Pengurus DKM memperbaiki pintu sekretariat yang dirusak orang tak dikenal di Masjid Nurul Jamil, Jalan Bukit Dago Selatan, Coblong, Kota Bandung, Rabu (23/9). Masjid Nurul Jamil dirusak oleh orang tak dikenal sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu (23/9) yang meng | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Khazanah

Menjaga Ulama dan Marbut dengan Asuransi 

Asuransi yang diwacanakan meliputi asuransi kecelakaan kerja hingga asuransi kematian

Banyaknya ulama dan kiai yang meninggal karena Covid-19 menjadi salah satu cikal bakal lahirnya program 'Kita Jaga Kiai'. Program ini digaungkan sejumlah pemimpin daerah, di antaranya Pemerintah Kota Tangerang.

Sejumlah ulama hingga marbut di Kota Tangerang mengaku antusias dengan adanya bantuan asuransi tersebut. Mereka menantikannya untuk kelangsungan hidup yang lebih tenang. 

Salah satu ulama atau guru ngaji di Kota Tangerang, Ustaz Faiz, mengaku belum mengetahui informasi terkait program tersebut. Namun, dia menyampaikan respons positifnya ihwal adanya wacana bantuan asuransi yang diketahui akan ditanggung oleh Pemkot Tangerang. Dia menyebut, program itu dapat membuat masa depannya lebih terjamin. 

"Ya antusias kalau asuransi itu untuk kebaikan. Kalau memang semacam itu mau diterapkan di Kota Tangerang tentu membantu, sangat bagus," kata Faiz saat ditemui di Kota Tangerang, Kamis (2/6). 

Menurut Faiz, asuransi yang diwacanakan meliputi asuransi kecelakaan kerja hingga asuransi kematian itu cukup menjadi angin segar tersendiri. Sebab, pekerjaannya sebagai pendakwah juga membutuhkan perlindungan jika sewaktu-waktu mengalami kecelakaan kerja atau semacamnya. 

Kendati demikian, Faiz berpendapat, perlu ada sosialisasi lebih lanjut mengenai kejelasan dari realisasinya. Terutama terkait dengan pembiayaan secara riilnya. "Sebenarnya ya mau banget kalau dapat bantuannya, kalau memang benar dibiayain. Tapi, kita lihat lagi bagaimana persyaratan-persyaratannya," ujarnya. 

Seorang marbut di salah satu rumah ibadah di Kota Tangerang, Miqdam (26), juga mengungkapkan antusiasmenya jika mendapatkan bantuan asuransi dari program 'Kita Jaga Kiai' tersebut. Menurut dia, ada sejumlah risiko kecelakaan yang ada di hadapan dalam menjalankan pekerjaannya. 

"Risiko yang riskan semacam pemotongan pohon (di area masjid), pemasangan lampu di tiang-tiang, lalu kubah masjid," kata Miqdam. 

Dia menyebut bantuan asuransi itu akan sangat membantu marbut-marbut yang ada di Kota Tangerang. "Penting karena kita enggak punya pemasukan keuangan juga selain gaji. Jadi, bisa bantu juga," kata dia. 

Ditemui terpisah, Ketua Umum MUI Kota Tangerang Ahmad Baijuri Khatib mengatakan, program 'Kita Jaga Kiai' berupa asuransi saat ini masih dalam proses untuk segera direalisasikan. Dia menyebut, pihaknya pada Kamis (2/6) bertemu dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan untuk membahas asuransi tersebut.

photo
Marbot dan Pengurus masjid Nuurusysyifaa’ Sunter Jaya Jakarta Utara sedang memasang spanduk bertuliskan Kawasan Wajib Memakai Masker di lingkungan Masjid Nuurusysyifaa’, Selasa (1/2/2022). Foto: Darmawan/republika - (REPUBLIKA)

"Kami mendorong asuransinya untuk kematian dan kecelakaan kerja. Program ini kami yang membiayai, secara teknis MUI berusaha untuk mencarikan dana itu, berdiskusi dengan Wali Kota Tangerang (Aried Wismansyah) atau pihak lain," ujarnya. 

Baijuri menyebut, bantuan asuransi itu penting bagi para ulama atau kyai. Hal itu menjadi bentuk perlindungan MUI terhadap para ulama dan kiai se-Kota Tangerang. "Sehingga apabila ada sesuatu, ada coveran asuransi. Itu bagian dari proteksi ujung," ujarnya. 

Berdasarkan catatannya, ada hampir 1.000-an jumlah ulama atau kiai yang ditargetkan mendapatkan dana bantuan tersebut. Asuransi itu, dia melanjutkan, juga diberlakukan bagi para ibu nyai. 

"Se-Kota Tangerang bisa sampai 1.000 ulama. Include ibu-ibu nyai, kan banyak perempuan aktivis agama di majelis taklim. Jadi, bukan cuma laki-laki. Dan kita akan lakukan bertahap, mungkin dewan pertimbangan dulu yang sepuh-sepuh, baik tingkat kota maupun kecamatan yang akan kita cover, baru dewan pimpinan. Ini akan terus kita olah, menyasar lebih luas," katanya. 

Sementara untuk data marbut, Sekretaris Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Ahmad Suja'i mengatakan, baru ada hampir 70 orang marbut atau imam yang terdata. Berdasarkan data yang dihimpun setidaknya jumlah marbut di Kota Tangerang mencapai ribuan. Adapun data jumlah DKM (dewan kesejahteraan masjid) sebanyak 720 masjid, sementara mushala hampir 1.000 jumlahnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Reuni Antonio Conte-Perisic Terwujud di London

Keberhasilan Spurs menggaet Antonio Conte tentu sebuah kesuksesan.

SELENGKAPNYA

Stephen Curry Bakar Semangat Para Juniornya Jelang Final NBA

Stephen Curry membagikan saran untuk berjuang di kejuaraan NBA pertama mereka.

SELENGKAPNYA

AC Monza Siap Guncang Seri A

Tangan dingin mantan pemilik AC Milan Silvio Berlusconi akan jadi kekuatan utama Monza.

SELENGKAPNYA