
Kisah Dalam Negeri
Risau Hilang Kala PPKM Dicabut
Warga diminta tidak terbawa euforia dihapuskannya PPKM.
OLEH M FAUZI RIDWAN, MABRUROH
Kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat lega banyak pihak. Di Bandung, Jawa Barat, Kebun Binatang Bandung tak lagi khawatir dan ragu bila hendak mengadakan kegiatan besar.
Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii mengaku lebih percaya diri lagi untuk mengadakan kegiatan berskala besar setelah kebijakan PPKM dicabut pemerintah. Namun, untuk tahun baru, pengelola tidak mengadakan kegiatan besar.
"Ya lebih pede, kalau dulu ini nggak boleh berkumpul sekian-sekian, gimana kita juga bingung. Kita suka ada pembatasan, ada aturan tapi yang jelasnya gimana, karena anak-anak event juga ragu. Itu yang buat pebisnis agak ngerem. Makanya sekarang kita nggak ada kegiatan apa-apa," ujarnya, Sabtu (31/12/2022).

Beberapa tahun ke belakang, ia mengatakan tiap Tahun Baru selalu mengadakan kegiatan. Namun, selama pandemi dihentikan sementara karena pembatasan mobilitas warga. "Takutnya kita sudah bikin, persiapan semua, tahunya dibatasi," katanya.
Sebelum pandemi Covid-19, ia menuturkan kunjungan wisatawan ke Kebun Binatang Bandung pada Sabtu bisa mencapai 2.000 orang. Sedangkan pada Ahad bisa mencapai 4.000 hingga 6.000 orang. "Sekarang Sabtu mentok-mentok di 1.500 atau 1.700, Ahad di 2.000, susah. Aku nggak tahu kenapa," katanya.
Ia menduga Covid-19 membuat banyak perusahaan tutup sehingga banyak yang tidak bekerja. Mereka pun lebih memprioritaskan untuk kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang jalan-jalan ke kebun binatang.

Pada libur Natal kemarin, Sulhan mengatakan, pada Ahad kunjungan mencapai 3.100 orang. Sedangkan pada Sabtu 2.700 orang dan Jumat sebanyak 1.700 orang. "Dari Senin libur sekolah juga ramai rombongan keluarga. Pas sebelum libur sekolah, kita banyak dari grup-grup sekolah pakai bus mulai PAUD sampai SMA, setelah libur sekolah mulai rombongan keluarga. Sebanyak 60 persen luar Bandung, 40 persen Bandung," katanya.
Pencabutan PPKM dinilai merupakan angin segar bagi industri pariwisata. Hal ini diakui oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati. Menurut Nunung, pencabutan PPKM ini akan membawa dampak positif bagi industri pariwisata.
“Pasti. kami menyambut baik karena masyarakat pelaku perjalanan wisata dan pelaku jasa pelayanan wisata lebih konfiden dalam melakukan aktivitasnya,” kata dia, Sabtu (31/12/2022).
Nunung menuturkan, dengan dicabutnya PPKM, tidak ada keraguan lagi akan beberapa prosedur perjalanan yang menyangkut Covid-19, yang selama ini menjadi kendala bagi pelaku perjalanan wisata maupun pelaku penyedia jasa perjalanan wisata. “Dampak yang segera akan tampak adalah adanya peningkatan volume pergerakan wisata domestik,” kata dia.
Sedangkan untuk wisata internasional, kata dia, mungkin tidak sekencang domestik. Hal ini karena masih ada beberapa kasus peningkatan Covid-19 seperti di Cina dan Jepang.
Untuk mengantisipasinya perlu regulasi dari pemerintah yang bersifat mendorong percepatan wisata domestik ini, seperti pengendalian harga tiket penerbangan dan juga angkutan darat dan laut. “Perlu ada privilege dari pemerintah, industri pariwisata, insya Allah menggeliat bangkit lebih cepat,” harapnya.

