Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic menendang bola dalam sebuah pertandingan. | EPA-EFE/MATTEO BAZZI

Olahraga

Investor Kaya Asal Amerika Resmi Akuisisi AC Milan 

Elliott datang menjanjikan stabilitas keuangan klub, manajemen baik, dan kesuksesan AC Milan.

MILAN -- Era baru kembali terjadi di tubuh AC Milan. Setelah berproses di bawah kepemimpinan Elliott Investment, kini I Rossoneri bersiap untuk menggenggam ambisi yang lebih besar saat investor asal Amerika Serikat RedBird mengakuisisi saham mayoritas klub pemilik tujuh gelar Liga Champions itu.

Terjatuh, terjatuh, terjatuh sebelum akhirnya bangkit menjalani prosesi penantian yang panjang selama kurang lebih 11 tahun untuk menjadi kampiun Seri A Liga Italia 2021/2022. Era Silvio Berlusconi perlahan hancur, disambung opera sabun kepemilikan yang tidak transparan oleh Yonghong-li.

Kepemilikan konsorsium asal Cina Yonghong-li yang tak tahu arah justru menambah panjang derita, ketika akhirnya I Rossoneri justru dikelola oleh grup Elliott, sebuah 'hedge fund' yang tampaknya jauh dari urusan olahraga sepak bola.

Sejak kehadiran Elliott Management pada 2018 lalu, mereka secara perlahan membangun klub pesakitan keluar dari labirin hitam yang membuat mereka terkubur lama. Elliott datang menjanjikan stabilitas keuangan klub, manajemen baik, dan kesuksesan dalam hal olahraga.

Selain itu, mereka berfokus untuk membangun model berkelanjutan dalam hal fundamental yang dimiliki oleh klub asal kota mode Italia tersebut.

"Musim yang benar-benar bersejarah telah berakhir seperti yang kita semua harapkan, bersama kegembiraan yang telah lama dinanti dari gelar Seri A Italia, 11 tahun lamanya. Itu datang berkat kerja keras, pengorbanan, dan tekad dari seluruh elemen yang ada di klub ini," demikian pernyataan Elliott Management dalam surat yang ditulis yang dikutip Football Italia.

Adapun Elliott Management telah mencapai kesepakatan secara definitif untuk memindahkan kepemilikan Milan kepada pemilik klub baru, yakni RedBird Capital Partners, sebuah grup investasi asal Amerika Serikat (AS).

Nilai total kesepakatan akuisisi salah satu klub tersukses asal Italia antara RedBird Capital Partners dan Elliott Advisors mencapai 1,2 miliar euro atau sekira Rp 18,7 triliun.

"Kedua belah pihak telah melakukan pembicaraan selama beberapa pekan terakhir. Sekarang mereka telah mencapai kesepakatan senilai 1,2 miliar euro (Rp 18,7 triliun)," demikian pernyataan resmi klub.

Pembelian oleh RedBird dipimpin oleh mantan bankir Goldman Sachs, Gerry Cardinale. Sebelumnya, RedBird membeli sekitar 10 persen saham di Fenway Sports Group, perusahaan induk milik Liverpool, juga tim bisbol profesional Boston Red Sox.

Bagi Cardinale, kesepakatan itu menjadi akuisisi paling bersejarah dalam dunia olahraga. Selain itu, RedBird mendapatkan kepemilikan atas klub yang telah dinobatkan sebagai juara Eropa tujuh kali. 

Sementara itu, meski sudah tidak jadi pemilik Milan, Elliott Management tetap memiliki saham minoritas klub. Tidak hanya itu, perwakilan Elliott juga akan mendapatkan kursi di jajaran direksi I Diavolo Rosso.

Investor Amerika Serikat itu muncul sebagai pesaing untuk pengambilalihan klub setelah Bahrain Investcorp sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Elliott. Pun, pada akhirnya RedBird mengambil keuntungan karena formula penawaran yang diajukan lebih memiliki standar serta prosedur yang sudah disusun oleh Elliott.

Nantinya proses perpindahan kepemilikan Milan akan berlangsung selama musim panas dengan target selesai tidak lebih dari September 2022 mendatang. Dalam keterangannya, Gerry Cardinale selaku pendiri RedBird Capital Partners mengaku senang bisa menyelesaikan proses akuisisi klub sekelas Milan.

Cardinale pun memastikan RedBird Capital Partners akan berusaha keras melanjutkan tongkat estafet serta kinerja positif Elliott membawa I Rossoneri kembali ke puncak kejayaan sepak bola dunia.

"Kami merasa terhormat jadi bagian dari sejarah klub. Kami bersemangat untuk memainkan peran dalam fase baru AC Milan dan mengembalikannya ke puncak kejayaan. Saya berterima kasih kepada Elliott atas kerja luar biasa selama empat tahun terakhir," kata Cardinale. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penyebab Kericuhan Laga Final Liga Champions Terungkap

Insiden itu sempat membuat duel Liverpool kontra Real Madrid tertunda sekitar 30 menit.

SELENGKAPNYA

Reuni Antonio Conte-Perisic Terwujud di London

Keberhasilan Spurs menggaet Antonio Conte tentu sebuah kesuksesan.

SELENGKAPNYA

AC Monza Siap Guncang Seri A

Tangan dingin mantan pemilik AC Milan Silvio Berlusconi akan jadi kekuatan utama Monza.

SELENGKAPNYA