Rektor IPB Arif Satria | ANTARA FOTO

Bodetabek

Soal Pinjol, Rektor IPB Duga Ada Penipuan

Ada iming-iming timbal balik 10 persen dari dana yang dipinjamkan.

BOGOR -- Rektor IPB University, Arif Satria, mengundang para mahasiswa yang menjadi korban pinjaman online (pinjol) dalam usaha penjualan online. Setelah menggali informasi dari para mahasiswa, diduga ada unsur penipuan dengan modus baru dalam kasus ini.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Selasa (15/11) malam, turut hadir para dekan dan pejabat IPB University lainnya. Arif mengatakan, ia mengundang para mahasiswa yang menjadi korban kasus ini guna menggali informasi yang sebenarnya terjadi.

Ia menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 116 mahasiswa IPB University menjadi korban pinjol dari total sekitar 311 korban lainnya. Hasil pertemuan tersebut, didapatkan informasi bahwa mahasiswa IPB University yang terlibat merupakan korban dugaan penipuan transaksi pinjol.

 
Ini kasus yang diduga ada unsur penipuan dengan modus baru yang dilakukan oleh satu oknum yang sama.
ARIF SATRIA Rektor IPB University
 

Arif pun menegaskan, dalam kasus ini, tidak ada transaksi yang sifatnya individual yang dilakukan mahasiswa IPB University. “Artinya, ini bukan kasus berupa mahasiswa IPB University yang membeli barang, kemudian tidak bisa bayar. Namun, ini kasus yang diduga ada unsur penipuan dengan modus baru yang dilakukan oleh satu oknum yang sama, yang sudah kita identifikasi dan dilaporkan ke polisi,” ujar dia, Rabu (16/11).

Arif menyatakan, secara institusi IPB University kini terus melakukan langkah koordinasi dengan berbagai pihak. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan kepolisian. “Para mahasiswa IPB University juga melakukan laporan kepada pihak kepolisian. Tentu dukungan kepolisian akan sangat penting untuk menyelesaikan kasus ini,” kata Arif.

photo
Waspadai pinjaman online (ilustrasi) - (Freepik)

Salah seorang mahasiswa IPB yang menjadi korban, AH (20 tahun), mengatakan saat itu ia tengah mengikuti kepanitiaan sebuah acara di kampus. Ia pun diajak kakak seniornya dari kepanitiaan lain untuk bergabung di sebuah proyek. Proyek tersebut dilakukan untuk menaikkan rating toko yang dijalankan oleh terlapor.

AH menyebutkan, terlapor memintanya mengaktifkan aplikasi pinjol dengan iming-iming timbal balik 10 persen dari dana yang dipinjamkan. “Contohnya dari saya sendiri, saya memberikan total pinjaman Rp 3 juta, saya sendiri dapat keuntungan Rp 300 ribu. Keuntungan itu niatnya untuk kepanitiaan kami. Kegiatan acara di kampus,” kata dia.

AH mengaku, dia berani ikut serta dalam proyek tersebut lantaran para seniornya sempat sudah bekerja sama dengan terlapor selama setahun tanpa kendala. "Track record-nya selalu bagus. Angsuran selalu dibayar sama dia. Dia bertanggung jawab, makanya saya berani untuk ambil (proyek) ini,” katanya.

Lebih lanjut, AH mengatakan, pinjaman yang dilakukannya mulai berjalan sejak 11 Agustus 2022. Dengan total pinjaman sejumlah Rp 6,5 juta dan jatuh tempo setiap tanggal 25.

Namun, lambat laun terlapor malah mengulur dan menunda untuk membayarkan pinjaman yang dilakukan oleh AH dan teman-temannya. Padahal, para korban telah memberi kabar kepada terlapor sebelum jatuh tempo.

