi Nusuk. Apalagi setiap aplikasi hanya bisa memuat satu visa.

Zaenal menjelaskan, pengurusan tasreh untuk masuk ke Raudhah sudah dilakukan sebelumnya oleh pihak Daker Madinah. Menurut dia, sudah ada tasreh yang keluar sehingga jamaah sudah mulai ke Raudhah sejak Jumat (25/5/2023) sore.

“Alhamdulillah ada jamaah yang tasrehnya sudah keluar. Mulai kemarin sore, jamaah sudah mulai ke Raudhah,” kata dia.

 
Alhamdulillah ada jamaah yang tasrehnya sudah keluar. Mulai kemarin sore, jamaah sudah mulai ke Raudhah
ZAENAL MUTTAQIN Kadaker Madinah
 

 

Tiga kloter yang  sudah mendapatkan tasreh yakni Jakarta-Pondok Gede (JKG 1), Solo (SOC 1), dan Makassar (UPG 1).

“Alhamdulillah, hampir 100 persen tasreh untuk jamaah haji dari tiga kloter itu sudah keluar, dan jamaah bisa beribadah di Raudhah. Tahun ini, alhamdulillah tidak ada pembatasan usia masuk raudhah seperti tahun kemarin,” ujar dia.

Bagi jamaah yang belum mendapatkan tasreh,  pihaknya masih terus mengupayakan dan mengupdate informasi lebih lanjut. Jamaah tidak perlu mendaftar lagi secara mandiri ke aplikasi nusuk untuk masuk ke Raudhah.

“Saat tasrehnya sudah keluar, kami koordinir dengan petugas haji di daker untuk didistribusi ke sektor. Dari sektor, nantinya akan didistribusikan ke masing-masing ketua rombongan untuk membawa jamaah,” jelas dia.

 
photo
Umat Islam antre saat ingin beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019). Raudhah menjadi area favorit para jemaat untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab berdoa - (ANTARA FOTO)

Dia menyebut, pemerintah akan terus berupaya maksimal agar semua tasreh jamaah  bisa segera keluar. Jadi, sebelum meninggalkan Madinah jamaah gelombang pertama sudah masuk ke Raudhah.

“Semua nama jamaah akan diajukan ke dalam sistem. Mudah-mudahan, keluarnya cepat dan jamaah bisa segera masuk ke dalam Raudhah,” terangnya.

Dia menegaskan, petugas sudah berupaya  menginput nama jamaah di setiap kloter. Selanjutnya, petugas memasukkan juga rencana jadwal masuk Raudhah, baik tanggal maupun waktunya. Akses masuk ke Raudhah Nabawi dibedakan untuk jamaah perempuan dan laki-laki. Jamaah perempuan menunggu masuk Raudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 37, sedangkan jamaah laki-laki, menunggu di pintu 24.

Sejak pandemi, Pemerintah Arab Saudi memang memberlakukan tasreh kepada jamaah yang ingin masuk ke Raudhah.

Taman Surga

Raudhah atau Raudhatul Jannah diartikan sebagai taman surga. Tempat ini adalah berlokasi di dalam kompleks Masjid Nabawi, Madinah. Nabi sendiri yang menamainya Raudhatul Jannah.

Awalnya Raudhah berada di luar Masjid Nabawi, yakni ada di antara rumah dan mimbar Nabi SAW.  Masjid Nabawi yang diperluas beberapa kali membuat  Raudhah sekarang berada di dalam Masjid Nabawi. Ruangan Raudhah terdiri dari beberapa pilar warna putih, yang dipadukan dengan sedikit corak warna kuning keemasan. Langit-langit Raudhah dihiasi dengan kaligrafi.

Luas Raudhah 330 meter persegi, dengan rincian panjang dari timur ke barat 22 meter, dan panjang dari utara ke selatan 15 meter. Tiang pertama di sebelah timur laut Mihrab Rasulullah bernama Ustuwanah Aisyah atau Pilar Aisyah.

photo
Umat Islam antre saat ingin beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019). Raudhah menjadi area favorit para jemaat untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab berdoa - (ANTARA FOTO)

Dalam sebuah riwayat, Aisyah RA berkata, "Di masjid ini ada titik tertentu yang jika orang-orang mengetahui keberkahannya, maka mereka pun akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa sholat di sana." (HR Thabrani)

Pada awalnya Aisyah tidak memberitahu titik di dalam Raudhah di mana Nabi SAW melaksanakan sholat sendirian. Hingga akhirnya, Aisyah memberitahu kepada Abdullah bin Zubair. Titik yang dimaksud, adalah yang sekarang menjadi Pilar Aisyah atau Ustuwanah Aisyah itu.

Di sebelah selatan Raudhah, di belakang Mihrab Rasulullah, ada Pilar Hannanah atau Ustuwanah Hannanah (Pilar Tangisan). Dinamai demikian karena dulunya di titik pilar tersebut tegak berdiri pohon kurma. Dahulu Nabi SAW sering bersandar di pohon itu, sambil memberikan nasihat kepada para sahabat.

photo
Arsitektur Masjid Nabawi disebut berasal dari insirasi kenabian. - (DOK REP MUSIRON)

Selang beberapa waktu setelah Masjid Nabawi berdiri, para sahabat membuatkan mimbar di sebelah pohon kurma itu sebagai tempat khutbah untuk Nabi SAW. Mimbar pun digunakan. Kemudian sering terdengar suara tangisan dari pohon kurma. Nabi Muhammad mengatakan, pohon kurma ini menangis karena biasa mendengar ucapan dzikir.

Nabi SAW meletakkan tangannya pada batang pohon kurma dan tak lama kemudian jadi mengering. Setelah itu, para sahabat mengubur pohon tersebut.

Raudhah selalu dipadati para jamaah sebelum berziarah ke makam Nabi dan dua sahabat beliau SAW yakni Abu Bakar Asshiddiq dan Umar bin Khattab. Biasanya jamaah mengunjungi Raudhah untuk memanjatkan doa dan melaksanakan shalat.

Banyak Jamaah Tersesat Saat Pulang dari Masjid Nabawi

Jamaah juga diimbau selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

SELENGKAPNYA

Isyarat Perpisahan Rasulullah

Dalam Haji Wada, Nabi Muhammad SAW menyampaikan sempurnanya Islam dan tanda beliau dekati ujung usia.

SELENGKAPNYA

Pilar-Pilar Raudhah

Raudhah dikenal sebagai sekutip tanah surga

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya