Relawan Palestina membersihkan lantai di luar Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid al-Aqsa menjelang bulan suci Ramadhan, di Kota Tua Yerusalem, Sabtu (18/3/2023). | AP Photo/Mahmoud Illean

Kabar Utama

Israel Jangan Buat Gaduh di Bulan Ramadhan

Israel dikenal kerap melakukan provokasi pada bulan Ramadhan.

JAKARTA -- Bukan sekali dua kali, datangnya bulan Ramadhan dimanfaatkan Zionis Israel untuk menyerang warga Palestina. Ramadhan tahun ini juga masih dibayangi ancaman kekerasan-kekerasan menyusul kerapnya penyerangan militer Israel dan gangguan pemukim Yahudi di Tepi Barat.

Contoh gangguan Israel yang masih segar diingatan terjadi pada 2021 lalu. Saat itu, pada awal Ramadhan alias 31 April 2021, tentara Israel memotong kabel pelantang untuk menyuarakan adzan dari Masjid Kubah batu di kompleks Masjid al-Aqsha. 

Pada 7 Mei 2021, sekitar 70 ribu warga Palestina memenuhi Masjid al-Aqsha untuk melaksanakan shalat Jumat terakhir pada Ramadhan itu serta mengikuti protes melindungi rumah-rumah di Sheikh Jarrah yang hendak direbut Israel. Aparat keamanan Israel bertindak brutal dengan menyerang ke dalam masjid.

Suasana serangan polisi Israel terhadap jamaah di Haram al-Syarif, Masjid al-Aqsha pada 2021. - (Istimewa)  ​

Insiden itu kemudian berujung serangan udara ke berbagai lokasi di Gaza. Sebanyak 256 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan dibunuh dalam serangan itu. Sementar 28 meninggal dalam aksi solidaritas di Tepi Barat. Serangan 11 hari itu akhirnya diakhiri gencatan senjata.

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad, mengatakan, bulan Ramadhan yang mulia penuh berkah yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia, termasuk umat Islam di Palestina baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Memasuki bulan suci Ramadhan, MER-C merasa perlu mengingatkan agar Israel menghormati bulan suci dengan tidak melakukan kekerasan dan kegaduhan di Masjid al-Aqsha dan sekitarnya. "Seperti yang kita ketahui bersama, seperti sudah menjadi ritual pada bulan suci Ramadhan, Israel memprovokasi kekerasan di Palestina. Untuk itu, memasuki Ramadhan tahun ini yang tinggal beberapa saat lagi, kami mencoba mengingatkan Israel untuk tidak melakukan provokasi dan kekerasan kepada warga Palestina," kata Sarbini melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/3).

 
photo
Relawan Palestina membersihkan lantai di luar Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid al-Aqsa menjelang bulan suci Ramadhan, di Kota Tua Yerusalem, Sabtu (18/3/2023). - ( AP Photo/Mahmoud Illean)

Sarbini mengatakan, MER-C minta Israel agar menghormati bulan Ramadhan dan tidak merusak kesucian dan kekhusyukkan umat Muslim khususnya di Palestina dalam menunaikan ibadah bulan Ramadhan.

Sarbini mengingatkan, jika Israel melakukan provokasi dan tetap melancarkan aksi kekerasannya, maka bangsa Palestina tidak akan tinggal diam. Tindakan Israel pasti akan dibalas dengan perlawanan yang setimpal dari rakyat Palestina, di mana hal ini akan menimbulkan eskalasi meluas yang bisa menimbulkan korban jiwa dan luka.

Menjelang Ramadhan ini, Otoritas Palestina juga mengecam aksi dua pemukim Israel yang menyerobot masuk ke Gereja Getsemani di Yerusalem pada Ahad (19/3). Menurut Palestina, kejadian itu menjadi bukti bahwa situs-situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem kerap menjadi objek penargetan, tak hanya oleh pemukim Israel, tapi juga Pemerintah Israel.  

photo
Patung Yesus di Gereja Pencambukan yang dirusak pemukim radikal Yahudi di Yerusalem, Sabtu (4/2/2023). - (REUTERS/Ammar Awad)

“Pengulangan serangan ini adalah bagian dari penargetan resmi Israel atas Yerusalem dan tempat-tempat suci Kristen serta Islam. Serangan ini adalah bagian dari Yudaisasi Israel atas Yerusalem dan upaya untuk memaksakan kedaulatan Israel (di Yerusalem) serta melepaskan kota (Yerusalem) dari lingkungan Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina dalam sebuah pernyataan menanggapi aksi penggerudukan oleh dua pemukim Israel ke Gereja Getsemani, dikutip laman Middle East Monitor.

Menurut Kegubernuran Yerusalem, selain berusaha memasuki Gereja Getsemani, dua pemukim Israel itu berupaya menyabotase barang-barang yang ada di dalam bangunan tersebut. Namun aksi penggerudukan mereka diadang oleh seorang pria Palestina yang hadir di gereja itu. 

Atas kejadian itu, Kemenlu Palestina menyerukan adanya tindakan internasional untuk menghentikan serangan pemukim Israel, termasuk terhadap situs-situs suci di Yerusalem. Pada Ahad lalu, pejabat Otoritas Palestina dan Israel melakukan pertemuan di kota Sharm El-Sheikh, Mesir. Agenda itu turut dihadiri perwakilan Mesir, Yordania, dan Amerika Serikat (AS). 

photo
Seorang tentara Israel berjaga di lokasi di mana tiga warga Palestina ditembak mati, di dekat pos pemeriksaan militer Sarra di luar kota Nablus, Tepi Barat, 12 Maret 2023. - ( EPA-EFE/ALAA BADARNEH)

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan deeskalasi di lapangan. “Kelima pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk memajukan keamanan, stabilitas serta perdamaian bagi Israel dan Palestina, dan mengakui perlunya de-eskalasi di lapangan," kata kelima negara dalam sebuah pernyataan bersama. 

Mereka juga menegaskan kembali pentingnya pencegahan kekerasan lebih lanjut serta melakukan langkah-langkah membangun kepercayaan, meningkatkan rasa saling percaya, menciptakan cakrawala politik dan menangani masalah-masalah luar biasa melalui dialog langsung. 

Israel dan Palestina menegaskan kembali kesiapan serta komitmen bersama mereka untuk segera bekerja mengakhiri tindakan sepihak untuk jangka waktu tiga hingga enam bulan. Hal itu termasuk janji Israel menghentikan pembahasan unit pemukiman baru selama empat bulan, dan menghentikan otorisasi dari setiap permukiman liar di Tepi Barat selama enam bulan.

photo
Petugas polisi Palestina membawa jenazah korabn pembunuhan oleh militer Israel, Yazan Khaseeb (kanan) dan Sefian al-Khawaja, saat pemakaman mereka, di kota Ramallah, Tepi Barat, Sabtu (18/3/2023). - (AP Photo/Majdi Mohammed)

Meski 2023 baru berjalan selama tiga bulan, hampir 90 warga Palestina telah gugur di tangan pasukan Israel tahun ini. Dalam periode yang sama, sebanyak 14 warga Israel dalam sejumlah serangan oleh warga Palestina. Ketegangan masih kerap terjadi, tidak hanya di Tepi Barat, tapi juga Jalur Gaza. 

Para pejabat Israel dan Palestina pada Ahad (19/3) bertemu di kota resor Sharm el-Sheikh, Mesir. Pertemuan ini merupakan upaya untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak dan mengendalikan kekerasan menjelang bulan suci Ramadhan.

Pertemuan itu adalah upaya kedua kedua belah pihak, yang dipimpin oleh sekutu regional Mesir dan Yordania serta Amerika Serikat (AS), untuk mengakhiri kekerasan selama setahun yang telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan lebih dari 40 orang di Israel.

