
Ekonomi
Pendapatan WSBP Tumbuh 81 Persen
Peningkatan ekuitas WSBP adalah implikasi dari putusan homologasi yang sudah disahkan PN Jakarta Pusat
JAKARTA -- Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp 744 miliar pada semester I 2022. Angka tersebut naik signifikan 81 persen dibandingkan semester I tahun lalu sekaligus capaian terbaik sepanjang paruh pertama WSBP.
Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan, WSBP berada di jalur yang tepat dalam proses pemulihan selepas pandemi Covid-19. "Kami memperkirakan permintaan pasar akan produk beton akan semakin membaik pada tahun ini sehingga akan mendorong kinerja operasional WSBP," kata Poerbayu di Jakarta, Kamis (11/8).
Poerbayu menyampaikan, pendapatan WSBP selama semester I ditopang tiga segmen bisnis utama perusahaan, yaitu beton precast, readymix, dan jasa konstruksi (instalasi precast). Poerbayu menjelaskan, WSBP berhasil membukukan pendapatan terbesar dari segmen jasa konstruksi yang meningkat 352 persen atau Rp 261 miliar dibandingkan semester I 2021.
View this post on Instagram
"Segmen beton precast tumbuh sebesar 49,3 persen atau Rp 320 miliar periode yang sama tahun lalu dan segmen readymix meningkat 17,5 persen atau menyumbang pendapatan sebesar Rp 161 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2021," kata Poerbayu.
Poerbayu menyampaikan, WSBP juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 104 miliar atau meningkat sekitar 12 persen dibandingkan capaian semester I 2021 dan margin laba bruto pun terjaga pada level 14 persen. Ia menegaskan komitmen WSBP untuk mempertahankan momentum peningkatan kinerja tersebut.
“Kami terus menerapkan strategi penguatan pangsa pasar dan efisiensi. Di segmen precast kami fokus mendukung proyek infrastruktur sambil terus mengembangkan produk prefabrikasi untuk hunian yang memiliki potensi pasar besar," kata Poerbayu.
Poerbayu menyebutkan, WSBP juga terus memperkuat posisinya sebagai produsen beton precast yang menyediakan layanan end to end bagi pelanggan. Selain memproduksi beton precast dan readymix, Poerbayu menyebutkan, WSBP juga menyediakan jasa konstruksi dan instalasi produk beton untuk pelanggan. WSBP pun telah memiliki quarry atau tambang untuk mendukung kebutuhan bahan baku produksi perusahaan.
"Dengan model bisnis yang diimplementasikan, kami dapat menciptakan value pada setiap lini usaha perusahaan untuk memastikan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," kata Poerbayu.
Tidak hanya itu, Poerbayu melanjutkan, WSBP akan membidik proyek-proyek infrastruktur di IKN, seperti tol, jalan raya, jembatan, gedung, dan proyek lainnya. Untuk mendukung ini, WSBP memiliki sumber daya yang mumpuni.
Sebagai salah satu market leader manufaktur beton precast dan readymix di Indonesia yang berpengalaman dengan kemampuan yang produksi tinggi, Poerbayu menilai, WSBP memiliki berbagai produk precast dan readymix yang berkualitas untuk menyuplai proyek-proyek infrastruktur di IKN nantinya, seperti girder, spun pile, readymix, dan produk lainnya.
View this post on Instagram
Sebelumnya, WSBP menerbitkan laporan keuangan audited pada semester I 2022. WSBP berhasil mencatatkan nilai ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengatakan, capaian tersebut merupakan peningkatan signifikan. Sebelumnya, WSBP membukukan ekuitas negatif (defisiensi modal) ssbesar Rp 2,9 triliun pada 31 Desember 2021. "Perbaikan ekuitas merupakan salah satu target prioritas dalam program pemulihan fundamental keuangan WSBP," kata Asep.
Asep menyampaikan, besaran ekuitas merupakan indikator kesehatan struktur permodalan sebuah perusahaan. Sebagai perusahaan manufaktur dengan skema job order, Asep melanjutkan, ekuitas positif menjadi salah satu syarat bagi WSBP untuk mengikuti berbagai kegiatan tender proyek pemerintah, BUMN, maupun swasta.
Asep menyebutkan, peningkatan ekuitas WSBP adalah implikasi dari putusan homologasi (perjanjian perdamaian) yang sudah disahkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 28 Juni 2022. Asep mengatakan, beberapa implementasi dari skema homologasi WSBP antara lain pencatatan kewajiban kepada kreditur bank dilakukan dengan metode nilai wajar (fair value) serta adanya skema konversi utang ke ekuitas dan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
"Per 30 Juni 2022, WSBP juga berhasil mencatatkan kinerja operasi yang baik dengan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp 744 miliar atau bertumbuh 81 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021," kata Asep.
Asep menyampaikan, WSBP juga membukukan sisi laba kotor sebesar Rp 104 miliar atau naik 12 persen dari capaian Juni 2021 dan laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun atau naik 1.027 persen dibandingkan semester I 2021.
Diskon Tiket Pemilu Ala MK, untuk Sembilan Partai Parlemen
Dulu, Mahkamah mengabulkan permohonan Rhoma Irama dan menghapus diskriminasi.
SELENGKAPNYAJamiatul Kheir, Cikal Bakal Nasionalisme Islam
Jamiatul Kheir melahirkan tokoh dan pemimpin pergerakan Islam yang terkenal.
SELENGKAPNYASaksi Ungkap Pemerasan Auditor BPK
Pengadilan diminta menindaklanjuti dugaan pemerasan terhadap PUPR Bogor.
SELENGKAPNYA