Perempuan menyeberangi jalanan kosong di ekat pagoda Shwedagon di Yangon, Myanmar, tepat pada peringatan setahun kudeta militer pada 1 Februari 2022. | EPA-EFE/STRINGER

Kisah Mancanegara

Junta Siap Sebar Kamera Intai Made in China

Junta Myanmar memasang kamera buatan Cina yang memiliki kemampuan mengenali wajah.

OLEH RIZKY JARAMAYA, KAMRAN DIKARMA

Junta Myanmar memasang kamera buatan Cina yang memiliki kemampuan mengenali wajah. Kamera ini dipasang di berbagai sudut kota di seluruh negeri.

Tiga sumber yang dikutip Reuters mengatakan, kota yang dipasangi kamera pengintai itu akan semakin banyak. Rencana ini digambarkan sebagai proyek untuk menjaga keamanan dan menjaga perdamaian sipil.

Sejak kudeta militer pada Februari 2021, junta memulai proyek kamera pengawas setidaknya di lima kota. Kini, proyek baru itu perluasan dari proyek semasa pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi. Ketika itu sistem kamera dipasang di lima kota untuk pencegahan kejahatan.

Seorang sumber mengatakan, junta sedang merencanakan sistem pengawasan kamera untuk kota-kota di tujuh negara bagian dan tujuh wilayah Myanmar. Ini skala pengawasan oleh junta yang belum pernah terjadi sebelumnya.

photo
Tentara Myanmar mendirikan pos pemeriksaan dengan kendaraan lapis baja guna mengantisipasi aksi menolak kudeta militer yang telah setahun berjalan pada Februari 2022 lalu. ( - (AP/AP)

Seorang juru bicara junta dan sumber-sumber pemerintahan tidak menjawab panggilan Reuters untuk mengkonfirmasi pemasangan kamera intai. Reuters juga tidak dapat mengunjungi lokasi untuk memverifikasi pemasangan kamera.

Tender telah dimenangkan perusahaan pengadaan lokal termasuk Fisca Security & Communication dan Naung Yoe Technologies Co. Tiga orang sumber mengatakan, tender juga dimenangkan oleh perusahaan raksasa Cina, Zhejiang Dahua Technology, Huawei Technologies Co Ltd, dan Hikvision.

Dari semua perusahaan tersebut, hanya Hikvision yang menanggapi pertanyaan Reuters. Hikvision mengatakan, mereka tidak pernah menjual langsung kepada junta Myanmar. 

Closed-circuit television (CCTV) atau kamera intai digunakan berbagai negara untuk mencegah kejahatan. Perangkat lunak yang semakin kontroversial juga berkembang amat pesat di Amerika Serikat (AS) untuk tujuan penegakan hukum. Sistem yang digunakan di kota-kota Cina, menggunakan kecerdasan buatan untuk mencocokkan gambar orang secara real-time dengan database gambar.

Kelompok advokasi hak asasi manusia (HAM) khawatir, proyek baru itu dapat digunakan untuk menindak para aktivis dan kelompok perlawanan. Sejak kudeta, keduanya telah dilabeli teroris oleh junta.

“Kamera pengintai menimbulkan risiko serius bagi aktivis demokrasi (Myanmar) karena militer dan polisi dapat menggunakannya untuk melacak pergerakan mereka, mencari tahu hubungan antara aktivis, mengidentifikasi rumah aman dan tempat berkumpul lainnya, dan mengenali serta mencegat mobil dan sepeda motor yang digunakan oleh para aktivis," kata Wakil Direktur Asia Human Rights Watch Phil Robertson.

Hingga 7 Juli, sekurangnya 2.069 orang tewas di tangan aparat junta. Hal ini diketahui dari data lembaga advokasi HAM, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP).

Desakan AS

Dalam perkembangan berbeda, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mendesak Cina dan ASEAN untuk menekan junta Myanmar. Blinken kembali mengecam penindasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap pihak-pihak penentang kudeta.

“Menurut saya, itu kewajiban bagi Cina dan demi kepentingan Cina untuk melihat Burma (Myanmar --Red) kembali ke jalur seperti sebelum diguncang kudeta,” kata Blinken dalam konferensi pers di Bangkok, Thailand, Ahad (10/7), dikutip laman Voice of America.

Blinken menyinggung "Lima Poin Konsensus" yang disepakati Myanmar dan ASEAN, sebagai acuan penyelesaian krisis politik di Negeri Seribu Pagoda itu. Blinken menilai, tidak ada kemajuan positif dalam penerapan kesepakatan tersebut.

“Negara-negara ASEAN perlu meminta pertanggungjawaban rezim untuk itu; terus menuntut penghentian kekerasan dan pembebasan tahanan,” ujarnya. n reuters ed: yeyen rostiyani

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Wabah PMK Tahan Lonjakan Harga Daging

Harga sapi kurban melonjak karena terdapat kebutuhan ternak yang sehat.

SELENGKAPNYA

Stagflasi Global?

Inflasi kelak akan hilang dengan sendirinya dan pertumbuhan global akan kembali normal.

SELENGKAPNYA

Idul Adha dan Tauhid Cinta

Tauhid cinta dapat menembus batas ruang dan waktu, melampaui orientasi duniawi.

SELENGKAPNYA