Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati (kanan) bersama Ketua Panitia Kurban Human Initiative 2022 Mardi Sahendra (kiri) memberikan paparan saat peluncuran program Ramadhan Bulan Kita Berbagi di MTH 27 Office Suites, Jakarta, Ahad (27/3/2022). Human Ini | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Human Initiative Galang Kolaborasi Kemanusiaan

Kolaborasi Human Initiative pada 2021 mampu menjangkau 640.774 penerima manfaat.

JAKARTA — Sepanjang 2021, lembaga filantropi Human Initiative lewat program-programnya telah menjangkau 640.774 penerima manfaat. Human Initiative juga mempunyai tiga pilar program utama, di antaranya Initiative for Children, Initiative for Empowerment, dan Initiative for Disaster Management.

Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati mengatakan, Human Initiative telah memiliki cabang di 13 kota yang ada di 12 provinsi di Indonesia. Juga memiliki tiga cabang internasional di tiga negara dan 13 perwakilan di 13 negara. Selain itu, ada jaringan relawan Human Initiative di seluruh Indonesia.

"Ini menjadi sebuah upaya kami secara maksimal untuk membantu masyarakat agar kemudian bisa bersama-sama saling menguatkan," kata Tomy saat menyampaikan paparan dalam kegiatan bertema “Initiative Forum: Inspirasi untuk Negeri, Berdikari dengan Kolaborasi,” di Jakarta, Kamis (7/4).

Ia mengatakan, sampai saat ini tercatat ada 269 pegiat kemanusiaan Human Initiative yang bekerja secara waktu penuh dan ada 2.531 relawan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta luar negeri. Mereka secara totalitas mendukung kegiatan kolaborasi kemanusiaan yang dibangun Human Initiative.

Dalam menjangkau visi dan misi organisasi, Tomy melanjutkan, Human Initiative memiliki tiga pilar program utama. Pertama, Initiative for Children. Program ini fokus kepada perlindungan anak, membantu anak-anak agar memiliki masa depan yang setara dengan anak-anak yang beruntung.

Kedua, Initiative for Empowerment adalah program yang mendukung pemberdayaan masyarakat. Kemudian yang ketiga, Initiative for Disaster Management. Program ini yang menjadi salah satu cikal bakal Human Initiative sebagai lembaga kemanusiaan yang aktif dalam program-program merespons bencana dan pengurangan risiko bencana.

Untuk itu, pada 2021, Human Initiative meluncurkan sebuah tema kerja, yakni “Grow Stronger Together”. Tema ini menunjukkan bahwa dengan kolaborasi akan menjadi semakin kuat. "Kami menyampaikan terima kasih telah bersama-sama berkolaborasi dengan Human Initiative, menguatkan dan membantu masyarakat yang membutuhkan," ujar Tomy.

Dalam forum tersebut, Tomy juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memberikan pelajaran bagi semuanya. Begitu banyak hal yang selama ini tidak pernah dibayangkan, kemudian semuanya harus beradaptasi dengan cepat, termasuk Human Initiative.

"Kami harus banyak beradaptasi, kemudian kami menjadikan agile organization pilar strategi dalam bekerja, tim-tim kecil yang kami buat diharapkan bisa bekerja dengan cepat dan beradaptasi dengan situasi yang ada," katanya.

Ia juga mengungkapkan, pada 2021 capaian kolaborasi yang dibangun Human Initiative mampu menjangkau 640.774 penerima manfaat. Menurut dia, ini angka yang tidak bisa dicapai kalau bekerja sendirian.

“Ini hanya bisa dicapai kalau berkolaborasi. Penerima manfaat tersebut tersebar di 3.374 titik lokasi dengan 25 program Human Initiative,” ujar dia.

Tomy berharap, Human Initiative bisa menjangkau 886.000 penerima manfaat. Hal ini tentu merupakan tantangan besar. Untuk itu, Human Initiative terus menguatkan masyarakat dengan program pemberdayaan masyarakat.

“Ada sekitar 31 UMKM yang mungkin secara angka tidak terlalu besar, tapi ini adalah titik awal bagi kami yang menjangkau 37 kota di Indonesia, kami membuat sebuah platform digital yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk UMKM binaan Human Initiative," kata Tomy.

Di tempat yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Rulli Nuryanto mengatakan, saat ini jumlah pelaku UMKM sekitar 65 juta. Mereka bisa memberi sumbangan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar lebih dari 97 persen.

Pelaku UMKM yang berjumlah 65 juta itu, menurut dia, merupakan pelaku usaha terbesar di Tanah Air. Mereka mampu memberi sumbangan kepada PDB nasional sekitar 60,5 persen dan investasi sebesar kurang lebih 60 persen dari jumlah investasi nasional.

“Melihat posisi tersebut, tergambar pentingnya dan strategisnya posisi UMKM dan koperasi di perekonomian Indonesia,” kata Rulli.

Meski demikian, ia mengakui, para pelaku UMKM sebagian besar masih merupakan bagian dari ekonomi subsistensi, bersifat informal, masih kurang literasi usaha, minim inovasi, dan masih bermain di sisi hilir yang sangat rawan dan mudah dikalahkan oleh pelaku usaha besar. Selain itu, UMKM juga masih minim terhubung dalam rantai pasok. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Human Initiative (humaninitiative_id)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jalan Tol Siap Dipakai Mudik

Kemenhub dan PUPR diminta lebih berkoordinasi untuk meminimalisir angka kecelakaan.

SELENGKAPNYA

Imran Khan Digulingkan Parlemen

Kandidat PM baru terkuat adalah Shahbaz Sharif, adik mantan perdana menteri Nawaz Sharif.

SELENGKAPNYA

Sejumlah Negara Naikkan Harga BBM

Pemerintah masih memberlakukan pertalite dan solar sebagai barang subsidi.

SELENGKAPNYA