Nadin Amizah | Rep-Rahma Sulistya

Geni

Membingkai Pesta Emosi Nadin Amizah

Konser ini tidak hanya sebatas pertunjukan musik, tapi juga melibatkan berbagai pengadeganan.

OLEH RAHMA SULISTYA

Musisi muda Nadin Amizah mempertontokan aksi panggung penuh emosional dalam konser “Selamat Ulang Tahun”. Konser yang digelar di arena Basket Hall Senayan, Jakarta, pada Kamis (22/12) ini dikemas secara semi teatrikal.

Lagu “Kanyaah” menjadi pembuka pada konser yang digelar bertepatan dengan Hari Ibu tersebut. Sebelum Nadin tampil di atas pentas, penonton disuguhi pertunjukan teatrikal dari seorang anak kecil. Dengan mengenakan gaun putih dan bunga ungu di dadanya, anak kecil yang menggambarkan sosok Nadin pada masa kecil tersebut tampak duduk terdiam di atas sofa.

Para penari muncul diiringi alunan musik, seolah memecah kesunyian sosok Nadin versi kecil. Mereka kemudian menghampiri Nadin kecil sembari menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan kompak. “Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun,” kata para penari latar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Nadin Amizah (@cakecaine)

Setelah semua penari dan Nadin versi kecil keluar, muncul karakter wanita dewasa dengan aksi teatrikal yang dramatis. Rupanya itu adalah gambaran sosok ibu Nadin, Intan Gurnita.

Penonton menyaksikan adegan dramatis tentang bagaimana kepayahan seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan buah hatinya. Ini seolah menjadi pesan inti dari konser “Selamat Ulang Tahun” yang sejak awal ingin menjadikannya persembahan spesial bagi sang bunda.

“Aku pilih tanggal 22 Desember karena kan Hari Ibu, dan nyawa di album Selamat Ulang Tahun adalah ibu,” demikian kata Nadin.

Nadin juga mempertontonkan kemesraan dengan sang bunda di lagu “Bertaut”. Selama menyanyikan hit tersebut, Nadin hanya duduk di pangkuan Intan sambil sesekali mengelus-elus pipi bundanya tersebut. Intan yang mengenakan gaun bernuansa mocca tampak tenang mengiringi penampilan buah hatinya.

 
Aku pilih tanggal 22 Desember karena kan Hari Ibu, dan nyawa di album Selamat Ulang Tahun adalah ibu.
NADIN AMIZAH
 

Keintiman hubungan anak-ibu juga diperkuat oleh aksi teatrikal yang diperankan dua sosok perempuan, menggambarkan Nadin dan ibunya. Kedua karakter ini tampak berjalan menguasai panggung dengan sesekali sambil berpelukan, bahkan mengungkap hal yang emosional. “Kamu adalah aku sebagaimana aku,” teriak karakter Nadin.

Penyanyi usia 22 tahun ini ingin menampilkan sesuatu yang jujur dan ada apanya di hadapan para penggemar. Membangun hubungan antara ibu dan anak pada era modern seperti sekarang cukup menantang. Namun bagaimanapun, kasih sayang ibu tak pernah absen mengiringi perjalanan sang buah hati. 

Vokal Nadin yang merdu dan lembut menghanyutkan emosi penonton, bahkan beberapa penonton ada yang terlihat menangis dan bergandengan tangan saling menguatkan. Selain menyajikan keintiman hubungan dengan sang bunda, Nadin juga menampilkan keriangan di konser “Selamat Ulang Tahun” semalam. 

Ketika menyanyikan lagu “Taruh”, Nadin tampil diiringi tarian dari teman-temannya. Mereka seolah sedang merayakan proses bertumbuh ataupun dalam memaknai arti kasih sayang. Lagu “Taruh” juga diakhiri dengan aksi cium pipi sebagai ungkapan perasaan sayang kepada teman.

Nadin sempat merekam momennya sendiri dengan melakukan swafoto sambil menyanyikan lagu “Cermin” dan dilanjutkan dengan “Mendarah” sebagai penutup konser. Panggung terasa makin hangat ketika kedua orang tua Nadin muncul, disambut pelukan Nadin.“Selamat Hari Ibu,” kata Nadin sambil memeluk ibunya. 

Setelah itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada penggemar yang telah membeli tiket dan datang menyaksikan konser perdananya. “Terima kasih sudah datang ke pesta kami,” kata Nadin.

Pada konser perdananya, Nadin juga membawakan lagu-lagu lain yang terdapat di album Selamat Ulang Tahun termasuk “Paman Tua”, “Beranjak Dewasa”, “Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat”, dan “Sorak Sorai”. Kreatif konser didalangi oleh musisi Sal Priadi.

Nadin menggandeng Sal yang menjadi panutannya dalam hal karya dan ide. Bukan hanya mengagumi karya Sal, Nadin ingin sekali menelaah dan meneliti isi kepala Sal yang menurut dia selalu punya gagasan gila. Bak gayung bersambut, Sal sepakat untuk memberikan pengalaman berbeda dalam menonton konser. Penonton akan diperlihatkan dan diperdengarkan lagu-lagu dalam album Selamat Ulang Tahun Nadin dengan cara yang berbeda.

“Aku berusaha memasukkan banyak unsur, salah satunya dengan koreo dan pengadeganan,” kata Sal saat konferensi pers konser “Selamat Ulang Tahun” di Kemang, Jakarta, Senin (12/12).

Nadin dan Sal mencoba menyingkap fragmen-fragmen memori yang dimiliki Nadin sejak kecil. Konser “Selamat Ulang Tahun” tidak hanya sebatas pertunjukan musik, tapi juga melibatkan pengadeganan yang melibatkan pengalaman-pengalaman spesial sejak masa kecil hingga saat ini. Emosi bahagia, sedih, kecewa, bahkan marah berhasil diproyeksikan melalui tata visual, cahaya, dan koreografi.

Kemewahan dalam Alunan Suara 

Respon pasar terhadap hadirnya pelantang premium ini cukup menjanjikan.

SELENGKAPNYA

Bank Syariah tidak Siap Rugi?

Jika bank syariah abai terhadap mitigasi risiko hingga usaha rugi, maka telah melakukan penyimpangan atau wanprestasi.

SELENGKAPNYA

Pekerja Rentan Difasilitasi Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Zaki menyebutkan, jajarannya mulai menyisir kembali data pekerja rentan selama sekitar enam bulan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya