Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). | Palestine Football Association

Kabar Utama

Israel Serang Stadion, Mana Sanksinya FIFA?

Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke tengah pertandingan final Piala Liga Palestina.

YERUSALEM TIMUR -- Tanpa aba-aba, pasukan Israel dilaporkan menembakkan gas air mata ke dalam Faisal Al-Husseini International Stadium di al-Ram, kota di Yerusalem Timur, Kamis (31/3). Sejumlah pemain dan penonton tersedak gas air mata dalam pertandingan final Piala Liga Palestina itu.

Football Palestine melaporkan, babak pertama berjalan mulus dalam suasana ramah keluarga sekitar 200 orang melakukan perjalanan dari kota utara Nablus ke Yerusalem untuk membela tim mereka Markaz Balata, menghadapi Jabal Al-Mukaber dari Yerusalem yang baru saja dinobatkan sebagai Juara Liga Palestina 2022/2023. 

Total kehadiran di stadion tidak lebih dari 2.000- sekitar 25 persen dari kapasitas stadion. Menjelang turun minum, sekitar pukul 10 malam waktu setempat, dua kendaraan lapis baja Israel masuk ke stadion. Tentara keluar dari kendaraan dan mulai menembakkan gas air mata secara keji dari balik tembok yang mengakibatkan banyaknya orang luka-luka.

Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). - (Twitter)  ​

Menurut Football Palestine, ini adalah serangan yang sama sekali tidak diprovokasi dan pasukan Israel tidak ditugaskan untuk menjaga ketertiban di dalam, atau di sekitar, stadion. Kebetulan, hanya beberapa orang yang terluka. Namun, seandainya kapasitas stadion hampir penuh, serangan itu bisa mengakibatkan kematian puluhan pendukung. 

Ini bukan pertama kalinya pasukan Israel menargetkan Stadion Faisal Al-Husseini atau markas Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) yang berdekatan. Namun, ini pertama kalinya, tertangkap kamera. Serangan selama turun minum menunda dimulainya babak kedua dan pemirsa menyaksikan adegan mengerikan ini di layar TV mereka.

Konsul Jenderal Turki untuk Palestina Ahmet Riza Demirer, dan Presiden PFA Jibril al-Rajoub hadir di stadion saat serangan terjadi.

photo
Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). - (Palestine Football Association)

"Tanpa peringatan sebelumnya, tentara penjajah menghujani stadion dengan bom gas, yang jatuh di lapangan dan di antara tribun, di mana ratusan penggemar, termasuk anak-anak, hadir," kata Rajoub dilansir Middle East Eye.

Fans bergegas ke lapangan untuk mendapatkan udara segar. Gas air mata terbuat dari bahan kimia yang dapat menyebabkan sakit mata dan pernapasan yang parah, iritasi kulit, pendarahan, dan setelah lama terpapar, kebutaan. Penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan di stadion terlarang menurut aturan FIFA.

Rajoub mengatakan bahwa penyerangan Israel dimaksudkan untuk mencelakai nyawa pemain dan penggemar sepak bola. "Saya pikir mereka adalah neo-Nazi. Menargetkan pemain dan penggemar sepak bola, dan menembakkan gas air mata di lapangan dan stadion, adalah noda di wajah penjajahan (Israel)," kata Rajoub.

Dia menambahkan, PFA akan mengajukan keluhan kepada FIFA tentang insiden tersebut dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan federasi sepak bola di Asia dan seluruh dunia "untuk mengakhiri terorisme terhadap olahraga".

photo
Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). - (Palestine Football Association)

Rajoub mengatakan tidak ada gesekan atau bentrokan dengan pasukan Israel, dan mereka terkejut melihat tabung gas air mata menghujani lapangan. "Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami dan olahraga Palestina oleh para neo-Nazi," katanya kepada TV Palestina saat berada di stadion.

Pertandingan antara Markaz Balata dan Jabal Al-Mukaber hampir dibatalkan, namun wasit melanjutkannya setelah penundaan 30 menit. Jabal Al-Mukaber memenangkan final piala, 1-0, setelah Zaid Qunbor mencetak gol sundulan pada menit ke-27.

"Ini adalah pendudukan. Mereka ingin membuat hidup seperti neraka bagi rakyat Palestina," kata Saed Abu Saleem, penjaga gawang dan kapten Markaz Balata, kepada TV Palestina.

