Warga menghalau sinar matahari dengan tangannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (ilustrasi) | MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Nasional

Waspada Suhu Panas Hingga Tengah Mei

BMKG mengimbau menjaga kondisi stamina dan kecukupan cairan tubuh.

JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan terkait dengan suhu panas terik yang akhir-akhir ini dirasakan oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1–7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat Celcius. 

"Suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang Banten dan Kalimarau Kalimantan Utara," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan pers, Ahad (8/5). 

Guswanto menerangkan, fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari dipicu oleh beberapa hal. Faktor pertama, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau karena tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang.

"Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," ujar Guswanto. 

photo
Warga menghalau sinar matahari dengan pakaiannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (22/10/2019). - (MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO)

Faktor kedua, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi. "Hal ini menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," lanjut Guswanto. 

Guswanto menyatakan, suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena gelombang panas. Menurut Badan Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan "heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut. Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih. 

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," ujar Guswanto. 

Guswanto menyebut kewaspadaan kondisi suhu panas atau terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei. Dengan kondisi tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

"Dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," ucap Guswanto. 

Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat Celcius di Palembang terjadi pada 2019. Sedangkan pada Mei sekitar 38,8 derajat Celcius di Temindung Samarinda pada 2018. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Wujudkan FMC Demi Selalu Terkoneksi

Konsep bisnis FMC yang kini telah dirintis para operator di Tanah Air, merupakan sebuah keniscayaan.

SELENGKAPNYA

Salam Abu Zar yang Terus Diikuti

Di saat orang lain beristirahat, Abu Zar kesulitan memejamkan mata. Dia terus memikirkan siapakah nabi pembawa wahyu? Seperti apa rupanya? Benarkah wahyu yang dibawanya?

SELENGKAPNYA

Ekonomi Kian Pulih

BPS mencatat aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi mengalami peningkatan.

SELENGKAPNYA