
Gaya Hidup
Kenali Soal Fexting, Hal yang Bisa Rusak Hubungan Anda dengan Pasangan
Ada beberapa keuntungan dari fexting jika Anda melakukannya dengan hati-hati.
Argumen dan ketidaksepakatan yang sering terjadi antara pasangan melalui teks dikenal dengan istilah fexting. Ini telah menjadi hal yang biasa karena kenyamanan dan kemudahan untuk mengekspresikan pikiran Anda melalui pesan teks.
Saat ini, kita memang sangat terbiasa berkomunikasi secara digital dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi kebiasaan yang tidak disadari untuk mengungkapkan perasaan dan frustrasi melalui teks.
Terlepas dari apakah itu memang hubungan platonis atau romantis, bertengkar melalui teks dapat memiliki implikasi luas. Ini bisa merusak hubungan Anda dengan pasangan yang menyebabkan kesalahpahaman, salah tafsir, dan terputusnya hubungan.
Alasan mengapa fexting menjadi masalah yang umum adalah karena kita terbiasa dengan kepuasan instan. Ketika ada sesuatu yang mengganggu atau membuat kesal, kita merasa perlu untuk bereaksi dengan cepat.
Terapis pernikahan dan keluarga Tami Jak mengatakan, fexting dapat memunculkan hal terburuk dari kedua pihak. Pasangan yang sedang berjuang cepat merasa terpicu dan bereaksi negatif.
Fexting lebih mudah karena tidak ada konfrontasi langsung, tetapi rasanya sama seperti dipukul di wajah yang bisa lebih menyakitkan dan berlangsung lama. "Sejak berkirim pesan menjadi metode komunikasi yang disukai di kalangan milenial dan Gen Z, fexting pasti akan terjadi," kata Jak, dikutip Insider, Jumat (31/3/2023).

Menurut psikoterapis klinis Jaime Mahler, beberapa orang mungkin memilih fexting karena kenyamanannya. Sementara yang lain lebih suka karena ingin memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan respons yang dibuat dengan baik.
“Mereka menggunakan fexting bisa karena kesulitan komunikasi dan berkirim teks hanyalah satu-satunya jalan untuk perlawanan," kata Mahler.
Potensi Bermasalah
Penerima jauh lebih mungkin salah menafsirkan pesan yang ingin disampaikan seseorang. Hal ini disebabkan penerima tidak dapat mendengar nada suara pengirim atau melihat bahasa tubuh mereka.
Ketika seseorang berbicara dengan Anda secara langsung, mereka cenderung melunakkan nada atau kata-kata mereka dengan cara yang berbeda. Sedangkan, melalui pesan teks, ada kemungkinan lebih tinggi untuk terdengar kasar dan blak-blakan tanpa sengaja.
Saat bertengkar melalui teks, lebih mudah menyimpan dendam atau mengungkit masa lalu karena semuanya ada dalam tulisan. “Saat Anda berdebat secara langsung, akan lebih mudah untuk melanjutkan karena Anda tidak dapat menggulir kembali ke atas dan menghidupkan kembali argumen dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dengan teks,” ujar Jak.

Meski begitu, ada beberapa keuntungan dari fexting jika Anda melakukannya dengan hati-hati. Manfaat utamanya adalah memungkinkan cukup waktu untuk mengumpulkan pemikiran seseorang dan mengartikulasikannya secara efektif dengan harapan dapat menyelesaikan konflik.
Beberapa orang tidak diciptakan untuk cepat merespons dan ini bukanlah cara kerja pikiran mereka. "Orang introvert biasanya membutuhkan waktu untuk memproses pikiran mereka saat bertengkar," kata Jak.
Menghindari Dampak Buruk
Jika Anda terpisah dan ingin menyelesaikan konflik sesegera mungkin, panggilan telepon bisa menjadi media yang lebih efektif daripada teks karena Anda menyampaikan keadaan emosi Anda dengan suara Anda.
"Ketika Anda memiliki keinginan untuk menekan kirim, berhentilah, tarik napas dalam-dalam, dan tutup telepon. Beri diri Anda waktu dan ruang untuk membiarkan perasaan itu mereda dan fokus kembali untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan pasangan Anda," ujar Jak.
Ada pasangan yang menggunakan fexting karena kesulitan komunikasi.JAIME MAHLER, Psikoterapis klinis.
Israel Serang Stadion, Mana Sanksinya FIFA?
Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke tengah pertandingan final Piala Liga Palestina.
SELENGKAPNYASabar, Puasa, dan Takwa
Puasa di bulan Ramadhan juga melatih diri untuk sabar melakukan ketaatan.
SELENGKAPNYA