Jangan euforia
Ketua DPR Puan Maharani mengajak masyarakat menyambut pergantian tahun dengan gembira. Namun, Puan mengajak warga tidak terbawa euforia walau status PPKM akibat pandemi resmi dicabut.
Menurut Puan, keramaian di titik-titik acara atau tempat-tempat wisata pada musim liburan harus disikapi bijaksana. "Meski kondisi Covid-19 di Indonesia sudah relatif membaik, tapi jangan euforia berlebih. Saya mengimbau masyarakat untuk tidak lengah," kata Puan, Ahad (1/1/2023).
Selain itu, ia mengajak warga untuk mengikuti anjuran pemerintah seperti tetap menggunakan masker di area-area keramaian dan di ruang tertutup. Serta, warga yang belum menerima vaksin dan booster agar mendatangi pusat-pusat vaksinasi.
Antisipasi harus selalu diutamakan, sehingga kondisi yang sudah membaik dari Covid-19 tetap dipertahankan dan semakin membaik. Puan meminta, penyelenggara-penyelenggara acara dan pengelola tempat wisata menegakkan protokol keamanan dan keselamatan. Fasilitas pendukung seperti posko kesehatan mutlak diperhatikan, jangan abai, tidak melanggar kapasitas.
Di sisi lain, Puan turut menyarankan warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga di awal tahun 2023. Ia meminta masyarakat terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Puan mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap segala potensi bencana dan memperhatikan keselamatan diri dan keluarga. Apalagi, berbagai bencana dan tantangan melanda Indonesia sepanjang 2022. Tantangan itu yang terjadi harus dijadikan pembelajaran. "Agar kita selalu mawas diri dan siap dalam mitigasi bencana," ujar Puan.

Puan menambahkan, berbagai tantangan masih akan dihadapi Indonesia pada 2023. Mulai dari penyesuaian aktivitas masyarakat setelah PPKM dicabut, ancaman resesi ekonomi sampai memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024.
"Dengan semangat gotong royong masyarakat dan seluruh elemen bangsa, saya yakin kita dapat menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Indonesia pasti bisa bangkit pasca pandemi Covid-19," kata Puan.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan menyampaikan, pencabutan PPKM ini menunjukan bahwa kebijakan gas dan rem yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 berhasil menyeimbangkan aspek kesehatan dan non-kesehatan.
Kebijakan gas dan rem juga sejalan dengan keinginan dan kepentingan masyarakat, sehingga mendorong peningkatan partisipasi publik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Di bawah komando Presiden Jokowi, semua pihak telah menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing. Baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat," kata Abetnego, dikutip dari siaran pers KSP pada Ahad (1/1/2023).
Indonesia pun dinilai menjadi salah satu negara yang berhasil mengendalikan pandemi dengan baik, sekaligus bisa menjaga stabilitas ekonominya. "Jadi ini hasil kerja keras kita bersama, dan menjadi kado istimewa untuk menyongsong tahun baru 2023, sekaligus momentum untuk bangkit menuju endemi," tambahnya.
Abetnego juga menepis adanya anggapan bahwa kebijakan pencabutan PPKM ini hanya dilandaskan pada kepentingan politik dan ekonomi. Pemerintah telah melakukan banyak kajian secara komprehensif terkait kebijakan pencabutan PPKM.
Salah satunya berdasarkan pada kondisi pandemi dalam 10 bulan terakhir yang semakin terkendali. Baik dari kasus harian, positivity rate mingguan, tingkat perawatan rumah sakit atau BOR, dan angka kematian. "Semuanya berada di bawah standar WHO," ujarnya.
Ia pun memastikan, pemerintah tetap mempersiapkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan aparat di lapangan untuk mencegah terjadinya lonjakan. "Status pandemi masih belum berakhir. Masyarakat juga jangan abai. Tetap pakai masker, dan yang belum vaksin, segera lakukan vaksinasi terutama bagi para lansia," ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mengisi Pergantian Tahun dengan Kegiatan Bermakna
Dalam setiap waktu, Muslim harus mempersiapkan apa yang akan dilakukannya pada esok hari.
SELENGKAPNYATahun Baru Momentum Muhasabah
Pergantian tahun kerap identik dengan selebrasi dan perayaan.
SELENGKAPNYAHantarkan Selera Rasa Nusantara
Kuliner nusantara yang ikonik dapat dipadukan dengan rasa internasional sebagai wujud modern Indonesia food.
SELENGKAPNYA