"Para penggemar datang untuk melihat tim mereka bermain, tetapi pendudukan tidak menginginkan anak atau orang tua, hidup normal seperti orang-orang di seluruh dunia," katanya.

Abu Saleem mengatakan gas air mata telah mencapai ruang ganti mereka, dan beberapa pemain menderita akibatnya.

photo
Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). - (twitter)

Hafid Derradji, seorang jurnalis dan komentator sepak bola di BeIn Sport, sebuah saluran olahraga pan-Arab, men-tweet bahwa insiden itu "adalah stigma lain yang tidak kurang dari semua praktik tidak manusiawi yang menyasar orang-orang Palestina yang kita banggakan".

Beberapa penggemar Palestina melakukan perjalanan dari kota-kota yang jauh di utara Tepi Barat untuk menonton pertandingan. Tim medis klub dan Bulan Sabit Merah Palestina merawat beberapa penggemar di lokasi, beberapa di antaranya menghirup udara segar.

Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel atas kejadian itu.

Serangan Israel di stadion sepak bola kemarin terjadi di tengah sorotan terhadap FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini. Pembatalan itu disebut terkait penolakan atas Timnas Israel yang lolos dalam kompetisi itu. Negosiasi yang coba dilakukan PSSI melalui ketua umumnya Erick Thohir tak mampu mengubah keputusan FIFA.

photo
Suasana serangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di al-Ram, Yerusalem Timur, Kamis (31/3/2023). - (Palestine Football Association)

Banyak pihak menyoroti standar ganda Israel dalam putusan itu. FIFA diketahui masih memblokir kesertaan Timnas Rusia dalam agenda-agenda internasional atas dasar serangan negara itu ke Ukraina. FIFA juga pernah mengeluarkan Afrika Selatan dari keanggotaan pada 1970-an terkait kebijakan apartheid negara itu.

Selain kerap melakukan serangan sebagai penjajah dan juga menerapkan kebijakan apartheid, pasukan Israel berulang kali melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti sepak bola dan pesepakbola Palestina. 

Pada Februari, pasukan Israel menghancurkan bagian dari Klub Sepak Bola Jenin selama penggerebekannya di kota tersebut. Pada bulan Oktober, pengadilan pendudukan Israel menghukum Tariq Al-Araj, seorang pemain di tim nasional Palestina, empat tahun penjara dengan tudingan sebagai anggota "kelompok terlarang" setelah dia ditangkap di sebuah pos pemeriksaan militer di Jenin.

Pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel saat ini Benjamin Netanyahu menentang pembentukan negara Palestina atau kehadiran institusi dan acara Otoritas Palestina (PA) di Yerusalem Timur yang diduduki, yang tetap dipertahankan oleh warga Palestina sebagai ibu kota mereka.

photo
Asap mengepul selama bentrokan di tengah operasi Israel di kota Nablus, Tepi Barat, 22 Februari 2023. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH)

Pada 22 Desember 2022, dalam salah satu serangan-serangan itu, pasukan Israel menembak mati Ahmed Daraghmeh, seorang pemain sepak bola berusia 23 tahun. Ia ditembak dalam konfrontasi di Tepi Barat.

Daraghmeh terluka parah pada Kamis pagi itu ketika warga Palestina terlibat bentrok dengan pasukan Israel yang menyerbu kota Nablus untuk mengawal warga Yahudi Israel ke sebuah situs yang dikenal sebagai Makam Yusuf di Palestina. Daraghmeh berasal dari kota Tubas di dekat lokasi serangan. Media lokal Palestina melaporkan bahwa dia bermain sepak bola untuk klub Liga Premier Tepi Barat Thaqafi Tulkarem.

Situs sepak bola Arab populer Kooora mendaftarkannya sebagai pencetak gol terbanyak tim musim ini, dengan enam gol. Tidak jelas apakah dia mengambil bagian dalam konfrontasi tersebut.

Belum sekalipun FIFA menjatuhkan sanksi untuk Israel atas kebiadaban-kebiadaban tersebut.

Palestina Protes Keras FIFA

Israel disebut sebagai negara apartheid.

SELENGKAPNYA

Ramadhan dan Membeludaknya Sampah Makanan

Jumlah makanan yang meningkat selama Ramadhan adalah fakta yang menyedihkan.

SELENGKAPNYA

Sabar, Puasa, dan Takwa

Puasa di bulan Ramadhan juga melatih diri untuk sabar melakukan ketaatan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya