
Internasional
Saat Paludan Munculkan Ketakutan
Aksi protes pembakaran Alquran dilakukan di Denmark.
KOPENHAGEN -- Warga Denmark mengungkapkan kekesalan mereka atas pembakaran salinan Alquran oleh seorang tokoh sayap kanan Swedia-Denmark. Politikus Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang merupakan pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) membakar salinan Alquran di depan sebuah masjid di Denmark, pada Jumat (28/1).
Tindakan pembakaran Alquran ini terjadi beberapa hari setelah Paludan melakukan aksi serupa di luar Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm. Paludan mendapatkan izin dari polisi setempat untuk melakukan aksi tercela itu.
Seorang ilmuwan Denmark, Ane Andresem (35 tahun) mengatakan, tindakan yang dilakukan Paludan telah membuat orang kesal. Menurut Andresem, perbuatan Paludan tidak masuk akal.
"Jadi menurut saya, apa yang dia lakukan tidak masuk akal. Secara hukum, dia dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, dia dapat mengatakan apa pun yang dia inginkan, tetapi bukan berarti semua hal yang dia lakukan itu benar. Saya bukan Muslim, tapi saya bisa melihat umat Islam frustrasi," kata Andresem, dilaporkan Anadolu Agency, Ahad (29/1).

Andresem mengatakan, tindakan seperti Paludan di Swedia, Norwegia, dan Denmark diizinkan untuk melindungi kebebasan berekspresi. Seorang pengusaha Denmark berusia 51 tahun Dorchemie Svain menggambarkan Paludan sebagai "orang gila". Svain mengatakan, sangat tidak masuk akal mengapa polisi dan negara mengizinkan Paludan melakukan aksinya.
"Jika (pembakaran Alquran) itu memprovokasi orang-orang ini, Anda tidak akan melakukannya. Mengapa Anda melakukan ini? Saya pikir Anda tidak boleh melakukannya. Mengapa Anda melakukannya jika perilaku seperti itu membuat orang marah atau kesal?" kata Svain.
Warga Denmark lainnya yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, aksi Paludan akan menimbulkan masalah.
Sementara itu, Presiden Komunitas Muslim Denmark, Mohamed Nehme mengatakan, umat Islam bertindak bijak dalam menghadapi tindakan provokatif ini. "Kami terluka, tapi kami tidak bereaksi. Kitab suci kami, Alquran, ada di hati kami. Tidak ada yang bisa mencabutnya dari hati kami," kata Nehme.

Sekelompok Muslim di Denmark pada Ahad, berkumpul di luar Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen untuk memprotes pembakaran salinan Alquran. Duta Besar Turki untuk Kopenhagen, Rıza Hakan Tekin, perwakilan dari organisasi non-pemerintah, warga negara Turki, dan asing ikut berpartisipasi dalam aksi protes tersebut. Ayat-ayat Alquran dibacakan dalam aksi tersebut.
“Kami mengutuk perilaku biadab yang tidak sesuai dengan martabat manusia ini. Selain itu, kami mendorong semua intelektual, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, awak media, dan orang-orang berakal sehat yang percaya pada hukum dan hak asasi manusia, yang peduli pada iman dan perdamaian sosial, untuk bereaksi dan mengambil inisiatif melawan serangan keji ini," kata pernyataan bersama para pengunjuk rasa.
Komunitas Muslim Inggris juga berkumpul di luar Kedutaan Besar Swedia di London, Sabtu (28/1). Mereka memprotes aksi provokatif pembakaran Alquran yang dilakukan oleh seorang tokoh sayap kanan Swedia-Denmark.
Dalam aksi protes tersebut, para pengunjuk rasa yang berkumpul disebut memegang tanda dan papan, yang berisi kutukan terhadap tindakan ekstremis Islamofobia dan meneriakkan slogan-slogan serupa.

Dilansir di Pakistan Observer, Senin (30/1), puluhan orang dari berbagai komunitas di Birmingham, Manchester, dan London juga melakukan shalat dan membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci umat Islam, di area tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan politikus Swedia-Denmark Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan, membakar salinan Alquran di depan sebuah masjid di Denmark, Jumat (27/1).
Tindakan Islamofobia ini terjadi beberapa hari, setelah pemimpin sayap kanan itu membakar salinan Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di ibu kota Swedia, Stockholm, selama protes yang disetujui polisi.
Tidak berhenti di situ, dia juga telah mengumumkan akan terus membakar kitab suci umat Islam setiap Jumat, hingga Swedia masuk dalam aliansi NATO.

Kecaman global mengalir atas aksi yang ia lakukan. Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengutuk tindakan Paludan sebagai sangat tidak sopan, sementara AS menyebutnya menjijikkan.
Aksi penodaan Alquran ini memicu protes keras di dunia Muslim. Turki menyebut Paludan sebagai penipu yang membenci Islam dan mengutuk keras izin yang diberikan oleh pihak berwenang untuk tindakan provokatif, yang dengan jelas merupakan kejahatan rasial.
Pemerintah Swedia sebelumnya memperingatkan warganya yang berada di Turki untuk menghindari kerumunan dan aksi demonstrasi. Peringatan itu disampaikan menyusul pecahnya aksi unjuk rasa di Turki memprotes pembakaran Alquran oleh politikus Swedia-Denmark Rasmus Paludan.

"Warga Swedia di Turki diminta untuk tetap mengikuti perkembangan peristiwa dan menghindari pertemuan besar dan aksi demonstrasi. Aksi demonstrasi lanjutan dapat terjadi di luar kedutaan di Ankara dan konsulat jenderal di Istanbul dalam beberapa hari mendatang,” kata Kementerian Luar Negeri Swedia, Sabtu (28/1).
Pada Jumat (27/1) lalu, Rasmus Paludan kembali membakar Alquran di depan sebuah masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark. Aksinya mendapat pengawalan kepolisian Denmark. Itu kedua kalinya Paludan membakar Alquran. Sebelumnya, pada 21 Januari lalu, dia telah melakukan aksi serupa di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Paludan telah berjanji akan terus membakar Alquran hingga Swedia dan Finlandia memperoleh keanggotaan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Begitu dia (Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan) membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya berjanji tidak akan membakar Alquran di luar kedutaan besar Turki. Jika tidak, saya akan melakukannya setiap Jumat jam dua siang,” ujar Paludan setelah melakukan pembakaran Alquran di Kopenhagen.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Islamofobia di Swedia dan Tur Pembakaran Alquran Paludan
Paludan sebelumnya pernah menggelar sejumlah aksi demonstrasi dengan membakar Alquran.
SELENGKAPNYADikecam Dunia Islam, Siapa Paludan?
Kecaman atas pembakaran Alquran di Swedia terus mengalir.
SELENGKAPNYARasmus Paludan Kembali Bakar Alquran di Swedia
Pemerintah Swedia memberikan ijin aksi ini sebagai kebebasan berekspresi di Swedia.
SELENGKAPNYA