Pernyataan TPNPB-OPM atas penyerangan di Oksibil, Papua. | Dok TPNPB

Nasional

TNI Bantah Anggotanya Ditembak Separatis

TNI tak menggubris larangan terbang dari separatis.

JAYAPURA — Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah klaim kelompok separatis yang mengaku menembak mati dua prajurit militer di Kampung Beoga, Puncak, Papua Tengah, Kamis (16/3).

Kapendam Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman menegaskan, tak ada satu pun prajurit TNI yang cedera atau mengalami luka tembak dalam insiden yang disebut sebagai kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.

“Sudah tidak terhitung KST (kelompok separatis teroris, Red) menebar berita-berita hoaks. Tidak ada TNI yang tertembak pada tanggal tersebut di Distrik Beoga,” kata Kolonel Herman dalam siaran pers kepada Republika di Jakarta, Jumat (17/3).

Menurut Kolonel Herman, informasi yang disebarkan kelompok separatisme bersenjata tersebut melalui media sosial beserta pemberitaan yang beredar pada Kamis (16/3) adalah tidak benar. Personel TNI di Kampung Beoga, kata dia, semua dalam kondisi baik-baik saja.

TNI pun menanggapi sebaran ultimatum dari kelompok bersenjata itu yang menegaskan tentang larangan terbang di wilayah pegunungan Papua, khususnya di wilayah udara Kampung Beoga. Ultimatum tersebut juga bernada ancaman bahwa mereka akan menembak setiap pesawat yang mengabaikan larangan tersebut.

Kolonel Herman menegaskan, ultimatum dan larangan terbang tersebut cuma cara KST untuk menakut-nakuti. TNI kata dia, tak akan menggubris ancaman dari kelompok tersebut.

photo
Sejumlah personil TNI AD Batalion 521 Marauke bersiap naik ke pesawat Hercules di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (15/4/2019). - (ANTARA FOTO)

“Hal tersebut menunjukkan KST ini memang tidak pernah jera melakukan teror terhadap masyarakat dan menyebarkan berita-berita hoaks di masyarakat sehingga masyarakat menjadi takut dan terganggu,” kata Kolonel Herman.

Dia menyebut masyarakat pun tak mengindahkan ancaman KST tersebut. “Dan kepada masyarakat kita minta jangan terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan hoaks yang disebar oleh KST. Tetapi, bersama-sama TNI, agar masyarakat juga tetap harus waspada,” ujar dia.

TNI, kata Kolonel Herman, memastikan perlindungan untuk masyarakat di Papua. Kolonel Herman pun menegaskan, TNI tak akan segan untuk melakukan penindakan hukum terhadap KST atas teror dan pengancaman-pengancaman yang meresahkan masyarakat di Bumi Cenderawasih. “Penegakan hukum pasti akan dilakukan oleh TNI dan Polri,” ujar Kolonel Herman.

KST yang dimaksud oleh TNI adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kepolisian menyebut kelompok yang sama sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kelompok separatis bersenjata itu adalah sayap militer kelompok pro kemerdekaan Papua.

Pada Kamis (16/3), kelompok bersenjata itu mengeklaim telah menembak mati dua personel TNI-Polri di Puncak-Intan Jaya, Papua Tengah. Dua personel keamanan itu disebut tewas dalam kontak senjata yang terjadi di Kampung Beoga, Kamis (16/3) waktu setempat. 

photo
Rawan Penembakan di Bandara - (Republika)

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, kontak senjata dengan pasukan Indonesia itu terjadi selama tujuh jam. “TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya di bawah pimpinan Lewis Kogeya berhasil menembak mati dua anggota TNI-Polri,” begitu kata Sebby dalam siaran pers yang disampaikan wartawan di Jakarta, pada Kamis (16/3).

Sebby mengatakan, kontak senjata tersebut terjadi atas respons TPNPB-OPM terhadap pemerintah Indonesia yang tetap membuka jalur penerbangan di wilayah Beoga.

“Jika pemerintah Indonesia pusat, dan daerah mengabaikan pernyataan kami dan masih mau menerbangkan pesawat ke Beoga maka pasukan TPNPB akan tembak,” begitu kata Sebby.

TPNPB-OPM juga mengultimatum Pemerintah Indonesia untuk menghentikan aktivitas penerbangan di wilayah pegunungan Papua. Kelompok itu menegaskan akan menembak pesawat-pesawat terbang yang nekat mengabaikan peringatan larangan terbang tersebut.

Perusahaan Energi Akselerasi EBT di Tanah Air

Adaro bersama dua perusahaan mengembangkan rantai pasok solar PV.

SELENGKAPNYA

AS: Rusia Berbohong Soal Drone

Rusia mengeklaim drone AS secara sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia.

SELENGKAPNYA

Shuhaib bin Sinan, Sahabat Nabi yang Tegar

Shuhaib bin Sinan adalah seorang sahabat Nabi SAW yang berdialek Romawi.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya