
Gaya Hidup
Orang Tua, Anak-Anak Juga Bisa Kesepian Lho
Kesepian bisa disebabkan dari perubahan hidup yang dirasakan, seperti pindah rumah.
Kesepian tidak hanya dapat menimpa orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Masih banyak yang berpikir anak-anak tidak merasakan kesepian karena sering dikelilingi oleh orang lain.
Namun, gagasan tersebut ternyata salah. Mereka juga dapat merasakan kesepian. Pada dasarnya, kesepian adalah emosi yang sangat pribadi dan subjektif yang memengaruhi setiap orang secara berbeda, termasuk anak-anak.
Sangat mungkin tidak merasakan kesepian walaupun sedang sendirian. Begitu juga sebaliknya, kita bisa merasakan kesepian saat berada di tengah keramaian.
Gagasan tentang kesepian tidak selalu berkaitan dengan ada tidaknya orang di sekitar mereka. Sangat mungkin tidak merasakan kesepian walaupun sedang sendirian. Begitu juga sebaliknya, kita bisa merasakan kesepian saat berada di tengah keramaian.
Psikolog klinis di Even Healthcare, di Bengaluru, India, Anna Hema Sam dan Shefalika Sahai mengatakan, setiap orang termasuk anak-anak terkadang mengalami masa kesepian. Fase seperti itu biasanya tidak memiliki dampak yang bertahan lama.
Namun, jika perasaan itu hadir untuk jangka waktu tertentu dan jika anak merasa kesepian sepanjang waktu, hal itu dapat berdampak signifikan pada mereka dan menyebabkan tantangan kesehatan fisik serta mental lainnya.
“Perasaan kesepian yang terus-menerus dapat membuat anak kecil berisiko, baik untuk jangka pendek termasuk efek negatif langsung maupun jangka panjang,” kata mereka.
Penyebab kesepian pada anak

Ada beberapa penyebab seorang anak mungkin merasa kesepian. Kesepian bisa disebabkan dari perubahan hidup yang dirasakan. Selain itu, bisa juga dari faktor-faktor lain termasuk yang terjadi di lingkungan sekolah atau akademik, yang dapat mengakibatkan perasaan tersebut. Beberapa keadaan hidup yang diketahui berdampak pada anak-anak dan dapat berkontribusi terhadap perasaan kesepian meliputi:
-Pindah ke lingkungan atau pindah ke kota baru
-Perubahan sekolah
-Perceraian atau perpisahan orang tua
-Kehilangan atau kematian orang penting lainnya
-Kehilangan seorang teman
Selain itu, beberapa faktor yang terjadi di lingkungan sekolah/akademik yang dapat berdampak, antara lain:
-Penolakan teman
-Sering bertengkar dengan teman sebaya/teman
-Penindasan atau bullying
Seorang anak yang pemalu atau cemas dalam situasi sosial sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya. Beberapa dari mereka bahkan tidak memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk memulai dan atau mempertahankan percakapan, serta memiliki rasa harga diri yang lebih rendah.
Semua ini dapat berkontribusi untuk hubungan interpersonal dan teman sebaya yang buruk sehingga berkontribusi atau memperkuat perasaan kesepian.
Apa yang bisa dilakukan orang tua?
Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi rasa kesepiannya, antara lain:
1. Mengajukan pertanyaan terbuka untuk memahami perspektif mereka.
2. Melakukan observasi untuk memahami keterampilan apa yang mungkin kurang dan membutuhkan bantuan lebih lanjut.
3. Memvalidasi pengalaman mereka. Dengarkan mereka tanpa penilaian atau urgensi untuk membantu mereka. Cukup tunjukkan minat tulus Anda mendengarkan mereka.
4. Anda bisa melakukan aktivitas yang menghilangkan stres. Misal, menjalani kegiatan bersama yang anak sukai.
5. Buatlah langkah-langkah sederhana dan konkret untuk diambil oleh anak Anda. Misalnya, jika anak Anda ingin bertanya kepada teman-temannya, apakah mereka ingin bertemu atau pergi bermain bersama, ajaklah mereka untuk merencanakan cara bertanya kepada mereka.
6. Latih keterampilan sosial pada anak.
7. Beri mereka dorongan. Anak Anda mungkin merasa takut untuk mencoba beberapa hal ini. Beri juga anak-anak dorongan dan penguatan untuk menyelesaikannya. Jangan meremehkan upaya mereka.
Anak yang pemalu atau cemas, sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Masjid Nabawi di Madinah: Contoh Paripurna Keberkahan Wakaf
Berdirinya Masjid Nabawi tak terlepas dari amalan dan keberkahan wakaf.
SELENGKAPNYATeladan Berlomba-lomba Mengamalkan Wakaf
Wakaf turut menjadi penyangga tumbuhnya peradaban Islam.
SELENGKAPNYASyekh Matwali asy-Sya'rawi, Pemimpin Para Dai
Guru Syekh Yusuf al-Qaradhawi ini masyhur akan keilmuan dan kedermawanannya.
SELENGKAPNYA