Umat Islam beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019). Raudhah menjadi area favorit para jemaat untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab | ANTARA FOTO

Kabar Tanah Suci

Pilar-Pilar Raudhah

Raudhah dikenal sebagai sekutip tanah surga

Jika mengunjungi Raudhah di Masjid Nabawi, seseorang akan menemukan area yang berbeda. Karpet di sana berwarna hijau. Tak seperti karpet merah Masjid Nabi yang sudah diperluas beberapa kali lipat oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz as-Saud.

Riwayatnya, Raudhah adalah jalur yang sehari-hari digunakan Nabi Muhammad berjalan dari rumahnya ke mimbar masjid. Diyakini kebanyakan jamaah, doa yang dipanjatkan di lokasi itu pasti diterima Allah.

Lokasi itu juga dikenal sebagai sekutip tanah surga.Baca juga: Ziarah ke Masjid Nabawi

photo
RaudhahJamaah Haji asal Turki memotret Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Senin (28/10). Jamaah harus bergiliran untuk bisa berdoa ditempat yang mustajab doa ini - (Yogi Ardhi)

Tak heran, ia menjadi salah satu tujuan utama jamaah haji dan umrah saat mengunjungi Masjid Nabawi. Ramai jamaah menitikkan air mata saat berdoa dan beribadah di sana. Pada musim haji, jamaah harus mengisi aplikasi atau mendapatkan surat ijin atau tasrekh dari kantor misi haji setempat. Untuk jamaah haji Indonesia, yakni Kantor Daker Madinah. 

Tiang-tiang di area raudhah tampak berbeda. Tak seperti pilar tempat sujud tersebut di area lain yang tampak megah. Ya, tiang di area raudah merupakan bekas tempat para sahabat Rasulullah berjaga-jaga.

 
Tiang di area raudhah merupakan bekas tempat para sahabat Rasulullah berjaga-jaga.
 
 

Ketika Rasulullah mendakwahkan Islam di Madinah pada abad ketujuh, ada saja orang kafir yang memusuhi dan mengincarnya. Tak sekadar menghina, mereka mengancam kehidupan utusan Allah tersebut. Karena itulah para sahabat berjaga-jaga di area masjid. Oleh orang Arab, tiang-tiang itu disebut dengan ustuwanah.

Salah satunya adalah ustuwanah al-Haris di sebelah utara tiang Attaubah. Tiang ini adalah tempat Ali bin Abi Thalib berjaga-jaga. Kalau dipanggil Rasulullah, Ali langsung bersegera untuk mendengarkan petuah sang Nabi.

Lainnya adalah ustuwanah al-mukhallaqah. Di sini Rasulullah biasa mendirikan shalat. Tiang ini adalah tempat berlakunya peristiwa batang tamar sewaktu Rasulullah SAW berpindah menyampaikan khutbah di atas mimbar.

Para sahabat selalu menyapukan minyak wangi di tempat itu sebagai tanda tempat shalat Rasulullah. Meskipun beberapa kali mengalami perluasan, area raudhah tetap menjadi ciri khas masjid ini. Kini tiang-tiang tersebut diberi tanda untuk dikenali para peziarah.

Tiang-tiang tersebut hingga kini dirawat dengan baik karena menjadi bagian dari raudhah, tempat Muslim dari berbagai belahan dunia bermunajat mengharapkan maghfirah Ilahi.

Jamaah datang ke sana untuk mengadu dan bermanja kepada Sang Pencipta. Di sana mereka mengimpikan limpahan pahala untuk menggapai ridha-Nya. Di sana mereka mengharapkan ketenangan batin, sesuatu yang dicari sepanjang hidup.

Masjid Nabawi merupakan destinasi wisata religi Muslim dunia. Setelah melaksanakan umrah di Masjidil Haram, mereka berziarah ke Kota Nabi, Madinah. Di sana mereka mengunjungi masjid berkubah hijau, yang di dalamnya terdapat makam Rasulullah.

 
photo
Umat Islam antre saat ingin beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019). Raudhah menjadi area favorit para jemaat untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab berdoa - (ANTARA FOTO)

Sebagaimana banyak dijelaskan, Masjid Nabawi merupakan tempat yang sangat mulia. Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian berkunjung kecuali pada tiga masjid, yakni Masjid al-Haram (Makkah), masjidku ini (Nabawi di Madinah), dan Masjid al-Aqsha (Palestina)."

Bahkan, Rasulullah juga bersabda, beribadah di Masjid Nabawi pahalanya akan dilipatgandakan hingga seribu kali. Karena itu, tak heran sebagian besar umat Islam yang pernah berkunjung ke Madinah senantiasa menyempatkan diri untuk beribadah di masjid ini.

Pada musim haji, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berusaha melaksanakan shalat sebanyak 40 kali (arbain) di masjid ini selama delapan hari untuk memperoleh keberkahannya.

Masjid Qiblatain, Saat Nabi Berputar Kiblat 180 Derajat

Ketika Rasulullah berada di rakaat kedua shalat, turun wahyu yang memberi perintah agar menukar arah kiblat

SELENGKAPNYA

Menembus Hujan dan Petir demi Berjamaah di Masjid Nabawi

Pentingnya memperhatikan kondisi dan kesehatan diri selama pelaksanaan ibadah haji.

SELENGKAPNYA

Ziarah ke Masjid Nabawi

Bagi jamaah haji, Masjid Nabawi memiliki pesona tersendiri dengan segala nilai sejarah dan spiritualnya.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya