Penyanyi-penulis lagu Jay B GOT7 dalam konser solo bertajuk 2022 World Tour Jay B | Rep-Umi Nurfadhilah

Geni

Menggali Jalan Keluar Pesta Musik

Asosiasi promotor musik akan bertemu dengan Menparekraf dan pihak Mabes Polri

OLEH RAHMA SULISTYA 

Polemik yang terjadi dalam acara Berdendang Bergoyang Festival (BBF) membuat promotor musik khawatir. Mereka cemas kekacauan yang terjadi pada pesta musik tersebut membuat acara lainnya terancam batal. 

Seperti diberitakan sebelumnya, BBF yang seharusnya berlangsung selama tiga hari hanya dapat digelar hingga hari kedua. Pihak kepolisian meminta penyelanggaraan hari ketiga ditiadakan. Penyelengara BBF diduga melanggar jumlah kapasitas penonton.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menemukan adanya dugaan praktik penjualan tiket BBF yang melampaui kapasitas gedung. Kapasitas gedung hanya 10 ribu, tetapi penonton di sana mencapai 21 ribu orang. Selain itu, tiket yang dicetak tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

photo
Penyanyi Ardhito Pramono melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Festival musik yang berlangsung hingga Minggu (30/10) tersebut menampilkan puluhan penyanyi dan grup musik lintas aliran di lima panggung dalam satu area Istora. - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) selaku asosiasi promotor musik pertama dan satu-satunya di Indonesia angkat bicara mengenai hal tersebut. Peristiwa itu merembet ke acara konser dan festival musik lain yang terancam batal, yang kemudian dirasa tidak pas.

“APMI ingin menyatakan bahwa dunia konser dan festival musik baik-baik saja. Memang ada yang harus diperbaiki, tapi jangan menggeneralisasi semuanya,” ujar Sekjen APMI, Emil Mahyudin, dalam konferensi pers di M-Bloc, Jakarta, Kamis (3/11).

 

 

 

APMI ingin menyatakan bahwa dunia konser dan festival musik baik-baik saja.

 

EMIL MAHYUDIN Sekjen APMI
 

 

APMI meminta publik untuk objektif, jernih, dan berkepala dingin dalam melihat masalah ini. Suara para promotor dan pencinta musik lain dinilainya bisa mendorong pemerintah membuat kebijakan yang positif bagi industri terkait pelaksanaan sebuah acara musik.

Industri seni pertunjukan musik di Indonesia baru saja bangkit setelah dua tahun tidur total karena pandemi. Sejak pertengahan 2022, perlahan muncul berbagai festival dan konser di Tanah Air. APMI mencatat ada lebih dari 50 festival musik sepanjang 2022, baik skala regional, nasional, maupun internasional. Hal ini disambut gembira oleh banyak pihak sebab industri ini menghidupi puluhan ribu orang secara langsung dan tidak langsung.

photo
Konferensi pers pernyataan sikap Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) di M-Bloc Jakarta, pada Kamis (3/11/2022), atas ramai pemberitaan konser yang dibatalkan, imbas ricuh festival musik Berdendang Bergoyang - (Republika-Rahma Sulistya)

Hingga akhir 2022, setidaknya ada tiga acara musik yang akan merugi besar jika harus dibatalkan, yakni Soundrenaline, Head in the Clouds, dan Djakarta Warehouse Project (DWP). Head in the Clouds merupakan acara berskala internasional, tetapi pengisinya sebagian besar musisi Indonesia.

“APMI tidak diam dan terus berusaha, apa yang telah terjadi, itu salah. APMI juga memastikan industri ini berjalan normal karena ini memberi dampak ekonomi, memberi efek bola salju pertumbuhan ekonomi,” ujar Emil.

Menurut Emil, karut-marut BBF berimbas ke berbagai sisi. Mulai dari banyaknya konser dan festival musik yang gagal mendapat perizinan hingga regulasi SOP yang diubah. Salah satunya larangan acara musik outdoor dan acara musik sudah harus selesai pada pukul 18.00.

Pada 8 November 2022, APMI akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pihak Mabes Polri. Mereka hendak mencari solusi bagi industri pertunjukan musik yang sudah terbangun dengan indah setelah pandemi. “Jangan mematikan apa yang sudah mulai berjalan lagi,” ujar Ketua Umum APMI, Dino Hamid.

APMI berharap pemerintah melihat permasalahan ini dengan sudut pandang objektif, adil, dan jernih. Utamanya, ketika memberikan izin penyelenggaraan acara. APMI siap berkolaborasi menjalani pendampingan ketat dari awal hingga akhir acara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by APMI (@apmi.ind)

 

Menurut APMI, hal penting lain yang perlu diingat yaitu cukup banyak pertunjukan festival musik dan konser yang berjalan dengan lancar, rapi, dan tertib. Dia mencontohkan Jazz Gunung, Synchronize Festival, dan Hammersonic. Ini menjadi bukti bahwa acara yang dikelola dengan baik dengan promotor yang paham dan ketat menyoal SOP, maka acara itu memberikan kesan yang baik dan memberi pengalaman membahagiakan bagi penonton.

“Kami meminta kepada teman-teman promotor, EO, dan para penyelenggara acara pertunjukan musik untuk senantiasa menerapkan SOP keamanan demi kebaikan bersama,” ujar Dino. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lebih Peka Perubahan Iklim

Semoga masyarakat dunia dari kalangan manapun, kini lebih peka terhadap perubahan iklim serta dampaknya.

SELENGKAPNYA

Banjir dalam Tradisi Komunal

Kokohnya tradisi komunal dalam menghadapi bencana alam tak hanya ditemukan di desa-desa Jawa.

SELENGKAPNYA

Kandang 4.0 Ala Dosen UMM

Ada juga pemantau debit air minum serta bilik bio-security otomatis.

SELENGKAPNYA