Rukuk shalat Zhuhur, Kamis (23/12). | Republika

Tuntunan

Memaknai Rukuk

Nabi SAW melarang seseorang membaca Alquran ketika rukuk dan sujud.

Rukuk merupakan salah satu rukun dalam shalat. Rukuk yang memiliki akar kata raka'ah bernilai satu rakaat dalam shalat. Seorang makmum yang tertinggal dalam shalat dan masih bisa mengejar hingga imam rukuk, dia tidak perlu mengulangi rakaat shalatnya.

Rukuk dilakukan seraya bertakbir dengan mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan kedua pundak atau telinga. Kepala diposisikan sejajar dengan punggung dan kedua tangan di kedua lutut dengan jemari merenggang.

Dr Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qafthani dalam Ensiklopedia Shalat menjelaskan, Rasulullah SAW diam sejenak setelah selesai membaca ayat-ayat suci Alquran. Beliau diam dan menghela napas sehingga bacaan tidak bersambungan dengan rukuk.

Namun, diamnya Rasulullah SAW berbeda dengan saat ia diam sebelum membaca al-Fatihah. Ketika itu, Nabi SAW membaca doa iftitah.

Posisi rukuk Nabi SAW benar-benar sempurna. Dari Wabishah bin Ma'bad RA, dia pernah menyaksikan Rasulullah SAW mengerjakan shalat. Jika rukuk, dia meluruskan punggungnya sehingga jika air dituangkan di atasnya akan tetap bertahan di atasnya karena sangat lurus. Abu Hamid as-Sa'idi menjelaskan, dia berkata kepada beberapa orang dari para sahabat Nabi.

Dia melihat beliau jika bertakbir mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua pundaknya. Jika rukuk, dia menempatkan kedua tangannya di kedua lututnya (dan merenggangkan jemarinya), kemudian beliau membungkukkan punggungnya.

 
Kemudian beliau membuat tangan beliau seperti busur panah. Lalu, kedua tangan itu merenggang (menjauh) dari kedua lambungnya.
HADIS
 

Dalam lafaz lainnya disebutkan, "Kemudian rukuk dan meletakkan kedua tangannya di atas lututnya. Seakan-akan beliau menggenggam keduanya. Kemudian beliau membuat tangan beliau seperti busur panah. Lalu, kedua tangan itu merenggang (menjauh) dari kedua lambungnya (membentuk busur)."

Nabi SAW tumakninah dalam rukuknya. Itu berdasarkan pada ungkapan Hudzaifah kepada seseorang yang tidak sempurna dalam melakukan rukuk dan sujud. Dia berkata kepada orang itu, "Kamu belum shalat. Jika kamu mati, kamu mati dalam keadaan tidak fitrah yang (padanya) Allah menciptakan Muhammad."

Rukuk memiliki bacaan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Salah satu bacaan rukuk yakni "Subhaana Robbiyal 'azhimi" (Mahasuci Rabbku yang Mahaagung). Selain itu, al-Qahthani mengungkapkan, ada bacaan tambahan lain yang bisa dirapalkan seperti yang diriwayatkan Nabi SAW.

"Subhanakallahumma Rob banaa wa bihamdikalla hummaghfirli", artinya "Maha suci Engkau, ya Allah, Rabb kami dan segala puji hanya bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku." "Subbuhun quddusun rabbul malaikati warruuh." Artinya, "Mahasuci, Mahakudus, Rabb para malaikat dan ruh. "

"Allahumma laka raka'tu wa bika amantu walaka aslamtu anta rabbi khasya'a sam'i wa ba shari wa mukkhi wa 'azhmi wa'as habi." Artinya, "Ya Allah, untuk-Mu aku rukuk, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu pula aku berserah diri, pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan uratku khusyuk (tunduk) kepada-Mu."

Nabi SAW melarang seseorang membaca Alquran ketika rukuk dan sujud. Nabi SAW bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya aku dilarang membaca Alquran pada saat sedang rukuk dan sujud. Adapun pada saat rukuk maka agungkanlah Rabb yang Mahaperkasa lagi Mahamulia. Sedangkan, dalam sujud, bersungguh-sungguhlah dalam doa sehingga doa kalian layak untuk dikabulkan."

photo
Warga usai melaksanakan ibadah shalat Jumat di Masjid Agung Al Barkah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Terkabulnya doa

Pendiri Quran and Sunnah Solution Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, frekuensi membaca bacaan dalam rukuk sesungguhnya tidak dibatasi. Ketika rukuk, seseorang bisa membaca sekali, dua kali, tiga kali, atau lebih.

Menurut dia, esensi bacaannya bukan pada kuantitas. Namun, kuantitas itu menunjukkan penghayatan kita terhadap makna kalimat yang kita bacakan.

 
Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari fadhilah Allah dan ridhwan-Nya.
USTAZ ADI HIDAYAT
 

Dia menjelaskan, rukuk menjadi salah satu sarana ampuh untuk berdoa kepada Allah SWT. Menurut dia, di dalam rukuk, ada peluang besar terkabulnya doa seorang Muslim. Dia pun menyitir salah satu ayat dalam Alquran. "… Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari fadhilah Allah dan ridhwan-Nya …" (QS al-Fath: 29).

Fadhilah merupakan salah satu keutamaan khususnya dalam urusan dunia. Doa-doa untuk meraih keutamaan tersebut bisa dihajatkan ketika rukuk. Doa diucapkan dalam hati dengan keyakinan tanpa keraguan. Tak hanya itu, doa itu pun bersifat paling utama. Artinya, nomor satu dalam urusan dunia.

Namun, kita semestinya cerdas dalam memaknai keutamaan tersebut. Artinya, keutamaan tersebut harus dimanfaatkan dengan melihat hal yang kita butuhkan dan benar-benar cocok dengan diri kita, bukan semata-mata karena keinginan.

Bagaimana dengan ridhwan? Ustaz Adi menjelaskan, ridhwan bermakna semua aktivitas yang sudah diridhai Allah. Ketika sudah mendapatkan ridha Allah, maka sudah bernilai ibadah.

Menurut Ustaz Adi, jika Allah sudah ridha, artinya sudah ada pahalanya. Dia mencontohkan, para sahabat Nabi SAW disebutkan sebagai radhiyallahuanhum waradhuanhu yang berarti ridha Allah untuk mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya (QS al-Bayyinah: 8). Semua aktivitas mereka dijaga sehingga selalu menjadi ibadah.

Karena itu, Ustaz Adi menjelaskan, ridhwan bermakna sebagai keutamaan atau kemuliaan akhirat. Ketika fadhlan dan ridhwan disandingkan, dimohonkan, dan insya Allah dikabulkan, maka akan lahir hamba yang utama, baik dari sisi dunia maupun akhirat. Wallahualam. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Hati-Hati Menyimpan Makanan Beku

Makanan beku memiliki nutrisi yang rendah, tapi tinggi sodium.

SELENGKAPNYA

Media Sosial dan Ketegaan Menghilangkan Nyawa

Agresi, regulasi emosi yang buruk, isolasi sosial, merupakan indikasi emosi anak.

SELENGKAPNYA

Rabu Kelam dan Bubarnya Liga Indonesia

Liga sepak bola di Indonesia pertama kali terhenti pada 1998.

SELENGKAPNYA