Akhir Februari lalu, Israel dan Palestina juga menggelar pertemuan dengan hasil komitmen untuk meredakan ketegangan. Namun komitmen itu tidak terbukti, karena eskalasi meletus pada hari yang sama.

photo
Seorang pria Palestina berjalan di antara mobil-mobil yang hangus di tempat pembuangan sampah, di kota Huwara, dekat kota Nablus di Tepi Barat, Senin (27/2/2023). - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Seorang pria bersenjata Palestina menembak dan membunuh dua orang Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat. Pemukim Yahudi membalas serangan itu dengan mengamuk di kota Huwara di Tepi Barat. Para pemukim Yahudi menghancurkan properti dan menyebabkan kematian seorang warga Palestina.

Pertumpahan darah telah melonjak sejak pertemuan terakhir, sehingga membuat ekspektasi untuk hasil pembicaraan kedua menjadi rendah.  Namun, mediator ingin meredakan ketegangan menjelang bulan suci Ramadhan, yang dimulai pada pekan ini. Bulan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zaid, mengatakan, pertemuan pada Ahad akan dihadiri oleh pejabat politik dan keamanan tingkat tinggi dari masing-masing pihak, serta Mesir, Yordania dan AS. Pembicaraan itu adalah bagian dari upaya untuk mencapai dan mendukung ketenangan antara Israel dan Palestina.

photo
Tentara Israel dan pemukim Yahudi berdiri di samping bangunan Palestina yang rusak di kota Huwara, dekat Nablus di Tepi Barat, Senin (27/2/2023). - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Pejabat Palestina Hussein al-Sheikh mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan untuk menuntut diakhirinya agresi Israel terhadap warga Palestina. Sejauh ini tidak ada komentar langsung dari Israel mengenai pertemuan itu, tetapi media Israel mengatakan pejabat keamanan senior akan hadir.

Bulan suci Ramadhan tahun ini akan menjadi sensitif karena bertepatan dengan hari raya keagamaan Yahudi. Sejumlah besar umat Yahudi dan Muslim mengalir ke Kota Tua Yerusalem, yang merupakan pusat konflik dan titik nyala kekerasan. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan titik gesekan.

Sejumlah besar warga Yahudi juga diperkirakan akan mengunjungi situs suci utama Yerusalem, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Masjid al-Aqsha dan bagi orang Yahudi disebut Temple Mount. 

photo
Provokasi Israel di Kompleks Masjid al-Aqsha - (Republika)

Menyusul sejumlah serangan Palestina terhadap Israel musim semi lalu, Israel melancarkan serangan hampir setiap malam di Tepi Barat. Israel mengatakan, serangan tersebut merupakan upaya untuk membendung jaringan militan.  Namun penggerebekan itu tampaknya tidak memperlambat kekerasan dan serangan terhadap warga Israel terus berlanjut.

Hampir 150 warga Palestina dibunuh oleh Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur sepanjang 2022. Menurut kelompok hak asasi Israel B'Tselem, 2022 menjadi tahun paling mematikan di wilayah Tepi Barat sejak 2004. Menurut penghitungan oleh the Associated Press, pada 2023 sebanyak 85 warga Palestina telah gugur.

Israel mengatakan sebagian besar dari mereka yang gugur adalah militan. Tetapi para pemuda pelempar batu yang memprotes penyerangan itu juga telah dibunuh. Begitu pula orang-orang yang tidak terlibat dalam konfrontasi.  

Ratusan warga Palestina telah ditangkap dan ditempatkan di bawah penahanan administratif, yang menyangkal proses hukum mereka atas dasar keamanan. Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Orang-orang Palestina menginginkan wilayah tersebut untuk negara merdeka mereka.

Paris Membara, Tumpukan Sampah Dibakar

Parlemen Prancis gagal loloskan mosi tidak percaya.

SELENGKAPNYA

Damai di Yaman Kian Dekat

Kedua pihak bertikai sepakat saling bebaskan tahanan.

SELENGKAPNYA

Saat Istri Meminta Cerai

Seorang wanita atau istri boleh saja menggugat cerai suaminya asalkan dengan syarat dan alasan yang jelas.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya