
Dunia Islam
Gambaran Kegembiraan Allah atas Tobat Hamba-Nya
Allah gembira atas tobat yang dilakukan dengan segera oleh hamba-Nya.
Salah satu amalan terbaik menjelang bulan suci Ramadhan adalah menyegerakan bertobat. Amalan itu secara kebahasaan berarti ‘kembali.’ Maknanya adalah kembali pada kondisi dekat dengan dan selalu ingat pada Allah SWT. Tidak lagi menjauh dari zikrullah.
Setiap orang pasti mempunyai kesalahan, baik itu kepada Allah atau kepada sesama makhluk. Islam mengajarkan umat agar segera meminta maaf apabila bersalah kepada manusia. Apabila berdosa dan bermaksiat, cepat-cepat pula memohon ampunan Allah Ta’ala.
Dalam firman-Nya yang sangat indah ini, Allah mengimbau hamba-hamba-Nya.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا تُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ تَوۡبَةً نَّصُوۡحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يُّكَفِّرَ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيُدۡخِلَـكُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى اللّٰهُ النَّبِىَّ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ ۚ نُوۡرُهُمۡ يَسۡعٰى بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَبِاَيۡمَانِهِمۡ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَاۤ اَ تۡمِمۡ لَـنَا نُوۡرَنَا وَاغۡفِرۡ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.’”
Allah bergembira
Inilah ilustrasi yang menunjukkan, betapa luar biasanya dampak dari seorang Mukmin yang segera bertobat. Alkisah, ada seorang musafir yang melintasi padang pasir tak bertuan. Daerah yang dilaluinya kosong. Sejauh mata memandang, tidak ada siapa-siapa.
Bagaimanapun, lelaki itu tetap meneruskan perjalanannya. Dengan menunggangi unta kesayangan, dirinya merasa optimistis mampu melewati kawasan padang pasir itu. Hari demi hari dilaluinya.
Pada akhirnya, sang musafir mengalami kesukaran yang musykil diatasi. Satu per satu bekal yang dibawanya nyaris habis. Bila tiada makanan, ia bisa berpuasa. Namun, fisiknya tidak mampu lagi bertahan. Sebab, tas kantong airnya pun hampir kering kerontang.
Keselamatannya dipertaruhkan. Untuk sesaat, musafir ini merasa lega karena siang yang terik telah berlalu. Malam tiba. Kedua matanya terasa amat berat. Rasa kantuk membawanya tidur lelap.
Saat terjaga keesokan harinya, pria ini amat terkejut. Unta yang selama ini dikendarainya telah hilang entah ke mana. Dengan terengah-engah, ia berusaha menemukan jejak hewan tersebut. Setelah berlari ke sana ke mari, putus asa menguasai dirinya.
Tidak ada tanda-tanda sama sekali, ke mana perginya unta tersebut. Kekurangan bekal sudah begitu menyiksanya. Kini, derita ditambah pula dengan kehilangan kendaraan.
Pikirannya cemas memikirkan nasibnya. Bagaimana mungkin melintasi gurun pasir ini? Perjalanan jauh dan medan yang tandus mustahil dihadapi dengan hanya berjalan kaki.
Pikirannya cemas memikirkan nasibnya. Bagaimana mungkin melintasi gurun pasir ini? Perjalanan jauh dan medan yang tandus mustahil dihadapi dengan hanya berjalan kaki.
Akhirnya, sang musafir kembali ke tempatnya semula. Karena lelah telah mencari untanya ke mana-mana, ia pun kembali tertidur pulas.
Namun, saat dirinya terbangun dan terduduk lesu, tiba-tiba ia melihat untanya sedang berjalan mendekatinya.
Di atas punggung hewan berkaki empat itu, terdapat bekal makanan dan minuman miliknya—seakan tak tersentuh debu. Bahkan, unta ini seolah-olah menyodorkan kembali tali kekangnya kepada sang majikan.
Betapa gembiranya musafir ini. Tubuhnya seperti disuntikkan energi instan. Dengan spontan, lelaki ini meloncat-loncat kegirangan.
Saking gembiranya, sampai-sampai ia terpeleset lidah. “Alhamdulillah, ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu,” ujarnya.
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas” (HR Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Langkah-langkah tobat
Menurut Imam al-Ghazali, ada langkah-langkah tobat yang bisa diambil seorang Muslim, yakni sebagai berikut.
- Meninggalkan dosa. Seseorang yang hendak bertaubat terlebih dulu harus meninggalkan perbuatan dosa atau maksiat yang dilakukannya.
- Mengucapkan istighfar.
- Menciptakan rasa penyesalan yang mendalam di dalam batin.
- Bermuhasabah mengapa diri tergelincir pada dosa.
- Bertekad bila perlu bersumpah itu adalah dosa terakhir dan tidak boleh jatuh pada lubang dosa yang sama.
- Ganti amal buruk dengan amal kebaikan.
- Kembalikan barang-barang yang diambil dengan jalan haram
- Mengembalikan utang.
- Meminta maaf kepada orang lain.
- Pasrahkan diri kepada Allah.
Israel Jangan Buat Gaduh di Bulan Ramadhan
Israel dikenal kerap melakukan provokasi pada bulan Ramadhan.
SELENGKAPNYACikal-Bakal Laskar Hizbullah
Laskar Hizbullah, yang diisi kalangan santri, didirikan pada era pendudukan Jepang.
SELENGKAPNYA