Sejumlah warga terdampak abrasi berada di lokasi pengungsian sementara di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/06/2022). Setidaknya 95 KK yang terdiri dari 567 jiwa berada di lokasi pengungsian sementara selama 14 hari masa tanggap darurat | ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/hp.

Nusantara

Penanganan Darurat Abrasi Tomohon Dikebut

Kota Tomohon dengan penduduk lebih 100 ribu jiwa tersebut rentan bencana alam.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan untuk menangani dampak abrasi pantai di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Kunjungan tersebut merupakan respons cepat penanganan darurat dampak abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi utara pada Rabu (15/6).

Suharyanto bersama rombongan BNPB dijadwalkan akan tiba di Bandar Udara Samratulangi Manado pada Jumat (17/6) pukul 10.30 WITA. Setibanya di Kota Manado, Suharyanto melanjutkan perjalanan darat menuju Kabupaten Minahasa Selatan.

Suharyanto mengagendakan untuk langsung menggelar rapat koordinasi penanganan darurat abrasi pantai bersama jajaran pemerintah daerah. Usai melakukan rapat, ia bersama rombongan dijadwalkan meninjau lokasi terdampak abrasi pantai.

Ia ingin mendapatkan informasi lapangan mengenai kerusakan infrastruktur serta kebutuhan penanganan selama masa tanggap darurat. Pada tinjauan lapangan tersebut, ia akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan.

photo
Anggota Tagana membuka dapur umum untuk warga terdampak abrasi yang berada di lokasi pengungsian sementara di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/06/2022). - (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/hp.)

Merespons terjadinya bencana abrasi ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai Rabu (15/6) hingga Selasa (28/6). Status tersebut ditetapkan untuk mempercepat proses penanganan darurat dan menjamin hak-hak sipil masyarakat saat bencana.

Abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan memaksa sejumlah warga mengungsi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan data per Kamis (16/6), pukul 02.23 WIB, sebanyak 69 KK/266 jiwa mengungsi.

BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan dua posko tanggap darurat untuk melakukan percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi. "Betul, sudah ada dua posko yang sudah diaktifkan untuk memberikan penanganan kepada pengungsi," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa Selatan, Merry Joudy.

Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara mengatakan, daerah berpenduduk lebih 100 ribu jiwa tersebut rentan bencana alam. Apalagi dengan aktivitas dua gunung berapi aktif di sekitar Tomohon.

photo
Puluhan Kepala Keluarga (KK) terdampak abrasi berada di lokasi pengungsian sementara di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/06/2022). - (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/hp.)

"Kita memiliki aktivitas gunung berapi Lokon (1.579 m dpl) dan gunung Mahawu (1.372 m dpl)," ujar Asisten Administrasi Umum Setda Kota Tomohon, Octavianus DS. Mandagi.

Selain itu, keadaan tanah yang kurang stabil dapat memicu longsor, pohon tumbang, kelalaian atau kerusakan aliran listrik dan bencana lainnya yang tidak terduga. Kondisi seperti ini, menurut dia, berbeda dengan daerah lain yang memiliki laut atau pantai, sehingga potensi bencana setiap daerah sangat beragam.

"Pemerintah memiliki upaya dalam memikirkan, menyiapkan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, aktivitas manusia pemicu bencana dan bencana nonalam," ujar dia.

Bantuan

Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Mulyatno memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada warga terdampak bencana sekaligus meninjau lokasi bencana abrasi pantai di pesisir Amurang, Kabupaten Tomohon. Bantuan ini sebagai bentuk simpati dan empati kepada warga terdampak bencana.

photo
Sejumlah warga menyumbangkan bantuan untuk warga terdampak abrasi yang berada di lokasi pengungsian sementara di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (16/06/2022). - (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/hp.)

Dia mengatakan, kepolisian masih akan terus mengamankan lokasi bencana ini karena dianggap masih rawan. "Ini masih berpotensi berbahaya, kita belum tahu apakah abrasi masih terjadi atau tidak dan itu harus kita jaga terus sampai ada penanganan selanjutnya secara komprehensif dari pemerintah daerah dan instansi terkait," kata Mulyatno.

Dia meminta warga yang tertimpa musibah, agar tetap semangat dan bersabar dalam menghadapi ujian."Tetap sabar dan tentunya harus berhati-hati dan waspada. Kita juga menggugah saudara-saudara kita lainnya untuk membantu warga yang tertimpa musibah," kata dia menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Amal Tersembunyi

Bagaimana dengan kita? Adakah amalan tersembunyi yang cukup hanya diri dan Allah yang tahu?

SELENGKAPNYA

Jokowi Penentu Pemimpin 2024

Jokowi menginginkan kontinuitas program yang tak bergantung pada figur semata.

SELENGKAPNYA

Anies, Ganjar, Andika Jadi Bakal Capres Nasdem

Tiga nama bakal capres usulan Nasdem adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa, Ganjar Pranowo.

SELENGKAPNYA