“Tanggal berikutnya pun sama selalu kayak begitu. Sampai sekarang pun. Dia bukan hilang tapi selalu janji-janji, ngulur waktu gitu,” kata AH.

photo
Sebanyak 4.500 mahasiswa baru IPB University angkatan ke-59 dari berbagai daerah hingga mancanegara mengikuti MPKMB yang dilaksanakan secara luring dengan tujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep pertanian modern yang akan menjadi bekal perkuliahan bagi mahasiswa baru. - (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.)

Hal serupa dirasakan oleh SNA (20), mahasiswi Fakultas Peternakan IPB University. SNA saat ini terjerat pinjol sebesar Rp 14 juta. Kisah yang dialami SNA pun hampir sama dengan AH, yakni tergiur keuntungan usaha bersama hingga terjerat pinjol. “Dari acara IPB sendiri ada suatu kepanitiaan. Kita ada di diskusi yang melibatkan sponsor pinjol gitu. Terus ditawari proyek sama kakak senior kita,” ujarnya.

Dari situ, kata dia, ia dan teman-temannya dikenalkan oleh terlapor dan bertemu. Oleh terlapor, SAN diminta membeli barang dari tokonya dengan menggunakan dana dari aplikasi pinjol. Hingga saat ini, SAN sendiri mengaku belum membayar dana sebesar Rp 14 juta ke aplikasi pinjol tersebut. Kasus ini pun sudah diketahui oleh orangtuanya.

Saat ini, dirinya mengaku resah karena tidak tahu keberadaan terlapor untuk minta pertanggungjawaban. Sementara sudah ada debt collector yang terus menagih. "Saya enggak tahu si A (terlapor) di mana. Tapi masih bisa dihubungi oleh kita. Hanya debt collector tetap nagih, terus neror lewat chat," ujarnya.

Posko aduan

Melihat banyaknya aduan terkait penipuan pinjol, Polresta Bogor Kota membuka posko aduan korban pinjol. Pelaksana Tugas (Plt) Kapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, mengatakan, posko tersebut akan dibuka setelah serah terima jabatan (sertijab) Kepala Satuan Reserse Kriminal yang baru.

Ferdy menyebutkan, hingga hari ini total korban yang dilaporkan ada 311 orang. Namun, ia juga mendapat informasi mengenai adanya tambahan jumlah korban.

 
Pelaporan ini kami lakukan di bulan Oktober Sampai saat ini kami masih mengumpulkan berkas berkas untuk diserahkan ke penyidik.
DEWI ARIYANI Koordinator Korban Pinjol
 

DIa menjelaskan, ada kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah. Hal tersebut akan diperiksa terlebih dahulu lantaran pelapor baru saja datang untuk melengkapi berkas. “Cuma ini masih dalam proses penelitian oleh penyidik, apakah itu merupakan bagian yang sama ataupun kasus yang sama dengan yang dilaporkan oleh korban,” katanya.

Koordinator korban pinjol, Dewi Ariyani, mengatakan, pihaknya bersama para korban dan orang tua korban menyerahkan beberapa berkas ke Polresta Bogor Kota. Diperkirakan berkas yang diserahkan pada Rabu (16/11) siang kemarin, merupakan berkas terakhir. 

“Karena berkas berkas ysng sudah masuk, sudah dilakukan dari 5 Oktober 2022. Jadi, pelaporan ini kami lakukan di bulan Oktober Sampai saat ini kami masih mengumpulkan berkas berkas untuk diserahkan ke penyidik,” ujar Dewi.

IPB akan Dampingi Mahasiswa yang Terjerat Pinjol

Ada sekitar 150 nama mahasiswa IPB yang menjadi korban pinjol

SELENGKAPNYA

Polisi Tangkap Pembuat dan Pengedar Uang Palsu di Bogor

Polisi menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 15,2 juta.

SELENGKAPNYA

Berdakwah dengan Tarif

Mengajarkan Alquran itu ibadah yang memberikan manfaat kepada orang lain.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya