Sejumlah remaja berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Area sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas menjadi ruang publik favorit yang ramai didatangi oleh kalangan remaja dari daerah pinggiran Ibu Kota. | Republika/Putra M. Akbar

Kisah Dalam Negeri

Fenomena ‘Citayam Fashion Week’ di Sudirman Jadi Tren

Referensi gaya hidup di perkotaan banyak berkeliaran di media sosial dan mendapatkan apresiasi masyarakat.

OLEH HAURA HAFIZHAH

Sekelompok remaja berjalan menyusuri sekitar taman Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Mereka memakai pakaian dengan gayanya sendiri dan menghampiri temannya yang sedang duduk di sekitar jalan di Stasiun MRT Dukuh Atas.

Berdasarkan pantauan Republika pada Kamis (7/7), para remaja sedang mengobrol dan tertawa dengan teman-temannya. Bahkan, ada yang sedang menari untuk diunggah di akun Tiktok. Mereka terlihat senang karena bebas mengekspresikan dirinya.

Salah satu remaja tersebut, Inggiar Galuh (14 tahun) mengaku berasal dari Citayam, Kabupaten Bogor. Ia bersama teman-temannya sering ke sekitar taman stasiun MRT Dukuh Atas ini karena tempatnya yang luas dan bisa bertemu banyak orang.

photo
Foto kolase remaja menyeberangi jalan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Inggi berpenampilan dengan rambut berponi berwarna kuning kecoklatan, matanya memakai softlens berwarna biru dan berkulit sawo matang. "Tahu tempat ini karena lagi tren di Tiktok. Ke sini (stasiun MRT Dukuh Atas) kalau ada uang saja. Pas banget tempat ini buat nongkrong. Kayak jalan-jalan saja sekitar sini. Terus duduk-duduk sambil ngeliatin orang yang lewat," tutur Inggi.

Selain itu, Dewintha Andini (14) remaja yang berasal dari Citayam juga mengatakan kalau di Stasiun MRT Dukuh Atas ini ramai dari sore hingga malam. Ia senang bertemu dengan teman-teman baru.

"Kalau di sini banyak yang ngajak kenalan. Minta nomor. Tapi kadang suka ada bapak-bapak juga sih (yang minta nomor ponsel). Itu paling saya takut. Kalau sepantaran kan nggak apa-apa. Jadi, banyak teman," ujar remaja yang minta disebut Andin ini.

photo
Petugas Satpol PP mengimbau remaja untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Salah satu warga yang sedang berjalan sekitar stasiun MRT Dukuh Atas, Shabrina (20) mengatakan selama remaja tersebut hanya duduk dan mengobrol saja sama temannya itu tidak mengganggu. Menurutnya, sekitar stasiun MRT Dukuh Atas ini memang luas dan strategis, sehingga banyak remaja yang bermain di sini.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menanggapi terkait fenomena remaja dari daerah Citayam dan Bojonggede yang bermain di sekitar taman stasiun MRT Dukuh Atas. Menurutnya, hal ini terjadi karena para remaja mencari identitas dirinya dan merujuk kepada kehidupan perkotaan.

"Para remaja sekarang melihat kehidupan perkotaan sangat sempurna. Mereka ingin meniru dan merasakannya. Kenapa di dekat stasiun? karena murah dan mudah. Apakah ini salah? tentu tidak. Mereka mengekspresikan dirinya," kata Devie.

photo
Sejumlah remaja saat bercengkrama di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Dia melanjutkan, referensi gaya hidup di perkotaan banyak berkeliaran di media sosial dan mendapatkan apresiasi masyarakat. Sehingga mereka berusaha memasuki perkotaan dan ingin tahu rasanya seperti apa.

"Budaya kami didominasi gaya hidup di perkotaan. Mereka ingin meniru. Sehingga ini disebut tren metrosentrik. Bahkan temuan saya di lapangan ada yang menginap di situ (trotoar Jalan Sudirman). Jadi, tanpa mengeluarkan biaya mereka bisa meniru dan bergaya di kota," ujar dia.

Bantu pariwisata

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tren remaja Citayam yang belakangan ramai di pinggiran DKI Jakarta membantu pariwisata.

photo
Sejumlah remaja saat bercengkrama di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

"Ini mereka mempopulerkan destinasi wisata dalam kota. Saya nanti akan koordinasi dengan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta," kata Sandiaga, Jumat (8/7).

Sandiaga mengaku tak mempermasalahkan tren yang viral di berbagai sosial media tersebut. Bahkan ia memperkirakan hal ini akan berlangsung sepekan atau dua pekan ke depan, mengingat waktu liburan sekolah belum selesai.

"Yang menarik dari anak-anak Citayam ini yang penting tidak nyampah, tidak membuat onar, tidak melakukan kegiatan yang negatif, mereka asik-asik saja. Saya lihat mereka ada yang ngambil gambar di GBK, di pelataran hutan kota, ada beberapa spot. Jadi harus kita percantik," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bola Liar Rumor Kepindahan Ronaldo

Tekanan justru datang dari pelatih anyar Man United, Erik ten Hag.

SELENGKAPNYA

Gregoria Lolos ke Perempat Final Malaysia Masters

Gregoria memiliki motivasi besar agar bisa meraih kemenangan.

SELENGKAPNYA

Jamaah Siap Wukuf

Ada 182 jamaah risiko tinggi yang akan disafariwukufkan di Arafah.

SELENGKAPNYA