
Motivasi Alquran
Menggugah Para Pendurhaka
Betapa mahalnya waktu di Ramadhan.
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Imam Ibnul Jauzi dalam bukunya Al-Tabshirah [2]: 78 mengatakan, seandainya para penghuni kubur ditanya, “Apa yang kamu inginkan? (tamannau). Niscaya mereka akan menjawab, “Aku ingin mendapatkan Ramadhan sekalipun hanya sehari.” (latamannau yauman min ramadhaan).
Betapa mahalnya waktu di Ramadhan, sehingga para penghuni kubur ingin menebus kekurangan amalnya dengan memburu Ramadhan sekalipun hanya sehari. Di saat yang sama betapa ruginya orang yang mendaptkan Ramadhan, tetapi setiap hari mengisinya dengan hal-hal yang sia-sia.
Memang penyesalan tidak datang di awal-awal, tetapi seringkali datang di akhir-akhir. Bila penyesalan tersebut datang pada saat masih hidup, lalu ia segera bertobat menggunakan sisa waktu dengan kebaikan, bisa jadi ini pertanda husnul khatimah.
Rasulullah SAW pernah bercerita tentang kisah seorang yang membunuh 99 orang. Lalu ia menyesali perbuatan dosanya itu. Ia segera mencari guru untuk bertobat.
Rasulullah SAW pernah bercerita tentang kisah seorang yang membunuh 99 orang. Lalu ia menyesali perbuatan dosanya itu. Ia segera mencari guru untuk bertobat.
Sayangnya --kata Nabi SAW-- pertama-tama ia bertemu dengan seorang ahli ibadah, tetapi tidak berilmu (fadalla ‘alaa raahibin). Orang itu minta fatwa kepadanya apakah masih bisa diterima tobatnya dengan dosa sebesar itu?
Ahli ibadah tersebut menjawab, "Tidak mungkin karena terlalu besar dosanya." Maka dibunuhlah ahli ibadah itu sehingga lengkaplah 100 orang yang dibunuh.
Namun ia tidak berhenti di sini. Ia terus mencari guru untuk membimbingnya bertobat. Bertemulah kemudian --kata Nabi SAW-- dengan seorang yang alim (fadalla ilaa rahulin ‘aalimin). Fatwanya adalah bahwa dosa tersebut masih bisa diampuni.
Singkat cerita sang alim ini menyuruhnya agar pindah ke kampung orang saleh karena kampung yang sebelumnya adalah lingkungan yang buruk. Si pembunuh itu langsung berangkat menuju kampung orang saleh.
Di tengah jalan tiba-tiba kematian datang menjemputnya. Namun Allah SWT telah mengampuni dosanya dengan tobat yang ia lakukan (HR Bukhari-Muslim).
Inilah keuntungan jika bertobat sebelum mati. Masalahnya, banyak orang yang menyesal setelah masuk ke alam barzah. Tentu penyesalan yang demikian tidak ada gunanya.
Surah al-Mukminun [23]: 99 yang tema pokoknya adalah untuk menggugah orang-orang yang tidak beriman agar segera kembali ke jalan Allah dengan cara bercermin kepada orang-orang beriman, mengungkap penyesalan yang dialami para pendurhaka itu setelah mati.
Mereka sebenarnya ingin punya kesempatan lagi hidup di dunia untuk bisa beramal saleh.
Mereka sebenarnya ingin punya kesempatan lagi hidup di dunia untuk bisa beramal saleh (hattaa idzaa jaa a ahaduhumul mautu qaal rabbir ji’uuni, la’allii a’malu shaalihan fiimaa taraktu). Kata almautu (kematian) menunjukkan bahwa mereka sudah meningalkan dunia ini, sekalipun secara kekayaan harta boleh jadi masih banyak, atau secara jabatan boleh jadi masih ada. Namun, kematian telah memisahkannya tanpa mereka ketahui.
Kata qaala rabbir ji’uuni (ya Allah Tuhanku kembalikan aku) maksudnya ia memohon agar dihidupkan dan dikembalikan ke dunia. Tetapi ini hanylah angan-angan belaka karena tidak ada hidup lagi kecuali kelak di akhirat, yaitu setelah dunia dihancurkan. Sementara untuk beramal hanyalah di dunia.
Ucapan "la’alli a’malu shaalihan fii maa taraktu" menunjukkan bahwa mereka tahu pasti bahwa yang paling bermanfaat di alam kubur hanyalah amal saleh yang selama di dunia mereka abaikan. Karena itu, mereka menyesali mengapa dahulu ketika masih hidup tudak me,perbanyak amal.
Itulah yang --kata Ibnul Jauzi di atas-- angan-angan para penghuni kubur untuk mendapakan Ramadhan sekalipun hanya sehari. Karena mereka tahu satu hari di Ramadhan bisa menebus kekurangan amal saleh yang selama hidupnya diabaikan.
Syekh Matwali asy-Sya'rawi, Pemimpin Para Dai
Guru Syekh Yusuf al-Qaradhawi ini masyhur akan keilmuan dan kedermawanannya.
SELENGKAPNYASang Pahlawan Muslim Aljazair
Abdul Qadir bin Muhyiddin al-Hasani adalah pahlawan Aljazair yang disegani kawan maupun lawan.
SELENGKAPNYADesakan Pembentukan ‘Pansus Rp 349 Triliun’ Menguat
Pansus diharapkan dapat membantu pengungkapan skandal Rp 349 triliun.
SELENGKAPNYA