Warga menunjukkan tampilan formulir pencetakan KTP elektronik melalui aplikasi Alpukat Betawi di Kantor Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2020). Pelayanan Dukcapil di kelurahan tersebut membatasi pengunjung maksimal seratus orang per hari s | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta

Cetak KTP DKI Katanya Hanya 15 Menit

Terobosan cetak KTP ini perlu terus ditingkatkan.

JAKARTA — Warga DKI Jakarta sekarang bisa mencetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Identitas Anak (KIA) dalam waktu hanya 15 menit melalui aplikasi Akses Langsung Pelayanan Dokumen Kependudukan Cepat dan Akurat (Alpukat Betawi).

Percepatan layanan dari semula sekitar 1 jam menjadi selesai hanya dalam waktu 15 menit ini merupakan terobosan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta yang mengintegrasikan platform Alpukat Betawi dengan GoSend dan solusi pembayaran Midtrans, bagian dari Go To Financial.

"Setiap warga DKI Jakarta membutuhkan layanan kependudukan yang cepat dan efisien. Sejak bulan lalu cetak KTP dan KIA dapat diselesaikan dalam 15 menit dari sebelumnya sekitar 1 jam," kata Kepala Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin, dalam satu pernyataan, Kamis.

Terobosan pencapaian layanan ini perlu terus ditingkatkan, salah satunya melalui upaya kerja sama dengan ekosistem Gojek. "Saya yakin integrasi ini membuat pelayanan kami lebih optimal dan transparan karena pendataan semua layanan telah terpusat pada satu aplikasi, dan akan meningkatkan kepuasan warga DKI terhadap layanan pemerintah.

Disdukcapil DKI Jakarta, menurut Budi, memiliki tujuan utama yakni memberikan pelayanan yang menyenangkan dan membahagiakan untuk masyarakat sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat, akurat, dan tuntas. Alpukat Betawi adalah salah satu bentuk akses langsung kepada warga DKI Jakarta untuk mengajukan pelayanan administrasi kependudukan.

Tersedia dalam bentuk website dan aplikasi, lewat Alpukat Betawi, warga DKI Jakarta dapat mengurus dokumen kependudukan mulai akta lahir, kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), kartu keluarga (KK), kartu identitas anak (KIA), perubahan biodata, hingga akta kematian secara online.Kini dengan integrasi layanan pengiriman on demand GoSend dan Alpukat Betawi, warga DKI Jakarta bisa langsung memesan layanan GoSend Instant maupun SameDay langsung di aplikasi Alpukat Betawi untuk pengiriman dokumen KTP dan KIA yang telah diterbitkan Dinas Dukcapil DKI Jakarta.

Pembayaran melalui layanan tersebut juga dapat dilakukan dengan mudah dan transparan di aplikasi Alpukat Betawi melalui scan QRIS dan menggunakan GoPay. Kemudahan pembayaran ini dihadirkan lewat integrasi platform Alpukat Betawi dengan payment gateway Midtrans.

"Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan Gojek dalam mendukung inovasi pemerintah dan menghadirkan teknologi sebagai solusi untuk dapat meningkatkan kualitas, aksesibilitas serta kemudahan layanan masyarakat," kata Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Gojek Dyan Shinto EKoputri.

Berdasarkan data Disdukcapil DKI Jakarta, jumlah penduduk DKI Jakarta sebanyak 11.261.595 jiwa dan Disdukcapil DKI Jakarta memproses sekurangnya 350 ribu dokumen kependudukan melalui platform Alpukat Betawi sepanjang tahun 2021 saja.

photo
Warga antre mengurus administrasi kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) di pelataran Kantor Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2020). Pelayanan Dukcapil di kelurahan tersebut membatasi pengunjung maksimal seratus orang per hari serta mengurangi kegiatan di dalam ruangan melalui pemanfaatan halaman serta penggunaan aplikasi Alpukat Betawi dan layanan WhatsApp untuk memudahkan pelayanan administrasi kependudukan di masa pandemi Covid-19. - (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.)

630 ribu dokumen DKI diurus dengan aplikasi

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat sekitar 630 ribu dokumen kependudukan diurus menggunakan aplikasi Alpukat Betawi selama periode Januari-April 2022. Pengurusan dokumen menggunakan aplikasi ini dinilai lebih cepat dan efisien.

"Banyak yang pakai aplikasi karena warga DKI Jakarta ingin cepat dan efisien," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaludin di Jakarta, Kamis (12/5). Ia memerinci aplikasi Alpukat (Akses Langsung Pelayanan Dokumen Kependudukan Cepat dan Akurat) Betawi digunakan untuk permohonan dokumen mencapai 360.576, pencetakan KTP elektronik sebanyak 217.776, dan pencetakan Kartu Identitas Anak (KIA) mencapai 51.225 lembar.

Adapun permohonan dokumen itu mulai akta lahir, kartu keluarga (KK), perubahan biodata, hingga akta kematian daring. Sedangkan untuk pengurusan dokumen kependudukan pada 2021 mencapai 307.192 dan pada 2022 mencapai 350 ribu dokumen kependudukan.

"Sejak bulan lalu cetak KTP dan KIA dapat diselesaikan dalam 15 menit dari sebelumnya sekitar satu jam," katanya.

Ia menambahkan, DKI terus melakukan terobosan untuk mendukung layanan digital tersebut. Salah satunya kerja sama dengan perusahaan transportasi daring, Gojek. "Saya yakin integrasi ini membuat pelayanan kami lebih optimal dan transparan karena pendataan semua layanan telah terpusat pada satu aplikasi dan akan meningkatkan kepuasan warga DKI terhadap layanan pemerintah," ujarnya.

Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Gojek Dyan Shinto Ekopuri menjelaskan, pihaknya melakukan integrasi platform antara Alpukat Betawi, fitur Gosend, dan Midtrans. Warga DKI Jakarta dapat memesan layanan Gosend dan memantau status pengiriman langsung di aplikasi Alpukat Betawi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bio Farma Bentuk Bio-Health Fund

Bio-Health Fund yang dikembangkan Bio Farma akan mendanai pengembangan startup biotek dan layanan kesehatan.

SELENGKAPNYA

PBB Himpun Fakta Pembunuhan Abu Akleh

Israel menarik dugaan bahwa Abu Akleh gugur akibat tembakan dari militan Palestina

SELENGKAPNYA

Kematian Diduga Hepatitis Akut Bertambah

Kemenkes masih melakukan investigasi terkait penyebab penyakit hepatitis akut misterius.

SELENGKAPNYA