Petugas memeriksa tiket elektronik calon penumpang pesawat di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/4/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Nasional

Masyarakat Diminta tidak ke Luar Negeri pada Libur Panjang

Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pada perayaan Lebaran, salah satunya saat halal bihalal.

JAKARTA -- Pemerintah mengimbau masyarakat tidak menggunakan libur panjang Lebaran tahun ini untuk bepergian ke luar negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, imbauan ini untuk mencegah terjadinya importasi kasus ke dalam negeri di tengah sudah terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia.

"Dengan adanya libur panjang ini, masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri. Karena kita ketahui, di negara lain situasinya tidak sama dengan di Indonesia sehingga ada potensi penularan dari luar negeri," ujar Airlangga dalam konferensi persnya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (18/4).

Beberapa negara saat ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19, seperti di Shanghai, Cina. Airlangga mengatakan, kenaikan kasus di Shanghai menandakan pandemi Covid-19 belum berakhir.

Pemerintah tidak ingin kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) membawa virus baru ke dalam negeri. "Karena itu, kita tetap harus waspada dan kita lihat di beberapa negara, termasuk di Shanghai, Cina, itu terjadi kenaikan. Nah, tentu kita tidak ingin bahwa kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa oleh PPLN," kata Airlangga.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pada perayaan Lebaran, salah satunya saat halal bihalal. Untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 saat halal bihalal, Presiden Jokowi meminta agar tidak ada makan dan minum dalam kegiatan halal bihalal.

"Bapak Presiden juga memberikan catatan terkait dengan kegiatan-kegiatan menjelang halal bihalal nanti, terutama untuk kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum," ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, sekalipun ada makan minum, harus disesuaikan dengan jarak dan tempat. Airlangga yang juga ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengingatkan, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia telah melandai, pandemi Covid-19 belum berakhir.
 
Airlangga menambahkan, pemerintah juga mengingatkan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan ataupun tempat keramaian pada masa lebaran.

Saat ini, Airlangga menyampaikan, situasi pandemi di Indonesia terus berkembang ke arah positif. Hanya tiga provinsi di luar Jawa-Bali yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 pasien.

"Ketiga provinsi itu adalah Papua, Lampung, dan Sumatra Barat," katanya. Di Papua, masih ada 12 ribu kasus aktif dan di Lampung 7.400. Sumatra Barat 2.500, sementara provinsi lain di bawah 1.000.

Secara nasional hingga Ahad (18/4), kasus aktif Covid-19 berada di angka 60.475 atau turun sekira 90 persen dibandingkan April tahun lalu. Sementara untuk kasus harian berada di angka 602 atau turun sekira 99 persen, dengan tingkat keterisian rumah sakit rata-rata empat persen. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Covid-19 Diprediksi Landai Pasca-Lebaran

Hasil serosurvei menunjukkan hampir 100 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi Covid-19.

SELENGKAPNYA

‘Buktikan PeduliLindungi tak Langgar Privasi’

Ketua DPR meminta pemerintah bisa memberi bukti konkret lewat metode paling mudah dipahami masyarakat.

SELENGKAPNYA